Inspirasi Itu Bernama Yorick

Aku memang suka sekali membaca buku atau menonton film yang bersumber dari kisah nyata. Karena masalah yang dihadapi adalah realita, solusi yang diberikan memang bisa diterapkan dan nilai yang disampaikan lebih berpengaruh dalam kehidupan. 

Tak pernah patah, tak akan menyerah, terus melangkah.

Itulah prinsip dari Yorick, sosok nyata yang dikisahkan dalam novel dengan judul yang sama dengan namanya. Novel ini belakangan sangat mencuri perhatianku. Prinsip Yorick di atas yang dijadikan sebagai tagline menjanjikan keseruan kisah. Aku membacanya dalam bentuk aplikasi di ponsel.

Sinopsis

Masa kecil Yorick banyak diwarnai oleh Mak Encum, neneknya. Mereka tinggal berdua saja di Kecamatan Panjalu, Ciamis. Berbagai perundungan karena kemiskinannya membuat Yorick rendah diri. Namun Mak Encum terus menanamkan semangat dan mengajarkan nilai-nilai positif padanya.

Saat Yorick berusia 11 tahun, Mak Encum mulai sakit-sakitan. Mereka harus terpisah dan Yorick pun menggelandang. Berbagai pekerjaan serabutan dilakoninya. Cuci piring, kuli angkut, pembantu rumah tangga, servis komputer dan programer IT.

Segala keletihan dan keperihan yang menderanya dijalani dengan tabah dan mempertemukannya dengan sahabat-sahabat yang baik untuk melangkah bersama. Hingga di usia yang masih kepala tiga, ia telah membangun jaringan bisnis besar di berbagai negara, Nevsky Prospekt.

Antarmuka Versi Digital

Novel digitalnya memiliki perangkat navigasi yang cukup memudahkan. Ada menu Daftar Isi yang tinggal diklik untuk melompat ke bab yang diinginkan.

Juga, ada fasilitas bookmark untuk menandai bacaan. Jika aplikasi dibuka, akan otomatis menampilkan halaman yang terakhir ditandai.

Bentuk huruf yang digunakan dalam isi buku sangat sederhana sehingga mudah dibaca. Berupa tulisan hitam di atas latar putih. Selain itu, terdapat pula pilihan tampilan zoom mode dan mode malam dengan latar hitam dan tulisan putih untuk memudahkan membaca sesuai kebutuhan.

Aplikasi ini sangat menghargai kekayaan intelektual penulisnya, dengan tidak mengizinkan kita menyalin tempel isinya maupun mengambil tangkapan layar dari halaman-halamannya.

Sistematika

1. Halaman Sampul

Halaman sampulnya berupa adegan Yorick Kecil bersimpuh di pangkuan Nenek. Pemilihan aksen warna yang dramatis dengan latar gelap di sini sangat menggambarkan betapa pilunya masa kecil Yorick.

Gaya huruf yang digunakan untuk judul berupa tulisan tangan yang terbilang unik. Menurutku, cukup mewakili sebuah pribadi yang penuh mimpi namun sekaligus juga memiliki kekerasan hati.

2. Identitas Buku

 

Keterangan di atas adalah identitas buku novel Yorick dalam bentuk cetak. Ya, ini adalah sebuah novel yang baru dicetak pertama kali di tahun lalu dengan tebal 346 halaman. Sedangkan versi digitalnya hanya terdiri dari 316 halaman.

3. Sekapur Sirih

Tujuan dari penulisan novel Yorick termuat dalam halaman ini. Yaitu, untuk meramaikan bumi literasi Indonesia melalui sebuah novel inspiratif. Novel ini diharapkan bermanfaat turut membangun karakter anak bangsa dengan menularkan semangat bahwa "Hidup Itu Berjuang."

4. Ucapan Terima Kasih

Berisi ucapan terima kasih dari pengarang kepada orang-orang yang dianggap berjasa dalam penulisan novel Yorick ini.

5. Kisah Yorick

Terbagi menjadi sekitar 60 bab cerita tentang Yorick di masa kecil, masa remaja dan saat kini telah dewasa dalam porsi yang hampir sama besar.

6. Yorick di Mata Orang-Orang Terdekatnya

Berisi kesaksian para sahabat Yorick tentang kepribadiannya dan pendapat mereka setelah membaca novel ini.

7. Sekilas tentang Pengarang

Kirana Kejora telah menulis banyak novel. Beberapa di antaranya sukses di pasaran, diangkat ke layar lebar dan meraih sejumlah penghargaan. Selain novel, Beliau juga menulis naskah 40-an FTV, film layar lebar dan dokumenter yang juga mengukir prestasi darinya.

8. Profil Perusahaan Nevsky Prospekt Indonesia

Sebuah perusahaan induk dari setidaknya 12 perusahaan berbagai bidang yang tergabung dalam Nevsky Group. Beroperasi di Indonesia dan terdaftar di Amerika Serikat maupun Hongkong.

Tema

Novel Yorick adalah novel inspirasi, novel semangat dan novel cinta seorang nenek untuk cucunya.

Penokohan

1. Yorick

Secara fisik, Yorick digambarkan penuh karisma. Tingginya 177 cm, berlesung pipit, berkulit putih dan berusia 30 tahunan. Sejak kecil, Yorick sangat enerjik. Kekuatan fisiknya ini ditunjang dengan kekuatan otaknya yang pandai, visioner dan gemar belajar.

Selain ketajaman pikiran, kekuatan hatinya pun luar biasa. Yorick dikenal sebagai sosok yang tegar, santun, pemaaf, tulus dan amanah. Tentu saja itu tidak membuatnya jadi lemah. Sifat dasarnya yang berjiwa pemimpin dan teguh pendirian menjadikannya survivor sejati hingga meraih kesuksesan.

Too good to be true? Tak ada gading yang tak retak. Demikian pula seorang Yorick. Pemikirannya yang sukar ditebak kadang membingungkan orang di sekitarnya. Cara berpikirnya yang praktis dan tutur katanya yang lugas telah membuatnya kehilangan perempuan idaman hatinya.

Kelemahan lain dari Yorick di mataku adalah kebiasaannya merokok.

2. Mak Encum

Beliau adalah seorang nenek yang sangat menyayangi cucunya dan sabar menghadapi sikap Yorick yang terkadang melawan serta kritis. Walau begitu, Mak Encum juga tegas saat Yorick berbuat buruk. Hal ini membantu Yorick memahami perbedaannya dengan perbuatan baik dan menjauhinya.

Beliau tetap berusaha memenuhi sendiri kebutuhannya dan cucunya walau sudah tua. Cara berpikirnya sangat sederhana namun bermakna. Nilai religius sangat kental dalam setiap nasihatnya.

3. Nevia

Nevia adalah gadis cantik dan cerdas keturunan keluarga berada. Seperti kebanyakan perempuan, Nevia lebih suka menunggu dalam menjalin hubungan, ingin dimengerti tanpa berminat menjelaskan. Sifatnya yang agak temperamental sangat tidak disukai oleh Yorick.

4. Sahabat-Sahabat Yorick

Selain ketiga tokoh utama di atas, tentu saja ada banyak tokoh lain bertebaran dalam novel ini. Terutama para sahabat Yorick yang mengiringi perjalanannya sejak remaja.

Rotten dan Tejo adalah sahabat yang paling awal dikenal Yorick. Sifat keduanya yang bertentangan membuat mereka sering bentrok ringan yang kemudian ditutup dengan gelak bersama.

Pak Kin adalah seorang aktivits LSM kemanusiaan yang berpengalaman memimpin 16 perusahaan. Ia dianggap Yorick sebagai kakak, namun Pak Kin lebih suka menganggapnya sebagai rekan seumuran. Mereka berdua sangat akrab hingga banyak yang tak menyadari perbedaan usia keduanya.

Iyan adalah rekan andalan dalam membangun perangkat lunak. Sangat setia kawan menemani dan membantu Yorick bagaimana pun keadaannya. Mengingat Yorick pun selalu tulus membantunya, termasuk saat berusaha merebut hati seorang perempuan.

Pak Hanafi adalah salah satu sosok pengganti ayah yang dirindukan Yorick sejak kecil. Ia selalu mendukung Yorick dalam keadaan apa pun dan membimbingnya seolah anaknya atau muridnya sendiri.

Alur

Novel Yorick menggunakan alur maju-mundur. Dibuka dengan kegundahan Yorick yang hubungannya sedang bermasalah dengan Nevia. Situasi yang mellow membuatnya diterpa rasa rindu pada neneknya yang sudah tiada, sosok yang sangat berjasa mengisi masa kecilnya.

Selanjutnya, cerita pun bergulir tentang Yorick Kecil di usia 11 tahun. Hingga suatu saat Yorick tersadar dari lamunan, untuk kemudian kembali terpekur oleh kenangan hari-hari selanjutnya. Demikian seterusnya.

Latar

Latar Tempat

Kisah dimulai dari salah satu kota di Rusia, yaitu Saint Petersburg. Kemudian terlempar ke masa kecilnya di Panjalu Kabupaten Ciamis, serta masa remajanya hingga dewasa di Bandung. Selain itu, ada sedikit cerita di Pontianak.

Latar Waktu

Cerita membentang di sepanjang masa kecil Yorick yang sepertinya berkisar di tahun '90-an hingga tahun 2018.

Latar Suasana

Ada banyak suasana yang menghiasi cerita dalam novel ini. Di Rusia, ada suasana White Nights, yaitu saat matahari tetap terlihat cerah di malam hari. Juga, riuh rendahnya kota saat menjadi tuan rumah bagi Piala Dunia 2018. Sama menariknya dengan suasana pedesaan di Panjalu, Ciamis.

Latar Budaya

Selain budaya penyambutan White Nights, ada lagi fakta yang cukup membuka mata di Rusia. Sepertinya di sana juga marak copet. Hahaha ... Mengingat bagaimana Gadis Rusia yang tertabrak Yorick hingga belanjaannya berantakan pun menolak dibantu membereskan barang-barangnya.

Disebutkan juga tentang tradisi sunatan yang menjadi salah satu sumber rezeki bagi Yorick. Selain karena mendapat pesanan dari hasil ternaknya, juga karena ada banyak makanan khas daerah Ciamis dan sekitarnya yang dapat dinikmatinya.

Begitu pula budaya Lebaran yang dilewatkan begitu saja oleh Yorick, karena ia merasa tidak diterima oleh keluarganya. Juga budaya perayaan wisuda yang bukan menjadi impiannya. Berhubung ia tak tahu akan mempersembahkan gelar sarjananya untuk siapa.

Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam novel ini juga sangat bervariasi. Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dominan. Kemudian ada juga penggunaan Bahasa Sunda, Jawa, Inggris dan Rusia.

Sudut Pandang

Novel Yorick ini secara keseluruhan ditulis dengan sudut pandang orang ketiga serba tahu yang menceritakan bagaimana keseharian, pikiran dan perasaan Yorick serta tokoh-tokoh lainnya.

Amanat

Ada banyak petikan-petikan kalimat penuh hikmah yang dapat kita jadikan pelajaran untuk meningkatkan kualitas diri. Beberapa di antaranya:

Termasuk yang berkesan adalah filosofi peniti yang disampaikan mak Encum. Aku baru sadar kalau kata peniti itu berarti alat untuk titian, ya.

Peniti akan menusuk bila tertekan. Ia pemersatu yang terputus, perekat yang terpisah. Lalu ia akan menutup, tak menampakkan diri, setelah bisa menyambungkan sesuatu.

Semua yang terlihat di mata, bisa dipelajari (hal. 187).

Ilmu katon, kalau istilah Jawa yang biasa aku dengar dari Bundaku, setiap kali akan memperbaiki sesuatu walaupun belum pernah Beliau kenal seluk-beluknya.

Saya nggak gagal. Saya baru menemukan cara lain (hal. 267).

Ini adalah komentarnya saat sedang mencoba programnya untuk ke-352 kalinya. Ia meniru jawaban Thomas Alfa Edison yang baru berhasil membuat bohlam setelah percobaan ke-999.

Bukan hanya masalah bisnis, pada dasarnya Yorick memiliki pemikiran yang mendalam tentang segala sesuatu. Misalnya, tentang kehidupan:

Baginya setiap hari adalah pagi (hal. 11)

Sahabat adalah saudara tidak sedarah. (hal. 195)

Memaafkan tidak mengubah masa lalu, tapi mengubah masa depan. (hal. 295)

Tambahan Pengetahuan

Kata orang, buku itu kan gudang ilmu, membaca itu jendela dunia. Jadi, pengetahuan apa saja yang aku dapat dari buku ini? Banyak sekali! Antara lain:

1. Bertambahnya kosakata Bahasa Indonesia, Sunda, Inggris dan Rusia. Kalau Bahasa Jawa? Sudah hafal di luar kepala. Hahaha ...
2. Makin banyak tahu tentang suasana, sejarah dan seluk-beluk kota St. Petersburg, termasuk masjid biru Soekarno
3. Fenomena White Nights dan tradisi penyambutannya
4. Ternyata Rusia adalah negara dengan 11 zona waktu
5. Sejarah Panjalu
6. Kekayaan kuliner khas Ciamis
7. Dinamika perusahaan perangkat lunak
8. Cara menghadapi anak usia praremaja yang biasanya mulai menampakkan kekritisan pemberontakan terhadap sekelilingnya, sebaik apa pun itu
9. Berusaha tidak menjadikan anak yatim-piatu sebelum waktunya. Karena itu sangat perih bagi anak. Dan juga bagi orangtua, saat menghadapi penolakannya di usia yang lebih besar. Hiks.
10. Banyak petikan kalimat motivasi yang indah dan inspiratif. Sebagiannya sudah disebutkan di atas.

Kelebihan Novel Yorick

Menilik jumlah halamannya yang lebih dari 300-an apakah menjadikan novel ini terlalu berat dibaca? Tidak juga. Jika kamu membacanya, kamu bisa keasyikan hingga tak terasa sudah selesai.

Makin ke tengah, campur-aduk perasaan ini membacanya. Sedih membayangkan segala yang menghimpit Yorick Kecil. Marah pada para orang dewasa yang seolah tak punya belas kasih padanya. Terharu dengan orang-orang yang masih peduli. Geli dengan kisahnya bersama para sahabat.

Ini adalah salah satu buku yang mampu memasukkan detil keindahan lokasi tanpa perlu terbaca seperti buku panduan traveling. Membuat ingin ke sana, menyaksikan keindahan Kota The Venice of The North karena ratusan jembatan di atas kanalnya.

Cara menerjemahkan berbagai bahasa percakapan di dalamnya cukup unik. Bukan dengan membuat catatan kaki, melainkan langsung diceritakan kembali dengan kalimat tak langsung.

Setiap bab dari novel ini adalah potongan yang akan memberikan gambaran utuh tentang pribadi seorang Yorick. Misalnya, tentang penyebutan nama Kecamatan Panjalu, penjabaran artinya, yang ternyata ada kaitannya dengan arti dari nama perusahaan yang dijalankannya sekarang.

Aku suka sekali dengan adanya pemuatan komentar orang-orang terdekat tentang Yorick. Yang paling menarik adalah ucapan Iyan. Ia mengakui Yorick dan dirinya sama-sama menyebalkan. Namun akhirnya menganggap bahwa Yorick tetap lebih baik.

Gaya bertutur novel ini tampak mudah diadaptasi ke dalam film. Sangat visual. Bukan bertele-tele sekadar permainan kata-kata indah yang hanya bermain di emosi. Yang kalau diperankan, agak susah menggambarkannya. Mungkin memang sejak awal novel ini sudah berniat difilmkan?

Kekurangan Novel Yorick

Pengetikan

Masih terdapat beberapa kesalahan minor dalam pengetikan, kalimat yang tidak efektif dan tidak sesuai dengan kaidah PUEBI.

Bahasa

Juga, Bahasa Jawa yang digunakan beberapa ada yang kurang tepat jika disebut sebagai logat Surabaya. Masih tercampur dengan dialek Jawa Tengah. Jika logat Surabaya asli, seharusnya menggunakan kata:

• nggak, bukan ra
• mbandingno, bukan mbandingke
• ngalihno, bukan ngalihke

Eksplorasi Emosi Tokoh

Selain itu, ada beberapa bagian kisah pribadi Yorick yang tidak tereksplorasi dengan cukup luas secara emosional. Namun mengingat ini adalah kisah nyata dari seorang programer yang hidup sebatang kara di masa kecilnya, maka aku bisa memahami mengapa.

Berhubung aku pun lulusan jurusan Informatika dan menikah dengan adik angkatan dari jurusan sama yang juga yatim-piatu sejak kecil. Jadi, menamai emosi yang berkaitan dengan relasi itu adalah kesulitan bagi pribadi seperti Yorick. Apatah lagi menjabarkannya.

Terlebih, kebanyakan kekosongan emosi dalam buku ini terkait dengan hari kepergian Mak Encum, orangtua, keluarga besar dan jodoh. Hal-hal yang sepertinya Yorick sendiri belum menuntaskan perasaannya, masih ada yang tertahan, sehingga belum bisa memaknainya.

Saran

Bisa dilakukan pengeditan ulang untuk memperbaiki kesalahan pengetikan, pemilihan dan penyusunan kata.

Berhubung Novel Yorick ini filmnya direncanakan tayang tahun ini, maka aku berharap filmnya akan seindah novelnya. Entah dengan memperkuat kesan yang sudah tertuang dalam novel, atau dengan menyajikan dari sudut berbeda yang tak kalah apiknya.

Selain itu, semoga tidak ada adegan merokok atau properti rokok dalam film. Supaya tidak kontraproduktif dengan tujuan awal ditulisnya novel ini, demi perbaikan kualitas generasi penerus bangsa.

Sudahkah kamu membaca Novel Yorick?