Sudah lama sekali aku tidak nonton film di bioskop. Terakhir saat putri pertamaku masih berumur 3 bulan. Akhirnya, kali ini aku memutuskan untuk nonton film lagi di bioskop. Demi mendampingi komunitas homeschooling dan anak yatim nobar film Iqro 2019 dengan tajuk Iqro My Universe.
Bioskop yang kami pilih adalah Cinema XXI Semarang di Transmart Setiabudi. Selain bioskop ini merupakan salah satu yang memutar film Iqro My Universe, juga karena bioskop ini terletak di posisi tengah yang dapat dijangkau dari ujung Utara Kota Semarang hingga Kabupaten Semarang.
Kami memilih menonton tepat pada tanggal tayang perdananya, yaitu 11 Juli 2019. Alasannya, karena saat itu anak-anak masih libur sekolah dan merupakan satu-satunya hari dengan biaya tiket termurah. Hahaha ... Teteup ya, pertimbangan para emak.
Walaupun harga tiket sudah diusahakan yang termurah, tetap saja soal urusan konsumsi anak-anak mampu membobol kantong juga. Mana menu yang dipilih, kok ya kebetulan yang termahal. Yang bikin syok adalah itu Cha Cha Mini Tube dari 8 ribu kenapa jadi 20 ribu?
Kelihatan banget ya kudet-nya. Walaupun sudah sering dengar bahwa beli makanan dan minuman di dalam bioskop itu sangat mahal, tapi aku tetap tak menyangka bisa sampai hampir 3x lipat begitu. Ya sudahlah, selama masih bisa membayar, tinggal dinikmati saja. Enak sih, walau kemahalan. Hihihi ...
Berhubung kemarinnya baru saja pindah rumah ke daerah yang jauh dari Transmart Semarang ini, aku malah berangkat awal dan jadi yang pertama sampai di tempat. Berikutnya yang hadir adalah Bunda Aik bagian pendaftaran. Langsung saja aku ajak mengambil tiket dan bersiap membagikan.
Syukurlah, secara umum, acaranya berjalan lancar. Sejak awal pembagian tiket baik buat adik-adik anak yatim maupun yang umum. Adik-adik yatim yang kami ajak nonton film bersama ini berasal dari Panti Asuhan At Taqwa dan Lazis Jateng.
Donasi pun deras mengalir bagi mereka. Tidak hanya berupa tiket nonton film, namun juga ada yang patungan untuk berdonasi berupa kaos dan bingkisan. Senyum bahagia menghiasi wajah-wajah mereka hingga akhir acara. Bikin ketagihan deh, mengadakan acara yang melibatkan anak yatim lagi.
Semoga acara ini menjadi berkah bagi kita semua. Baik bagi para panitia, peserta, adik-adik anak yatim dan pengurus, donatur maupun Teman-Teman yang membaca tulisan ini. Semoga sedikit keindahan dari manisnya berbagi dapat terus menggelinding bak bola salju yang semakin besar.
Jika Teman-Teman ingin lebih lengkap menangkap keseruan acaranya, silakan simak tayangan video kolaborasiku dengan Bilqis di bawah ini. Iya, sekarang dia makin rajin saja ikut membuat video, sejak mengikuti kelas Youtube Editing.
Baca juga: Bilqis Belajar Youtuber di Kidsmotion Cinematography.
Film Iqro 2019: Iqro My Universe, Tentang Apa?
Film ini merupakan sekuel kedua dari film Iqro: Perjuangan Meraih Bintang (2017). Hasil kerja sama Yayasan Pembina Masjid Salman ITB melalui Salman Film Academy, didukung oleh Bumi Prasidhi Bi-Epsi dan Mitra Andalas Visual.
Masih berfokus pada Aqila (Aisha Nurra Datau), seorang siswi SMA yang bercita-cita menjadi astronot. Hal ini tak lepas dari peran Opanya (Cok Simbara) yang merupakan seorang profesor di bidang Astronomi.
Aqila suka sekali berdiskusi tentang bintang dengan Opa dan mengamatinya melalui teropong. Ia sangat ingin tahu dan berharap, nantinya manusia bisa tinggal di planet lain sebagai solusi dari banyaknya permasalahan di bumi.
Suatu hari, Aqila membaca pengumuman lomba vlog tentang ilmuwan yang berkecimpung di dunia riset luar angkasa yang diselenggarakan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional). Tak tanggung-tanggung, pemenangnya akan berkunjung ke pusat penelitian luar angkasa di Inggris!
Tentu saja, memenangkan lomba ini adalah harapan besar baginya untuk selangkah lebih maju meraih cita-cita. Toh, dia sudah punya calon narasumber yang hebat, yaitu Opa. Sayangnya, ternyata waktunya bertepatan dengan Opa ditugaskan ke London. Hiks.
Syukurlah, guru mengajinya, Kak Raudah (Adhitya Putri), mengirim buku biografi tentang astronot perempuan Indonesia sekaligus ilmuwan budidaya tanaman di luar angkasa, yaitu Bu Tsurayya (Maudy Koesnaedi).
Aqila pun mendatangi diskusi buku Bu Tsurayya dan mengajaknya berkolaborasi membuat vlog. Ibu Tsurayya hanya mendiamkan. Tidak menyerah, Aqila mendatangi laboratorium penelitian Bu Tsurayya. Beliau pun menyanggupi asal Aqila dapat menyelesaikan beberapa tugas.
Berkat kecerdasan, kegigihan dan tentu saja keberuntungan, Aqila mampu menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Bu Tsurayya pun bersedia membantunya membuat vlog. Dimulai dari konsep yang terstruktur dari Aqila dan diisi dengan materi padat ilmu dari Bu Tsurayya.
Selain bercerita tentang mimpi Aqila, film ini juga mengisahkan tentang cita-cita Fauzi (Raihan Khan), seorang hafidz anak dari preman lugu Bang Codet (Mike Lucock). Tekadnya melanjutkan studi di pesantren kenamaan terjegal peristiwa yang menyadarkannya akan keterbatasan ekonomi.
Bagaimanakah akhir dari kisah mereka? Dapatkah Aqila memenangkan lomba vlog ini? Apakah Fauzi berhasil masuk pesantren idaman? Nonton film Iqro My Universe, dong!
Ulasan Singkat Film Iqro 2019: Iqro My Universe
Ada yang mulai bosan nonton film dan bermain di koridor membaca nomor kursi |
Baca juga: Confessions of Shopaholic: Menulis Bisa Mengubahmu!
Alur Cerita
Alur cerita film ini menggunakan plot maju dengan aliran yang sederhana. Film yang ringan untuk dinikmati sekeluarga. Sebagiannya menggunakan latar waktu bulan puasa dan Idulfitri. Jadi, sepertinya lebih cocok jika ditayangkan di Bulan Ramadan atau Syawal, ya.
Aku suka dengan akhir dari film ini. Sebuah hasil yang logis dan alami, tidak bombastis. Namun justru memperkuat tujuan utama dari pembuatan film ini, yaitu untuk mengajak penonton tetap berani bermimpi dan meraihnya.
Sayangnya, menurutku, bagian gongnya itu berlalu begitu saja. Seharusnya sih, ada dukungan sedikit lonjakan gitu, di bagian musik latarnya. Biar makin terasa sebagai percikan semangat baru. Padahal penata musiknya Dwiki Dharmawan, lho. Bagus kok, cuma kurang gereget di bagian situ saja.
Penokohan
Pemeran utamanya, Aisha Nurra Datau, berhasil masuk sebagai nominasi pemeran terbaik anak-anak di FFI 2018, dari perannya di film Iqro: Petualangan Meraih Bintang. Makanya, tak heran jika animo penonton cukup antusias menyambut sekuel keduanya.
Peran Aqila dibawakan dengan sangat natural dalam film ini. Anak yang cerdas, hormat pada yang lebih tua dan peduli pada sesama. Namun karena ambisinya yang besar, terkadang Aqila jadi grusa-grusu dan kedodoran mengatur waktu. Permainan emosinya saat takut tersaingi pun sangat bagus.
Aku juga sangat suka dengan adanya tokoh pesaing yang tidak antagonis, June (Azra Mayraina), murid pindahan dari Inggris yang juga memiliki minat di bidang sains. Ya, kali. Yang namanya bersaing bukan berarti bermusuhan, to. Walau dalam hati ada ketar-ketir juga. Hihihi ...
Film ini juga menghadirkan tokoh-tokoh nyata Indonesia di bidang antariksa. Seperti Ibu Prof. Pratiwi Pujilestari Sudarmono, antariksawan pertama Asia sekaligus ahli mikrobiologi. Jadi, bisa diharapkan ya, tingkat keilmiahan materi astronomi yang ada di film ini.
Maudy Koesnadi juga begitu menjiwai perannya sebagai astronom. Karakternya dapet banget. Pintar, bijak, tegas namun sebenarnya penuh kasih sebagai seorang perempuan.
Tokoh sentral lainnya dalam film ini adalah Fauzi. Kalau dalam sekuel sebelumnya, dia digambarkan sebagai anak iseng tapi bacaan Alqurannya luar biasa. Kali ini masih sama, namun karakternya berkembang lebih serius, berhubung sedang mengejar cita-citanya masuk pesantren.
Mike Lucock juga sangat pas memerankan preman lugu nan baik hati. Ada yang bilang Bahasa Sundanya agak keseleo. Tapi aku mana tahu. Aku kan, tak paham Bahasa Sunda. Hihihi ...
Kalau peran Emak yang dibawakan Meriam Bellina sih, cukup unik juga logat Bataknya yang cadel. Semacam emak-emak Indo gitu, ya. Mungkin karena masih tampak cantik walau sudah berdandan nenek-nenek.
Yang sedikit membuat gemas juga peran Mamanya Aqila. Sekilas tampak seperti tidak menghargai mimpi anaknya. Tapi sebenarnya Beliau hanya ingin menyeimbangkan aktivitas Aqila agar tidak sampai melalaikan sekolah.
Selebihnya, tokoh-tokoh lain diperankan dengan cukup baik. Ada Roni Dozer, bos bersuara cempreng, ada Aditya Warman yang jadi Si Pikun, dan yang lainnya rata-rata jadi orang baik semuanya. Hehehe ...
Pesan Moral
Ada banyak pesan moral yang kuat disampaikan di sini, antara lain:
- Menjadi astronot itu tidak mudah. Harus memiliki kemampuan sains, keahlian mekanik, ketahanan fisik, keberanian dan tekad yang kuat
- Tugas astronot lebih dari sekadar melihat luar angkasa tanpa teropong, melainkan juga menjadikan bumi sebagai tempat terbaik untuk tinggal
- Pentingnya manajemen waktu
- Teruslah bermimpi besar dan beranilah untuk berusaha meraihnya
Nah, Teman-Teman sudah nonton film Iqro 2019 ini, belum? Bagi kesanmu di kolom komentar, ya.
Wah, film ini bakal masuk daftar film-film yang harus anak saya tonton, nanti. Soalnya sekarang belum punya anak hehe.
BalasHapusTerimakasih kak atas ulasannya ^_^
Anyway, salam kenal :D
Aku belum nonton film ini, Mbak. Kayaknya harus ke Semarang nih buat nonton film ini. Soalnya udah setahun ini aku nggak nonton film di bioskop.
BalasHapusWah rekomended banget nih filmnya, ntar klo ke semarang mau ikut lihat deh.maklum d Kudus belum diputar.This juga atas infonya soal snack yg luarbiasa mihilnya ya mba, mendingan sangu dari rumah habaha
BalasHapusSangat menarik khususnya untuk anak2 ya mbak. Kapan ya bisa nobar nih. Aku yo wes suwiii pol ga ke bioskop mbak
BalasHapusFilm Iqro yang pertama dulu aku nonton, mbak. Kemarin wakti ditawari nonton bareng pas bentrok jadwalnya. Ada acara di rumah, jadi pengen nonton yg sekuelnya ini.
BalasHapusBilqis tho udah kayak vlogger tenar gitu, good job nak 😘
Aku selalu tertarik nonton film anak-anak. Karena biasanya banyak pesan dan penasaran aja gitu apa lagi yang mau dikulik kisahnya hehe. Tfs mba.. salam kenal
BalasHapusMasyaAllah, mbaa.. kalo ada acara sama anak yatim gini, bolehlah dicolek 😊 aku belom nonton filmnya nih. nanti ku cek ah, masih tayang atau enggak
BalasHapusWah banyak banget hikmah yang bisa dipetik ya mbak...sayang kemarin belum bisa ikut nobarnya pas ada tugas keluar semoga masih tayang biar bisa nonton sendiri...
BalasHapusWah film bagus nih..mudah2an bisa nonton juga dg krucil. Ohya, salut dg acara nobar bersama anak yatim ini mba..
BalasHapusBener banget mbak kalo makanan masuk ke bioskop itu harganya Wow banget😂
BalasHapusAku fokus pada manusia akan bisa hidup di planet lain wah....terus percaya pada mimpi dan berusaha keras adalah kuncinya...
Wah sayang waktunya ngga pas jadi ngga ikutan daftar, bagus juga ya filmnya banyak menyemangati penonton untuk maju. Di bioskop memang mahal pisan hihi jadi mikir-mikir sebel ngajak bocah, nonton yang bagus aja..
BalasHapusWah waktu itu kita kok ga ketemuan ya mbak.. Seru. Pengalaman pertama anakku nonton nih. Barakallah
BalasHapusfilm ini cocok untuk tontonan anak yang memotivasi mbak, jadi ga salah lah ya rilisnya bertepatan sama hari libur sekolah
BalasHapusWih seru ya, bisa nonton sama anak-anak panti. Pasti buat mereka seneng :D.
BalasHapusPengen ngajak anak, tapi kok masih 2th. Padahal emaknya yang pengen sih. Xixi
BalasHapuspengen nonton ini sama anak, tapi anakku apa kira-kira mau ya nonton di bioskop karena hobi lari-lari, nanti malah ganggu penonton lain hiks
BalasHapusLagi gak bisa ke bioskop nih, soale pny baby. Padahal abang2 si baby pengen nonton juga
BalasHapusBerkah bagi banyak orang banget ni eventnya. Juga filmnya highly recommend untuk dinikmati sekeluarga. Semoga sudah hadir di bioskop di Lombok
BalasHapusMenarik ya film nya. Recomended banget buat tontonan keluarga yang bisa menjadi tuntunan pula
BalasHapusAku belum nonton mba, baca ini jadi nyesel enggak ikutan nobar waktu itu ya.
BalasHapusBagus nih ditonton anak-anak, bisa menumbuhkan optimisme dalam menggapai cita-cita.
Btw, akhirnya Aqila jadi berangkat ke Amerika nggak mba? :)
Ke Inggris, ya? spoiler dong, kalau saya jawab hihihi...
HapusWaa MbaFarida udah nonton duluan
BalasHapusAk pas muncul trailerpertamanya udah pengen nonton. Tapi belum sempet melulu. Makasih reviewnya mba. Bahagia nya bisa menyenangkan adek2 kita
Jadi pengen nonton film ini dengan si thole. Dia akhir akhir ini kalau ditanya cita citA, jawabnya jadi astronot!
BalasHapusReviewnya oke nih mba
Ya ampun ulasannya lengkap banget mbak. Pratiwi Sudarmono dulu telah membuat aku bercita2 jadi astronot sedari kecil. Filmnya inspiratif ya buat anak2 untuk berusaha keras...
BalasHapus