Bilqis Belajar Youtuber di Kidsmotion Cinematography

Bagi yang sering membaca blogku ini, kemungkinan mengenali Bilqis sebagai anakku yang cukup giat mengisi video pendukung dalam konten artikel-artikelku. Tidak hanya suka tampil, namun Bilqis juga sama senangnya berada di belakang layar untuk memotret dan mengambil video.

Hal ini pernah aku ceritakan dalam artikel Saatnya Beri Makna Ramadan dengan Karyaku. Salah satu aksi inisiatif pribadi Bilqis di depan kamera bisa dinikmati dalam artikel Butuh Referensi Make Up Saat Lebaran?

Makanya, begitu ada info dibukanya kelas youtube untuk anak di Kidsmotion Cinematography, aku langsung menawarinya dan tentu saja disambut dengan antusias. Kelas Youtube editing ini mengajarkan cara mengolah data visual, baik berupa gambar tidak bergerak maupun bergerak.

Info tentang materi pelajaran Youtube editing ini seperti yang disebutkan dalam gambar di atas yang aku ambil dari IG kidsmotion.official. Banyak sekali kan, yang dipelajari? Sebelumnya, Bilqis hanya mengetahui cara memakai kamera secara otodidak dari mengamati kami dan menonton di Youtube.

Tujuannya dari kelas Youtube ini adalah agar anak dapat memahami, mengenal, dan mampu menghasilkan karya mulitimedia berupa visual, audio yang menjadi sebuah tayangan film secara penuh. 

Kelas Youtube Editing ini menggunakan aplikasi-aplikasi Youtube editing software yang dapat diterapkan di ponsel pintar. Lumayan, tidak perlu modal besar untuk anak memulai belajar Youtuber. Hehehe ...

Sekilas Tentang Kidsmotion Cinematography

Kidsmotion Cinematography Tri Supardi dan Gede Darma didirikan karena belum banyaknya sekolah sinematografi di Semarang, khususnya bagi anak-anak. Hal ini membuat profesi tersebut belum begitu diketahui dan menjadi cita-cita mereka.

Kegiatan pertamanya adalah pelatihan pembuatan film dan vlog dengan kamera ponsel pada akhir April 2018 lalu. Pelatihan ini diikuti hingga 60 anak. Dari pencapaian itu, mereka optimistis  membuka kelas reguler untuk menampung anak-anak yang berminat di dunia audio visual.

Kelas reguler mulai buka awal Juli 2018. Sebelumnya, juga ada kelas liburan, yakni pada akhir Juni 2018. Kelas yang berlangsung selama lima hari tersebut diisi dengan kelas pembuatan animasi.

Kelas reguler dibuka untuk usia 7-15 tahun. Pengajaran diberikan sekali dalam seminggu, dengan pilihan Jumat sampai Minggu. Kidsmotion membagi kelas dalam 3 kategori berdasarkan usia. Kelas Basic untuk 7-9 tahun, Advance untuk 9-11 tahun dan di atasnya kelas Professional.

Kidsmotion menggunakan ponsel pintar untuk mempelajari sinematografi. Agar anak-anak tidak menggunakan gawainya untuk bermain gim atau menonton Youtube saja, tetapi bisa menghasilkan sesuatu yang positif sehingga lebih produktif terutama dalam dunia audio visual. 

Saat aku ke sana, kulihat bidang sinematografi yang diadakan di sini bukan untuk belajar Youtuber saja, melainkan juga ada kelas fotografi, animasi dll.

Kalau kamu tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang program kelas yang diadakan di Kidsmotion Cinematography, kamu bisa menghubungi kantornya di Jl. Erlangga Raya no. 32 Semarang dengan data berikut ini:

Operasional Kantor:

🏠 Rabu-Minggu 09.00-17.00

📞 WA 0859-7518-2127 

☎ 024-8417557

Mengenal Salah Satu Pendiri Kidsmotion Cinematography

Tris, panggilan akrab Tri Supardi, bukanlah nama baru di dunia perfilman Semarang. Menggeluti dunia ini saat kuliah di Universitas Negeri Semarang (Unnes) sekitar 2010, Beliau dikenal memiliki komunitas film di kampusnya. 

Hingga kini, Tris telah membuat sejumlah film fiksi maupun dokumenter. Beliau juga mendirikan production house (PH) Segi Film yang konsen di film dokumenter. Setelah melakukan edukasi tentang film ke sekolah-sekolah, Beliau kini mencoba membesarkan Kidsmotion Cinematography.

Pengalaman Belajar Youtuber

Memasuki tempat kursusnya, aku baru tahu kalau di sini juga digunakan Think-E sebagai tempat belajar Bahasa Inggris. Begitu melakukan konfirmasi pendaftaran di kantornya, kami langsung dibekali sekotak camilan dan dipersilakan memasuki ruang belajar Youtuber.

Ada banyak kelas di sepanjang lorong masuk menuju sebuah lahan yang lebih luas dengan ruang baca yang cukup lega di ujung sana. Ada mainan, buku, alas bermain dan sofa baca. Sangat nyaman untuk belajar dan bermain.

Beruntung sekali karena kelas Youtube ini dibimbing langsung oleh Kak Tris. Walau duduk di belakang, Bilqis tetap bersemangat mengikuti materi. Apa lagi, saat dia berkesempatan untuk menunjukkan akun Youtube-ku, Farida Pane.

Tidak banyak pelajaran yang bisa kuikuti, karena kelas berlangsung dalam ruang tertutup berhubung menggunakan AC. Samar-samar aku mendengar ada sesi perkenalan dan pelemasan otot. Satu jam kemudian, aku pun pergi mengantar Ibrahim yang ingin beli makan.

Namun dari video yang diambil oleh Bilqis selama pelajaran, tampak bahwa mereka juga praktik mengambil gambar bergerak, mengisi suara, berbicara di depan kamera dan menyunting video. Menurut Opung yang tetap di lokasi hingga selesai, pengajarnya sangat perhatian dan mendukung.

Sepulangnya dari sana, Bilqis pun makin rajin berlatih membuat video. Kalau di artikel sebelumnya yang berjudul Main Salju dan Berbagai Aktivitas Seru di Jateng Fair 2019, Bilqis menyunting video dari hasil bidikanku. Kali ini, aku yang menyunting bidikannya di Jateng Fair. Selamat menikmati!