Judul buku: Jangan Ngaku Blogger Kalau Nggak Bisa Nulis Buku!
Penulis: Eko Nurhuda
Penerbit: CV Garuda Mas Sejahtera
Terbit: Februari 2012
Tebal: 180 halaman
Bloger memang bermacam-macam. Ada yang menjalaninya semata sebagai hobi. Ada pula yang menjadikannya pekerjaan sampingan. Bahkan, pekerjaan utama. Pemilik blog www.bungeko.com selangkah lebih maju. Beliau mengompori bloger untuk menulis buku.
Judulnya memang sangat provokatif, ya. Bikin bloger seperti aku ini malu. Bloger yang belum pernah menerbitkan buku. Iya deh, iya. Ini juga menuju ke sana, kok. Satu naskah buku nonfiksi solo menanti. Ia sedang di meja penerbit mayor. Semoga diterima ya, Teman-Teman!
Ini perwujudan mimpiku 2 tahun lalu. Tercantum dalam suratku saat 38 tahun. Menulis buku solo adalah keinginanku berikutnya. Bahagianya jika terbit saat memasuki usia ini. Sebelumnya, aku hanya menargetkan antologi. Yang itu pun belum terwujud. Toh, 40 tahun masih beberapa bulan. Hehehe ...
Baca juga: Kepada Diriku di Usia 40 Tahun.
Kembali ke resensi, yuk! Isi buku ini sangat bernas. lho! Dimulai dengan fakta bloger adalah penulis. Kemudian membahas motivasi menulis buku. Lalu, gambaran honor penulis buku. Dilanjutkan dengan ide bahan tulisan, memilih judul, menentukan panjang naskah, dan kelengkapan naskah.
Buku ini juga membahas endorsement, cara memilih penerbit, perjalanan naskah selama di penerbit , hingga akhirnya kita mendapat kabar tentangnya. Diterima atau ditolak. Kita jadi tahu yang dilakukan setelahnya. Ada juga ide menerbitkan buku sendiri, dan bagaimana berinteraksi dengan pembaca.
Tertarik ikut mengembangkan profesi menjadi penulis? Bloger bisa membaca buku ini dulu. Dari sekian banyak bab bergizi itu, aku memilih 5 di antaranya. Lima bab yang membantuku sebagai pemula. Penasaran bab yang mana sajakah itu? Ini dia!
Bab 4: Apa yang Ditulis?
Apakah harus tentang blog dan internet? Apakah harus se-niche dengan blog? Jawabannya, mudah saja. Apa dong, jawabannya kalau mudah? Ya itu tadi, yang mudah saja. Tulis apa pun yang terasa mudah. Hobi, topik favorit, atau membukukan blog.
Ada keuntungan menulis sesuai tema blog. Apa lagi jika niche-nya bukan gado-gado. Selain sudah terbiasa, juga lebih terpercaya. Tulisan akan lebih mudah mengalir. Kredibilitas pun meningkat bagi pembaca blog. Secara, kualitas tulisan kita diakui penerbit.
Iya sih, blogku ini temanya lifestyle. Isinya bermacam-macam. Bukuku bertema sama dengan salah satunya. Dapatkah kau menebak, tema apakah itu? Menurutmu, tulisanku paling identik bertema apa?
Bab 6: Membukukan Blog
Ini tampaknya cara paling mudah, ya. Ibarat jurnalis membukukan artikelnya yang terpublikasi. Karyanya di koran dikumpulkan menjadi buku. Kita tinggal memilih tulisan yang setema. Susun ulang dan beri judul menarik. Makanya, konsisten menulis lalu dibukukan, yuk!
Baca juga: Tips Konsisten Menulis Blog.
Bab 10: The Power of Endorsement
Bab ini memberiku dorongan lebih. Aku jadi makin merasa pentingnya endorsement. Alasan utamanya, karena aku penulis pemula. Dukungan pihak berkompeten tentu sangat membantu. Syukur-syukur jika penerbit berinisiatif mencarikan endorsement. Kalau tidak, kalian siap kan, menolongku? Hehehe ...
Bab 17: Kalau Naskah Diterima
Ini isinya sangat menghentak diriku. Aku tahu, kita harus menghargai diri. Namun, sebagai pemula, aku masih begitu. Masih berpikir dibayar berapa pun mau. Iya, deh. Setelah ini, aku akan lebih berani. Mengikuti harga pasar itu bukan sombong. Iya, kan?
Bab 18: Penantian Kedua
Nah, ini! Aku tahu akan ada penantian kedua. Penantian kapan buku kita diterbitkan. Tapi tak kusangka bisa selama itu. Ada yang bahkan menunggu 4 tahun! Semoga saja nasib buku-bukuku selalu beruntung. Cepat disetujui, cepat terbit, dan best seller! Amin.
Itulah 5 bab pilihan yang menginspirasiku. Sungguh sulit memeras dari 24 bab. Rasanya, ingin membahasnya satu per satu. Siap menjadi bloger yang juga penulis? Sebaiknya, kamu baca buku ini, deh.
Gandjel Rel, Gudang Bloger dan Penulis
Kalau memang susah memilih, kenapa ngotot? Kenapa harus 5 bab? Alasannya, demi Blogger Gandjel Rel tercinta! Hehehe ... Tak salah lagi memang, sesuai dugaanmu. Komunitas bloger perempuan Semarang dan sekitarnya.
Bukan hanya bloger, namun juga penulis. Para pendirinya merupakan jebolan komunitas penulis. Mereka adalah penulis yang jadi bloger. Dewi Rieka, Lestari, Rahmi Aziza, Uniek Kaswarganti dan Wuri Nugraeni. Mantap jiwa, kan?
Itulah yang membuatku antusias bergabung. Seolah oase ilmu dan pengalaman menunggu. Berkumpul bersama orang-orang sehobi dan semimpi.
Ceritanya, tanggal 22 Februari tahun ini, Blogger Gandjel Rel genap berusia 5 tahun. Makanya, kupilih 5 bab dari buku ini. Buku dan komunitas ini punya kesamaan. Sama-sama menyulutku menjadi bloger sekaligus penulis.
Dirgahayu #GandjelRel5Th! Terus “ngeblog ben rak ngganjel” ya, buat seluruh anggotanya. Biar lega di hati. Cukuplah saldo rekening yang berjubel nominalnya. Hohoho ... Amin.
Dirgahayu #GandjelRel5Th! Terus “ngeblog ben rak ngganjel” ya, buat seluruh anggotanya. Biar lega di hati. Cukuplah saldo rekening yang berjubel nominalnya. Hohoho ... Amin.
Menarik Mbaaaa...
BalasHapusPerbanyak artikel organik ya, sapa tahu besok-besok bisa dibukukan hahahaha.
Mengenai bayaran, mending ikut harga pasar deh, ikut komuniitas biar tahu harga pasar :)
Atau mencoba menulis postingan serial ya...
Hapuside bagus!
HapusWah keren,
BalasHapusAku juga belum nih 😥
Impianku banget nih, nerbitin Buku
BalasHapusSayang laptop yang berisi draft tulisan hilang digondol maling
Mesti mulai lagi
Dan nampaknya mulai dengan topik yang benar benar baru aja deh
Menarik banget bab-babnya. Aku untungnya pernah nulis buku. Tapi berkecimpung di nonfiksi aku belum. :"" Baca ini kok pengin nulis buku lagi. Hehe
BalasHapusTerpenting menulis dulu sesuka hati biar dapat feelny. Btw selamat ulang tahun y untuk komunitasnya
BalasHapusAku baru pengen bikin antologi hehehe belum sampe bikin buku sih. Tapi kedepannya pengen juga bisa punya buku.
BalasHapusEko Nurhuda saya tau dan kenal. Bahkan pernah menginap di rumahnya di Pemalang karena saya tersesat di jalan dan tolong olehnya. Orangnya selalu antusias dan penuh semangat
BalasHapusHehehe, Mas Amir bisa aja, ah.
HapusKapan-kapan gantian aku yang nginep di Kebumen ya.
Hai, Mbak Farida. Terima kasih banyak ya sudah mengulas karya lamaku ini. Naskah buku ini sempat saya tawarkan ke sejumlah penerbit mayor di Jakarta, penerbit-penerbit incaran, tapi tidak ada yang tertarik. Ya sudahlah, saya terbitkan sendiri saja. Dan, senang sekali jika karya sederhana ini dapat bermanfaat untuk setidaknya menggungah semangat Mbak Farida dalam menulis.
BalasHapusBtw, saya juga sedang vakum menulis buku, Mbak. Targetnya sih tahun ini mau mulai menulis lagi. Tahun depan semoga ada yang terbit (lagi). Kangen euy nyium aroma buku yang baru keluar dari percetakan. Hehehe.
Sekali lagi terima kasih banyak ya.
Salah satu keinginan yang masih tertunda adalah menulis buku
BalasHapusBanyak yang memberi saran untuk : membukukan blog dan membukukan perjalanan saya.
Aaaa semoga semakin semangat untuk membukukan blog ^^
Waah selamat ulang tahun yang ke 5 untuk Blogger Gandjel Rel semoga makin jaya, dan beberapa kutipan BAB Buku dari Mas Eko menjadi pengingat diri kalau kita bisa berbuat lebih...
BalasHapusKeren banget pastinya sudah sampai punya buku yah, aku sejauh ini masih ngeblog sebagai hobi dan penghasilan sampingan. Rasanya menarik bisa fokus menjalani profesi sebagai fulltime blogger yah.
BalasHapusSemangaaaat Mba.Ulasan yang menarik. Jadi termotivasi untuk selalu berkarya.
BalasHapusKeren, Mbak.
BalasHapusHuwaaa senang banget bisa mampir ke tulisan ini. Walaupun belum baca bukunya tapi dari resensi Mba aja sudah membangkitkan semangat.
BalasHapus