Anak-anakku semua memang pencinta hewan, seperti yang pernah kutulis dalam artikel Sayangi Kami, Jangan Eksploitasi Kami. Makanya, mereka suka sekali berkunjung ke kebun binatang, dokter hewan, atau penangkaran.
Kucing adalah satu hewan yang paling akrab dengan anak-anak. Karena, memang keberadaannya sangat mudah kita temui di sekitar kita, kan? Mereka selalu menaruh perhatian setiap kali melihat kucing di jalan. Entah sekadar mengajak berbincang, bermain, atau memberi makan.
Memelihara kucing juga biasa dilakukan anak-anak sejak mereka berusia satu tahun. Tentu saja, di usia segitu, masih perlu didampingi oleh orang tua. Anak-anak baru aku lepas merawat kucing sendiri di usia 9 tahun.
Biasanya, yang menjadi penghuni sementara rumah kami adalah anak kucing yang kehilangan induk, atau yang sakit serta korban kecelakaan. Jika sudah mandiri, kami melepasnya kembali ke alam bebas.
Pernah juga sih, kami memelihara kucing sampai lama sebagai kucing kesayangan. Sepasang kucing bernama Faris dan Farisa. Namun, karena sakit hingga meninggal, anak-anak pun harus rela berpisah dengan mereka.
Kematian adalah salah satu momok tersendiri setiap kali aku melihat anak-anak mulai merengek meminta izin untuk memelihara kucing. Umur kucing yang biasanya lebih pendek dari manusia, membuat anak-anak harus berulang menyaksikan kucing kesayangan mereka mati.
Saat ini, kami memiliki dua kucing piaraan. Guna menambah bekal pengetahuan tentang cara merawat kucing, aku pun memutuskan untuk belajar lagi agar lebih terampil. Setelah mencari-cari di iPusnas, akhirnya ketemulah buku ini.
Resensi Buku Hidup Sehat Bersama Kucing Kesayangan
Judul: Hidup Sehat Bersama Kucing Kesayangan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2010
Penulis: Nurheti Yuliarti
Tebal: 112 halaman
Isu kesehatan menjadi bahan pembicaraan yang cukup masif ya, akhir-akhir ini. Makanya, begitu menemukan buku yang mengaitkan cara merawat kucing dan hidup sehat, ya aku langsung tertarik. Karena, aku pun sedang perhatian dengan masalah menjaga kebersihan diri dan hewan.
Dari buku ini, kita bisa mendapatkan langkah-langkah praktis merawat kucing kesayangan. Mulai dari bagaimana cara memilih, menyiapkan kandang, pemberian makan dan minum, cara memandikan, serta perawatan bulunya.
Jadi, misal rumah kita kecil, tetap ada solusinya kok, jika ingin merawat kucing banyak. Buku ini juga menginformasikan pertimbangan apakah kucing diizinkan keluar rumah atau tidak. Ada beberapa ilmu baru sih, yang kudapatkan tentang ini.
Bingung memilih alat-alat merawat kucing seperti sisir, pengering bulu, dan gunting kuku? Kita bisa mendapatkan jawabannya di buku ini. Ternyata, pengering bulu untuk merawat kucing itu tidak sama dengan pengering rambut manusia, ya. Efeknya nanti bisa beda.
Kita bisa memberikan makanan instan maupun buatan sendiri untuk merawat kucing. Buku ini menyebutkan poin kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bagi yang ingin membuat sendiri makanan untuk kucing kesayangan, buku ini memberikan panduan gizinya.
Kita juga perlu waspada jika kucing malas makan, karena itu pertanda sedang sakit. Buku ini mengupas segala hal yang perlu dilakukan oleh pemilik kucing untuk mencegah berjangkitnya penyakit dan gangguan kesehatan yang ditularkan oleh kucing.
Di sini dipaparkan sejumlah penyakit zoonosis pada kucing. Penyakit-penyakit umum yang biasa dibawa oleh kucing seperti toksoplasma dan skabies, ada penjelasannya di sini. Bab tentang penyakit ini merupakan bagian terakhir dengan porsi paling banyak dalam buku.
Salah satu yang menarik dari buku ini adalah desain kertasnya yang berwarna dan dihiasi ilustrasi manis berupa siluet kucing dan bunga di sekelilingnya. Bikin lebih betah membacanya, karena disajikan dengan cantik.
Dengan berbekal segenap informasi penting dalam buku ini, lumayanlah buat menambah keterampilanku merawat kucing sehingga dapat menikmati hidup yang sehat bersama kucing kesayangan. Kalau kamu, suka kucing, nggak?
Posting Komentar
Posting Komentar