Ramadhan Penuh Berkah Bersama Abutours & Travel
Hai,
Sahabat! Bagaimana pengalamanmu selama Bulan Ramadhan tahun ini? Adakah kisah
menarik di baliknya? Katanya, Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Dan aku
bersyukur merasakan berkah Ramadhan di tahun ini. Semoga Anda juga
mengalaminya, ya. Mau tahu apa saja kebaikan yang kudapatkan pada Ramadhan kali
ini? Tentu saja, jika disebutkan, akan sangat banyak. Namun aku akan
menceritakan 3 diantaranya.
Putri Ketigaku Belajar Berpuasa
Putri Ketigaku lahir di Bulan Ramadhan, tepatnya 11 Ramadhan.
Salah satu berkah yang kudapatkan pada Bulan Ramadhan tahun itu. Dan kini, dia
tepat berusia 7 tahun menurut Kalender Hijriyah. Saatnya untuk mulai belajar
menjalankan berbagai syariat agama, termasuk salah satunya berpuasa Ramadhan.
Usia 7 tahun baru belajar puasa? Iya, aku tahu bahwa banyak
orangtua yang telah membiasakan anaknya berpuasa pada usia yang lebih dini.
Namun kami memilih untuk mulai mengajarkannya secara formal saat anak berusia 7
tahun.
Sebelum itu? Mereka cukup mendapatkan pelajaran dari melihat
perilaku kami sebagai orangtuanya di Bulan Ramadhan. Bangun sahur, lalu tidak
makan dan minum hingga adzan Maghrib. Suatu saat, pastilah akan muncul
pertanyaan terkait dengan aktivitas yang berbeda dari keseharian itu. Kita akan
menjawab secukupnya sesuai daya tangkapnya saat itu. Tanpa perlu menawari atau
pun bujuk rayu agar anak mau ikut berpuasa.
Sebenarnya dia sudah mulai tertarik ikut berpuasa sejak tahun
kemarin. Hanya saja, aku belum menangkap bahwa dia sedang berpuasa. Lucu
sekali. Ternyata dia memiliki cara yang berbeda dalam memahami makna “Puasa
Maghrib.”
Setiap hari dia berkata, “Umi, aku ikut puasa, ya.” Aku
mengiyakan saja. Walau kadang dia mengatakan itu sambil membuka kulkas dan
mengambil makanan atau minuman dari dalamnya lalu menikmatinya.
“Lho, katanya puasa?” tanyaku.
“Iya, aku kan Puasa Maghrib,” jawabnya dengan riang dan penuh
percaya diri. Aku hanya bisa mengerutkan kening. Bingung apa maksudnya. Aku
hanya tertawa geli dan berpikir pasti dia salah paham, nih. Tapi aku belum tahu
salah di mananya.
Setiap hari pula dia akan berulang kali bertanya, “Umi, sudah
Maghrib?” Dan alangkah gembiranya dia begitu adzan Maghrib berkumandang. Dia
pun melompat girang dan tersenyum-senyum hingga adzan Isya’ tiba. Sampai aku
suatu saat menyadari bahwa dia belum makan malam, aku pun bertanya, “Kok dari
tadi nggak ikut buka?”
“Aku kan Puasa Maghrib. Jadi waktu Maghrib ya aku nggak makan
nggak minum.” katanya.
“Hah? Ya Puasa Maghrib itu artinya puasa sampai Maghrib.
Begitu Maghrib datang, kita batalkan puasa dengan makan dan minum,” jelasku.
“Jadi Umi tidak makan dan minum waktu ada matahari? Waktu
matahari terbenam Umi makan dan minum?” tanyanya.
“Iya,” jawabku.
“Kalau begitu, berarti Umi itu Puasa Matahari, bukan Puasa
Maghrib. Karena nggak makan dan nggak minum saat ada matahari. Kalau Puasa
Maghrib, kita nggak makan dan nggak minum saat Maghrib. Gitu, Mi! Ya sudah aku
besok Puasa Matahari saja kayak Umi.”
Tepok jidat, deh. Akhirnya ketahuan juga di mana salah
pahamnya. Maka esoknya, yaitu hari terakhir Ramadan, dia pun berpuasa sehari
penuh hingga Maghrib. Tapi tetap saja dia ngotot bahwa dia sedang Puasa Matahari,
bukan Puasa Maghrib. Hehehe…
Ramadan tahun ini, di hari pertama, dia sudah berpuasa sehari
penuh. Demikian pula di hari kedua. Walaupun dia malas bangun sahur dan sempat
membuka kulkas di siang hari sambil bertanya apakah dia boleh berbuka. Saat aku
izinkan, ternyata akhirnya dia memilih untuk melanjutkan puasanya hingga
Maghrib.
Di hari ketiga, kembali dia malas sahur. Pagi harinya dia
berkata, “Umi, bolehkah aku mulai berpuasa saat usiaku sudah tepat 7 tahun?”
Dan aku pun mengiyakan. Setiap hari dia bertanya kurang berapa hari lagi dia
genap 7 tahun.
Dan saat malam ke-11, aku mengabarkan padanya bahwa besok dia
sudah bisa mulai belajar berpuasa lagi. Dia pun menyambut dengan bersemangat.
Benar saja, sejak 11 Ramadan, dia giat bangun sahur dan tetap menjalankan
puasanya hingga Maghrib. Tentu saja dengan pemahaman tentang Puasa Maghrib yang
sudah benar. Hehehe…
Positif Hamil!
“Kok kamu tahu, sih?” tanya Suami keheranan melihat hasil
kegigihanku minta dibelikan testpack lagi. Padahal baru saja beli minggu
kemarin dan hasilnya negatif. Naluri ini memang tak bisa dibohongi. Nah,
akhirnya ketahuan juga mengapa puasa kali ini hanya awalnya saja yang
bersemangat. Hari-hari berikutnya terasa berat dan melelahkan. Padahal, asupan
dan aktivitasnya juga kurang lebih sama saja. Apalagi Sang Tamu Bulanan tak
kunjung tiba. Akhirnya, benar saja. Dua strip!
Hal ini member warna tersendiri pada Ramadhan kali ini untuk #LebihDariSekedarNikmatnyaIbadah. Berpuasa sambil hamil dan menyusui,
tidak semua berkesempatan menjalaninya.
Mendapat Informasi Umroh Murah Bersama Abutours & Travel
Ya, Haji Umroh adalah salah satu
ibadah impian bagi setiap muslim di dunia. Setiap memasuki Ramadhan, yang
langsung terngiang adalah keinginan untuk dapat melaksanakan Umroh Ramadhan. Alhamdulillah,
Ramadhan kemarin, aku membaca informasi tentang Travel Umroh dengan biaya Umroh
yang terjangkau. Semakin mantap hati ini untuk mempersiapkan diri daftar Umroh
dan menjalankan Ibadah Umroh melalui biro ini. Aku yakin, memang #SemuaBisaUmroh.
Untuk keterangan
lebih lanjut, baca artikel berikutnya, ya.
Tulisan ini diikutkan dalam Blog Contest Ramadhan
Bersama Abutours &Travel.
Semoga Spririt Ramadhan nya hingga hari ini esok dan seterusnya, amin ...
BalasHapusaamiin... terimakasih banyak :)
HapusRamadhan berkah, bagusnya memand diajarkan sedari kecil ya, Teh. Kalau dari kecil sudah terbiasa puasa, in shaa Allah besarnya sudah terbiasa, walaupun bolong-bolong juga awalnya..he
BalasHapusLucu itu bonekanya :)
Semoga bisa bertemu lagi di Ramadhan berikutnya ya, Teh..aamiin..
aamiin...
Hapusbetul, pengajaran sejak kecil sesuai usianya :)
Alhamdulillaah anak2ku udah belajar berpuasa sejak TK meskipun mulai dari beberapa jam hingga berhasil full. Aku ga mengiming-imingi hadiah loh. Kalaupun mau kasih reward dll aku tekankan bahwa berpuasa itu wajib hukumnya buat yang sudah baligh. Biasanya yg kasih hadiah itu kakek, nenek maupun tante dan omnya hehehe... Kalau aku dan papanya anak2 memberika reward dalam bentuk berbeda.
BalasHapusalhamdulillah :)
HapusHihi jadi ketawa sendiri baca cerita anaknya yang belajar puasa
BalasHapushehehe... namanya anak2 ya adaa... aja :P
HapusRamadhannya penuh berkah ya mba. Saya juga Alhamdulillah tahun ini anak bisa puasa full
BalasHapusalhamdulillah :)
Hapus