Jika bicara
tentang kehidupan dunia maya, bisa dibilang keluarga kami adalah contoh nyata
apa yang disebut Cyber Family. Bagaimana tidak? Karena selama belasan
tahun ini kami melakukan sebagian besar aktivitas kami menggunakan fasilitas
internet. Berbelanja, belajar, bekerja, berbisnis maupun berekreasi. Semua
kebutuhan ini bisa kami penuhi langsung dari rumah.
Menurutku,
selama kita bisa melakukannya di rumah, mengapa tidak? Karena dengan memenuhi
berbagai kebutuhan kita dari rumah, kita telah menghemat banyak waktu dan
tenaga. Sehingga bisa kita alokasikan kepada hal lain yang bermanfaat dan memang
benar-benar mengharuskan kita keluar rumah. Misalnya untuk bertatap muka,
membeli barang yang tidak tersedia secara online atau menghirup udara
segar di alam bebas. Hidup kita pun jadi lebih bermakna karena lebih banyak
yang bisa kita lakukan dan dapatkan walau jatah waktu yang dimiliki sama dengan
yang lain, yaitu 24 jam sehari semalam.
Belanja dari Rumah
Dengan maraknya
berbagai toko di dunia maya, tak ayal mempermudah kami mendapatkan barang
kebutuhan tanpa harus keluar rumah. Ketukan di pintu dari Om Kurir sudah akrab
menemani hari-hari kami. Mulai dari membeli pulsa, camilan, bahan kebutuhan
pokok mingguan, pakaian, tiket, pesan hotel dll. Pembayaran aneka tagihan pun
sudah banyak yang bisa dilakukan melalui internet.
Belajar dari Rumah
Ya, kami menerapkan
homeschooling untuk pendidikan anak-anak. Mulai dari menentukan
kurikulum hingga pelaksanaan kegiatan semuanya kami lakukan sendiri di rumah.
Internet, tentu
saja banyak berperan dalam hal ini. Untuk menggali informasi seputar dunia
pendidikan, membantu kami menyusun kurikulum dan memperoleh bahan ajar serta
berbagai sarana penunjang berbagai pengayaan sesuai visi dan misi kami. Tak lupa
kami menyediakan ruang bebas bagi anak-anak kami untuk memilih sendiri bahan,
cara dan sarana belajar yang sesuai dengan minatnya. Gambar untuk diwarnai,
aneka jenis tontonan dan permainan, buku bacaan dll tersedia di dunia maya dan
siap membantu kami.
Apalagi, karena
cita-cita Si Sulung ingin menjadi dokter, maka saat ia berusia 11 tahun, kami
mengikutkannya pada kelas online untuk mendapatkan ijazah SD melalui
jalur Paket A.
Selain sarana
belajar untuk anak, tentu saja juga bagi kami sebagai orangtua. Mulai dari
mencari resep masakan, cara membuat aneka perlengkapan rumah sendiri, belajar
ilmu parenting, menguasai bahasa asing, berkonsultasi masalah kesehatan,
agama dll.
Bekerja dari Rumah
Keputusan ini
diambil Suami sejak anak kedua kami lahir. Alasannya, selain untuk meraih hasil
yang diharapkan bisa lebih besar, juga agar bisa menemani dan membantuku
mengurus rumah bersama 2 balita. Suami melanjutkan profesinya sebagai programer
lepas di rumah dengan semua pekerjaan total didapat melalui internet.
Bekerja dengan
memanfaatkan internet tentu sangat memudahkan. Kita tetap bisa menghasilkan
uang sambil membina ikatan emosional diantara anggota keluarga. Bahkan,
pekerjaan tetap bisa kita tuntaskan saat sedang dalam perjalanan. Kita dapat
menyelesaikan tugas menggunakan laptop atau telepon pintar yang memiliki
jaringan internet, maupun menggunakannya untuk menghubungi komputer di rumah
dan mengerjakannya dengan sistem kendali dari jarak jauh.
Hasilnya? Kami
bersyukur karena dari sini, kami bisa mendapatkan penghasilan yang lebih
menjanjikan daripada bekerja di kantor sejak bulan pertama. Selain memenuhi
kebutuhan sehari-hari, kami pun dapat membeli mobil pada tahun ke-4 pernikahan
kami dan membeli rumah pada tahun ke-7.
Bisnis dari Rumah
Tak ayal lagi,
tabungan yang masih meringkuk di rekening membuat otak bisnis Suami tidak dapat
berhenti berpikir untuk mengolahnya menjadi lebih berdaya. Setelah mencoba
berbagai jenis bisnis dan tanam modal di sana-sini, Beliau pun memintaku mengelola
sebagian dana yang ada untuk berbisnis online. Beliau mendorongku untuk
berjualan di dunia maya.
Setelah
berbulan-bulan berpikir dan menimbang, akhirnya aku memutuskan untuk
memproduksi pakaian batik anak yang saat itu masih jarang yang memiliki
labelnya, dan memasarkannya melalui internet. Aku memilih produk tersebut
karena menyesuaikan dengan hobi dan minatku.
Bahagianya,
karena produkku ini pun dapat melaju dengan baik di pasaran. Memang strategi
pemasaran digital itu memiliki banyak kelebihan dibandingkan pemasaran secara
konvensional. Kelebihannya antara lain:
1. Tren
Ya, saat ini
internet semakin meningkat penggunaannya dari hari ke hari. Sayang sekali jika
media ini tidak dimanfaatkan sebagai sarana pemasaran, mengingat akan ada
banyak pelanggan potensial yang dapat dijaring.
2. Cepat
Tidak diragukan
lagi, teknologi digital memang memberikan hasil yang jauh lebih cepat dan
akurat dalam mengirimkan pesan dibandingkan teknologi analog dan cara-cara
sebelumnya.
3 Cakupan Luas
Jaringan
internet yang mendunia membuat jangkauan pemasaran bisa sedemikian luas. Di
mana pun internet ada, di situlah target pemasaran dapat disasar. Proses
berbagi informasi pun bisa dilakukan secara viral dan masif
4. Efektif
Dengan teknologi
saat ini, kita bisa memilih pangsa pasar yang sesuai dengan produk kita. Kita
bisa mengetahui kegemaran dan preferensi seseorang dari apa yang sering dicari
dan dikunjunginya di internet.
5. Efisien
Kecepatan dan
cakupan yang luas membuat kinerja pemasaran melalui internet ini menjadi
efisien. Bandingkan dengan mengutus banyak orang sebagai sales untuk mendatangi
rumah-rumah dan mempromosikan sambil membawa produk ke sana ke mari.
6. Murah
Efektivitas dan
efisiensi yang disediakan internet dalam dunia pemasaran mampu menekan biaya
menjadi sangat murah. Dengan biaya puluhan ribu rupiah saja misalnya, sebuah
produk dapat dikenal oleh ribuan pengguna internet.
Bahkan,
investasi dari sisi konten pun bisa tidak mengalami masa kadaluarsa. Justru
menjadi makin produktif seiring bertambahnya waktu karena telah menempati
posisi yang bagus di mesin pencari dan menarik pengguna internet untuk
menyimaknya.
7. Leluasa
Pemasaran
melalui internet memberikan ruang dan waktu yang longgar bagi calon pelanggan
untuk mengenal produk kita. Mereka tidak perlu dicegat di tengah perjalanan
untuk menerima brosur, diganggu jam tidurnya oleh sales yang datang ke rumah,
atau diharuskan menanggapi telepon dari telemarketer saat itu juga. Calon
pelanggan dapat memahami produk yang ditawarkan di saat memang ia meluangkan
waktunya untuk itu ketika menggunakan internet.
8. Intensif
Ya, karena
keleluasaan waktu yang disediakan, pemasaran melalui internet memberikan
tingkat intensitas yang tinggi dari calon pelanggan untuk dapat mencurahkan
seluruh perhatiannya terhadap produk kita saat di depan layar.
9. Edukatif
Media internet
memungkinkan pengguna merasa dekat dan akrab dengan produk dalam berbagai sisi
dengan berbagai informasi yang dapat disalurkan melalui multimedia. Tulisan,
gambar, suara dan komponen lainnya dapat diramu dengan cara yang sangat variatif
menjadi sebuah bacaan, tontonan, permainan dll.
Tidak hanya
untuk memperkenalkan produk, namun kita juga dapat menambah wawasan atau tips
bagi pelanggan terkait hal-hal yang
berhubungan dengan produk kita.
10. Interaktif
Internet adalah
sebuah media horizontal di mana posisi produsen dan konsumen sejajar dan dapat
berkomunikasi dua arah. Dengan media internet, produsen dapat menjaga hubungan
baik dengan pembeli aktual serta mengembangkan cakupan ke pembeli potensial
lainnya.
11. Responsif
Pelanggan dapat
menunjukkan minat mereka terhadap produk atau bagian dari konten misalnya
dengan memencet tombol Suka, berkomentar dan berbagi. Pemasar pun dapat
memberikan tanggapan balik terhadap pendapat, keluhan atau saran pelanggan.
12. Kendali Informasi
Ya, internet
memungkinkan kita memiliki kantor resmi di dunia maya. Yang secara luas dapat
menjadi media penerangan bagi pengguna internet untuk langsung mendapatkan
informasi akurat tentang produk kita, meresponnya dan mendapatkan tanggapan
dari produsen di tengah arus informasi yang simpang-siur dari berbagai pihak.
13. Mudah
Tentu saja
inilah tujuan diciptakannya sebuah teknologi, yaitu untuk mempermudah kinerja
manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan teknologi digital, penggunanya
dapat memperoleh informasi tentang produk kita saat di depan komputer maupun di
tengah perjalanan. Segala bentuk interaksi dan transaksi pun menjadi lebih
mudah dengan hadirnya teknologi ini.
14. Lebih Terukur
Pemasaran
digital memiliki banyak peralatan untuk mengukur seberapa besar efektivitas dan
keberhasilan dari sebuah strategi pemasaran. Hasil ukurnya pun terintegrasi
dengan sistem dan dapat diolah sesuai kebutuhan untuk menentukan langkah
kebijakan selanjutnya.
Sayangnya, di
tengah menanjaknya bisnis ini, aku harus merelakan untuk menutupnya karena
tidak ada yang dapat menggantikan menjalankannya. Sementara saat itu Si Sulung
sudah menginjak usia 7 tahun. Usia di mana ia membutuhkan penyusunan kurikulum
yang lebih intens dan penyelenggaraan proses belajar-mengajar yang lebih tertib
daripada sebelumnya dalam kegiatan homeschooling kami.
Rekreasi dari Rumah
Selain belajar,
bekerja dan berbisnis, tentu saja rumah adalah sarana rekreasi bagi kami. Dan internet
adalah salah satu fasilitas penunjangnya. Belajar sambil bermain dapat kami
lakukan dengan mudah dalam suasana yang kondusif dan tetap terkontrol karena
kami melakukannya di sini, di dalam rumah kami.
Sedangkan
rekreasi bagiku adalah menjalankan salah satu hobiku, yaitu menulis melalui
blog. Senang rasanya karena blog tidak sekadar menjadi ajang penyaluran hobi. Dari
blog, aku telah mendapatkan banyak produk gratis untuk diulas, honor menulis
sekian rupiah, berbagai macam hadiah lomba blog termasuk paket tur gratis ke
Pulau Derawan. Seru!
Bersosialisasi dari Rumah
Banyak yang
berpikir bahwa gawai membuat manusia menjadi individualis. Siapa bilang? Semua itu
tergantung bagaimana kita memanfaatkannya. Teknologi adalah alat, dan kendali
sepenuhnya ada di tangan kita. Teknologi hadir untuk memudahkan berbagai
kebutuhan kita, termasuk kebutuhan bersosialisasi.
Dengan internet,
justru jaringan sosialisasi kita bisa semakin luas. Kita bisa berkenalan dan
berkomunikasi dengan keluarga, kerabat dan teman walau terpisah jarak. Keberadaan
internet di rumah membuat anak-anak tetangga di sekitar kami suka berkumpul di
sini. Mereka dapat belajar dan bermain bersama di bawah pengawasan orangtua. Putriku
pun mendapatkan banyak teman dari kelas online yang diikutinya. Sebulan sekali,
mereka bertemu untuk belajar mata pelajaran yang membutuhkan praktik seperti
olahraga, kesenian dan ketrampilan.
We Are Cyber Family. That’s Why We Need Cyberhome
Kami memang
sudah memiliki rumah. Namun jiwa pembelajar Suami membawa keluarga kami
berpindah dari satu daerah ke daerah lain. Rumah tersebut kami sewakan sebagai
tempat usaha kepada saudara yang tinggal tepat di sebelah rumah kami.
Rupanya, telah
lama rumah tersebut membuatnya jatuh hati sehingga ingin membelinya untuk disatukan
dengan rumahnya sehingga lebih luas. Mengingat aktivitas kami yang masih suka
berpindah, akhirnya Suami merelakan menjual rumah tersebut. Dan kami pun mulai
mencari rumah pengganti untuk dibeli.
Kekuatan sinyal internet di suatu daerah tentu menjadi pertimbangan utama kami. Jika kecepatan internet sangat rendah atau tidak stabil, tentu akan menyusahkan aktivitas kami sehari-hari. Seperti yang sering kami alami di sini. Jika angin kencang, hujan lebat atau petir menyambar, bisa dipastikan internet akan berjalan lambat.
Kekuatan sinyal internet di suatu daerah tentu menjadi pertimbangan utama kami. Jika kecepatan internet sangat rendah atau tidak stabil, tentu akan menyusahkan aktivitas kami sehari-hari. Seperti yang sering kami alami di sini. Jika angin kencang, hujan lebat atau petir menyambar, bisa dipastikan internet akan berjalan lambat.
Sampai-sampai, putraku punya ide seperti di atas. Mengikat modem dengan sendok aluminium dan menempatkannya di atas piring melamin. Berhasil menguatkan sinyal? Kalau menurut putraku sih, iya. Tapi, entahlah. Aku kok merasa itu hanya takhayul. Kemungkinan bisa jadi memang saat itu sinyalnya timbul tenggelam sehingga tampak bisa "ditimbulkan" dengan cara tersebut. Toh, buktinya cara ini sudah tidak efektif lagi dipakai. Hihihi... Ya, ketersediaan jaringan internet yang cepat sepertinya jauh lebih menjamin daripada duet antara sendok dan piring :P
Ternyata, tak
jauh dari tempat tinggal kami di Bogor, telah hadir komplek perumahan yang
dapat memfasilitasi kebutuhan kami yang tinggi akan internet, yaitu Cyberhome yang berlokasi di Tamansari Residence. Tepatnya di Jl. Cyberpark
Residence, Mulyaharja, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat 16135.
Cyberhome
menyediakan desain modern tipe lantai 1 & 2 dengan konsep smart home /
cyberhome tanpa meninggalkan unsur-unsur baik dari alam. Bertempat di
lingkungan yang asri dengan pemandangan gunung sebagai latarnya. Merupakan perumahan
Indonesia pertama yang memiliki internet tercepat sebesar 100Mbps – 10 Gbps
yang dapat menunjang seluruh kegiatan belajar, bekerja, bisnis dan rekreasi dengan
segudang fasilitas penunjang yang lengkap. Mulai dari ruang udara hijau, jogging
track, gym center, food court, society lounge, dll
Mengapa Cyberhome?
Dengan kecepatan
yang memadai, berbagai kegiatan vital dapat dilakukan secara efektif dan mudah.
Proses mengunduh dan mengunggah pun dapat berjalan simetris sehingga penghuni
merasakan kekuatannya sebagai pemegang kendali teknologi di rumah.
Besarnya kecepatan
yang tersedia memungkinkan kita untuk mempunyai server sendiri guna
menunjang usaha online di rumah. Kita tidak lagi disibukkan dengan
prosedur menyewa tempat menyimpan dan mengolah data di sana-sini. Semua bisa di
rumah!
Terbayang ya, karena
fasilitas yang ditawarkan, perumahan ini akan berisi banyak pakar/pengusaha TIK
di dalamnya. Sehingga kesempatan untuk menjalin kerjasama bisnis akan lebih
mudah tercipta di tengah lingkungan bertetangga.
Selain itu,
Cyberhome menghadirkan para pakar bisnis TIK terkemuka untuk menjadi mentor
dalam belajar, bekerja dan berbisnis lho. Jadi, kita bisa berkonsultasi
dengan lebih mudah. Bahkan kita bisa mendapatkan layanan perbaikan jaringan
internet dengan cepat. Masalah teknis dan strategi bisnis bukan lagi kendala
berarti jika kita hidup dalam lingkungan Cyberhome.
Dengan demikian,
Cyberhome telah memberikan ide baru di mana rumah bukan lagi sekadar komoditas
yang bersifat konsumtif namun juga produktif. Dari rumah kita menjadi lebih
cerdas, berwawasan, berdaya dan berbahagia.
Cyberhome
menyediakan 2 tipe rumah untuk dipilih, yaitu tipe Bandwidth dan Homepage. Keduanya
memiliki garasi, dapur dan 2 kamar mandi. Tidak banyak ya, perumahan yang
menyediakan 2 kamar mandi di setiap unitnya. Ini menunjukkan bahwa Cyberhome
cocok untuk keluarga besar seperti kami yang terdiri dari 7 (akan 8) anggota. Selain
itu, jumlah kamar mandi lebih dari satu ini menunjukkan proyeksi yang jelas
dari Cyberhome untuk menjadikan rumah sebagai kantor pula. Sehingga para tamu
bisnis dapat menggunakan kamar mandi yang terpisah dengan keluarga.
Yang berbeda
dari kedua tipe ini adalah jumlah ruang tamu dan kamar tidur. Tipe Bandwidth
memiliki 1 ruang tamu dan 2 kamar tidur. Sedangkan tipe Homepage memiliki 2
ruang tamu dan 3 kamar tidur. Nah, nah… tipe yang terakhir ini tampaknya sesuai
sekali dengan kebutuhan keluarga kami. Karena kami memang membutuhkan minimal 3
kamar tidur, yaitu untuk orangtua, anak-anak perempuan dan anak-anak lelaki. Dua
ruang tamu membuat kami berkesempatan untuk menjadikan ruang tamu yang dekat
dengan pintu masuk sebagai kantor.
Selain itu,
kedua tipe ini juga memiliki lahan kosong di depan dan belakang sehingga masih
sangat memungkinkan untuk mengadakan perluasan bangunan. Bangunan inti 2 lantai
menunjukkan konstruksinya sudah dipersiapkan cukup kuat sehingga tidak perlu
kawatir mudah ambruk dan sebagainya.
Wih, kalau
begini ceritanya sih, kami bisa jadi lebih bersemangat untuk
menghasilkan karya-karya terbaik kami. Kami siap menjadi bagian dari Indonesia Guncang
Dunia!
wah kalau pandai memanfaatkan internet dengan maksimal hasilnya memuaskan ya mbak. keren mbak
BalasHapusyuukk... manfaatkan internet dengan maksimal :)
Hapuswow cyber family, keren ih.... good luck ya mbak
BalasHapusaamiin... terimakasih :)
Hapuswah, bagi para programer kawasan ini surga banget ya kayaknya
BalasHapussurgaa... bukan cuma buat programer sih. tapi bagi semua pengguna internet.
Hapuspedagang online, desainer, guru, banyak lah yang bisa bergabung di sini :)
Benar ya kata pepatah, rumahku istanaku, kalau sudah ke rumah males ke mana-mana
BalasHapushihihi... iya. kalau bisa dipenuhi di rumah buat apa ke luar :P
HapusWah keren ya si sulung ketika 11 tahun ikutan kelas online... mantap banget mbak sekeluarga serba cyber...
BalasHapusalhamdulillah. demi meraih cita2nya anak nih karena butuh ijazah :)
HapusMantap ya Mak, saya juga sedang belajar menjemput rezeki dari rumah heheu
BalasHapusaamiin.. :)
Hapusduh enaknyaaa..tinggal duduk manis ^^
BalasHapusalhamdulillah :)
HapusWaaaaa.... homeschoolingg.... request dong mbak :) sharing yang lebih banyak lagi ttg proses homeschooling anaknya. Terimakasih
BalasHapusdiusahakan ya mbak. terimakasih masukannya :)
HapusKeren, tulisannya mengalir banget... bacanya aku teringat sama gen halilintar. Anak-anaknya juga homeschooling dan sukses bekerja di Internet.
BalasHapusNggak usah jadi pekerja dunia maya pun pasti betah ya kalau tinggal di Cyberhome ini, rumah futuristik :)
alhamdulillah, terimakasih.
Hapusiya nih desain rumahnya ciamik ya. lingkungannya juga asri. ditambah fasilitas lengkap jadi asyik banget deh :)
jaman sekarang internet memang penting termasuk lokasi rumah yang harus sinyal kuat...kerasa nih tinggal di pinggiran kota, sinyal timbul tenggelam klo pake modem , yang kenceng pake tel****** tapi ya mihil heheheh
BalasHapushihihi... iya sih. sampai sekarang baru itu ya yang sinyalnya stabil dan jaringannya paling luas :)
HapusUnik ya konsep cyberhome, semua kegiatan berpusat dari rumah. Untuk aktivitas belanja ke supermarket lebih enak dateng langsung, liat-liat barangnya sambil jalan-jalan mba hehe..
BalasHapushihihi.. ya kadang memang ada aktivitas yg tetap perlu ke luar rumah sih. tapi paling ngga kan jadi terminimalisir untuk mengurangi efek samping yang tidak perlu seperti buang waktu, energi, dana, terjebak macet dll
HapusSedia payung sebelum hujan, sedia sendok sebelum internetan :D
BalasHapushahaha... iya nih. ada2 aja ya ide anakku :P
Hapus