Hai, hai... Kali ini kita mengobrol santai saja, yuk! Tentang apa, nih? Bagaimana kalau kita ikuti post tematik dari Kumpulan Emak2 Blogger? Untuk 2 minggu ini, temanya tentang rutinitas menjelang tidur malam.
Biasanya, masing-masing orang memiliki aktivitas yang senantiasa dilakukan setiap menjelang tidur. Rutinitas ini bisa jadi sebagai bagian dari ritme hariannya di mana dia memang sengaja meletakkan beberapa aktivitas di malam hari karena pertimbangan prioritas, kesempatan, suasana hati atau situasi malam hari yang dianggap lebih mendukung. Ada juga yang melakukan serangkaian rutinitas tertentu dalam rangka pengkondisian tubuh agar lebih rileks dan mendapatkan kualitas istirahat yang lebih baik.
Beberapa orang mungkin memiliki bentuk rutinitas yang mirip. Tidak mengherankan, sih. Karena memang bisa jadi ada orang-orang yang memiliki irama biologis yang sama. Atau, menemukan bahwa cara tertentu terbukti efektif untuk membuatnya merasa lebih nyaman saat tidur.
Apa rutinitasmu sebelum tidur? Sama tidak ya, denganku? Memangnya apa sih, rutinitasku? Bisa menebak?
Bagaimana kalau aku beri kata kunci "ibu menyusui yang gemar menulis blog"? Nah, nah... Sudah terbayang, sepertinya ya. Coba cek ya, benarkah tebakanmu? Hehehe...
Jam tidur malam yang diberlakukan di rumah ini bagi anak-anak adalah mulai pukul 9. Sebagai pengondisian agar anak-anak terdorong untuk ikut tidur, aku pun sudah berbaring di atas ranjang pada jam tersebut. Kadang aku benar-benar tertidur, kadang hanya untuk sejenak mengistirahatkan seluruh tubuh.
Begitu anak-anak tampak mulai terbuai dalam tidurnya, aku pun bisa bangun melanjutkan pekerjaan. Sebelum akhirnya menjalani tidur malamku yang sebenarnya. Biasanya aku patok paling lambat pukul 1 dini hari harus sudah menghentikan semua aktivitas dan berbaring di kasur.
Mengapa pukul 1? Ehem, nanti ada jawabannya di bagian akhir artikel. Terus baca saja dulu ya, hingga tuntas.
Nah, saat waktu sudah mendekati pukul 1 malam, atau bisa jadi sebelumnya jika tubuh sudah terasa sangat payah dan mata begitu berat, inilah beberapa hal yang lebih dulu aku lakukan sebelum memejamkan mata.
Begitu anak-anak tampak mulai terbuai dalam tidurnya, aku pun bisa bangun melanjutkan pekerjaan. Sebelum akhirnya menjalani tidur malamku yang sebenarnya. Biasanya aku patok paling lambat pukul 1 dini hari harus sudah menghentikan semua aktivitas dan berbaring di kasur.
Mengapa pukul 1? Ehem, nanti ada jawabannya di bagian akhir artikel. Terus baca saja dulu ya, hingga tuntas.
Nah, saat waktu sudah mendekati pukul 1 malam, atau bisa jadi sebelumnya jika tubuh sudah terasa sangat payah dan mata begitu berat, inilah beberapa hal yang lebih dulu aku lakukan sebelum memejamkan mata.
1. Menulis Blog
Yup! Sepertinya yang ini tertebak, ya. Begitu bangun dari leyeh-leyeh jam 9 malam, sambil menunggu hingga jam 1 dini hari, aku mengisinya dengan menulis blog.
Aku punya waktu 4 jam untuk menulis setiap harinya jika kondisi sedang fit. Jadi, buat yang selama ini bertanya-tanya, kok bisa sih ibu rumahtangga tanpa asisten dengan 6 anak homeschooler semua masih sempat menulis, ya ini salah satu rahasianya. Selalu menyediakan waktu untuk menulis.
Dan 4 jam itu waktu yang panjang, lho. Kadang bisa menyelesaikan satu artikel blog di samping 2 artikel berita untuk sebuah situs yang aku menjadi ghost writer-nya. Walaupun seringnya untuk artikel blog tidak tuntas selesai dalam semalam, sih. Hehehe...
Memangnya tidak mengantuk ya, setelah seharian beraktivitas? Masih kuat begadang? Nah, itulah kekuatan power nap, alias leyeh-leyeh yang memberi tenaga tambahan hingga beberapa jam ke depan.
Pernah nggak, mengalami kesibukan yang luar biasa sampai tidak sempat istirahat? Tubuh yang lelah dan mata yang berat berkali-kali dilawan agar bisa tetap tetap terjaga. Hingga akhirnya tiba-tiba mak sliyut ketiduran walau hanya 5 menit? Herannya, setelah itu pandangan jadi terasa lebih benderang dan energi seperti pulih siap bekerja lagi? Nah, itu yang namanya power nap.
Caraku agar bisa memanfaatkan power nap, ya memang dibuat sangat payah sebelum jam 9 malam. Pokoknya totalitas beraktivitas, deh. Kerjakan semua yang bisa dikerjakan hingga tuntas. Tak perlu buru-buru melambaikan tangan. Coba terus untuk bertahan hingga jam 9 malam.
Begitu jam 9 malam, langsung deh shutdown. Apa pun yang terjadi. Bagaimana pun kondisinya. Rumah masih berantakan, ya sudahlah. Pokoknya rehat. Nanti begitu bangun, kita akan mendapat energi tambahan untuk membereskan yang tersisa bahkan menyelesaikan pekerjaan yang lain, seperti misalnya menulis.
2. Menyiapkan ASI Perah
Bayi baru, rutinitas baru. Setiap perubahan biasanya membawa kejutan, ya? Begitu juga yang terjadi sejak lahirnya bayi mungilku sebulan lalu. Aku sudah menyiapkan mental akan munculnya rutinitas baru dan mungkin terporak-porandakannya rutinitas lama.
Bayi kecil itu, ternyata dia tidak hanya membawa kembali dalam hidupku serangkaian rutinitas menyusui, mengganti popok, cucian menggunung dan menggendong ke sana ke mari. Ada kondisi fisik dalam dirinya yang membuat aku menambah satu lagi rutinitas yang harus dipenuhi sepanjang hari, yaitu memerah ASI. Karena otot-otot mulutnya yang masih lemah daya isapnya. Sementara berat tubuhnya sudah pernah berada di bawah garis merah alias kurang sekali.
Makanya sempat opname di rumah sakit seperti yang aku sebutkan sedikit di sini: Mengukir Seulas Senyum di Taman Bunga Celosia
Selama rentang 4 jam itu, aku berusaha beberapa kali memerah ASI hingga memenuhi setidaknya satu porsinya sekali minum. Karena kalau sampai aku tidur dan terbangun oleh rengekan bayi sementara tidak ada persediaan ASI perah untuk segera dikonsumsi, bisa-bisa kacau-balau malam itu harus buru-buru memerah di tengah serbuan kantuk.
Selama rentang 4 jam itu, aku berusaha beberapa kali memerah ASI hingga memenuhi setidaknya satu porsinya sekali minum. Karena kalau sampai aku tidur dan terbangun oleh rengekan bayi sementara tidak ada persediaan ASI perah untuk segera dikonsumsi, bisa-bisa kacau-balau malam itu harus buru-buru memerah di tengah serbuan kantuk.
3. Makan dan Minum
Ya, maklum ya, namanya juga ibu menyusui. Bawaannya selalu lapar. Apa lagi senantiasa kejar tayang ASI perah begini. Jadi, untuk menjamin kuantitas ASI yang memadai bagi Sang Bayi, aku berusaha rutin makan dan minum sebelum tidur malam.
Selain berfungsi untuk mencukupi kebutuhan nutrisi, ternyata beberapa makanan memang diciptakan justru untuk membantu tidur malam lebih lelap dan berkualitas. Makanan-makanan ini mengandung tryptophan (asam amino yang dapat berubah menjadi unsur kimia penenang otak seperti halnya serotonin dan melatonin), kalsium, magnesium, dan herbal yang juga mempunyai fungsi rileks. Makanan itu misalnya: pisang, kacang, sereal, biskuit, susu dan masih banyak lagi.
Poin pentingnya adalah tinggi karbohidrat kompleks dengan porsi yang tidak berlebihan. Misalnya, segelas susu hangat ditemani sepotong kue. Santap satu jam sebelum tidur, atau paling lambat setengah jam, deh.
Selain itu, juga minum air putih secukupnya. Kalau ibu menyusui yang satu ini biasanya minum 1-2 gelas menjelang tidur. Supaya apa? Supaya bisa menjadi alarm alami untuk bangun karena munculnya hasrat ingin pipis di saat yang tepat. Selain itu, kita pun bangun dalam keadaan segar.
4. Bermain
Lho kok, bermain? Hehehe... Iya nih. Tepatnya bermain aplikasi yang namanya Design Home. Ada yang main ini juga?
Kenapa sih, pilih game ini? Pertama, karena memainkannya santai. Tidak terlalu mengikat soal waktu, durasi, konsentrasi dll. Jadi menurutku pas aja buat relaksasi.
Selain itu grafisnya kan cantik karena tentang menata interior dan eksterior ruangan. Jadi sangat menghibur dan menjadikan gambaran keindahan sebagai pemandangan akhir menjelang tidur. Siapa tahu kan, jadi penghias mimpi indahku. Hehehe...
Permainan ini rutin menambahkan tantangan baru pada jam-jam tertentu setiap harinya. Salah satu jadwalnya adalah jam 1 dini hari. Itu sebabnya aku menunggu hingga jam 1, memenuhi tantangannya dulu, baru bobo manja. Hihihi...
Itulah rutinitasku menjelang tidur malam. Bagaimana dengan rutinitasmu?
Rutinitas sebelum tidur ya, kalau aku biasanya sebelum tidur ngecek aktivitas di blog, kalau ndak capek ya nulis tapi kebanyakan ngecek aja, karena udah capek seharian di depan komputer
BalasHapusHehehe.. Yg penting blog tetap hidup ya😊
HapusSaya kebanyakan sih sebelum bobo liat email dulu, siapa tahu ada info terbaru 😃
BalasHapusSip deh. Kalau imel sih aku setiap ada waktu lowong ceki2😊
HapusMbak Farida keren ih, punya 6 anak tapi masih bisa tetap produktif menulis. Keren banget. Btw, aku baru tahu kalo ada game desain interior seperti itu. Makasih sharingnya mbak.
BalasHapusYuhuu.. Sama2😊
Hapusruar biasah mba udah netapin alarm buat rutin ngeblog klo malem, aku wes rontok badan mba hehehe blm kuat bgt klo ngeblog mlm kecuali emang ada deadline.
BalasHapusdan aku baru tau ada games design home hehehe sehat2 mb dan keluarga smg terus semangat asinya 💪
Hehehe.. Coba terapkan power nap, siapa tahu berhasil. Aamiin utk doanya😊
Hapuswow banget ini sih, kalau aku tidur2an jam 9 seringnya bablas sampai besok. mba bangun tidur jam brp dan resep ga ngantuk siang harinya gmn? btw salam kenal yaa
BalasHapus