6++ Kegagalanku Mengabadikan Momen Terbaik Lebaran

Tahun 2018 sudah hampir memasuki bulan ke-10 dari 12 bulan yang ada. Pastinya sudah banyak kenangan yang terukir di dalamnya, dong. Apa nih, momen terbaikmu di tahun 2018 ini? Kalau aku sih, terus terang bingung mau menyebutkan satu per satu. Because Every Day is A Celebration Day.

Namun jika memang harus memilih, maka sepertinya aku akan memilih momen istimewa sebagaimana kebanyakan kaum muslimin di dunia, yaitu Idulfitri. Selain merupakan salah satu dari 2 hari raya dalam setahun, juga karena tahun ini keluarga kami menjalaninya dengan berbeda.

Apa bedanya? Yang pertama, karena kami mudik. Yeay! Bertahun-tahun mengembara, kami selalu menghindari musim liburan untuk pulang kampung. Namun kali ini, karena kedua orangtuaku tinggal bersama kami dan ingin merayakan Lebaran di rumahnya, jadi deh mudik Lebaran.

Yang kedua, kami mudiknya pakai mobil pribadi. Seumur-umur, biasanya kami mudik menggunakan moda transportasi umum, via darat atau udara. Jadi, pasti ada kesan yang berbeda, ya. Misalnya, lebih fleksibel soal jadwal dan kegiatan di sepanjang perjalanan.

Ceritanya nih, kami mudik dari Semarang ke Surabaya coret alias Sidoarjo lewat jalur Pantura. Berangkat di malam takbiran dan sampai di tujuan saat Subuh. Langsung dilanjutkan dengan salat Id dan kemudian beredar beberapa hari mengunjungi saudara di berbagai kota.

Pulangnya, kami sempatkan mampir ke WBL (Wisata Bahari Lamongan) dan Maharani Zoo & Goa yang lokasinya berseberangan jalan itu. Nah, sudah terbayang kan, kira-kira momen apa saja yang siap diabadikan dengan kamera HP-ku? Sayangnya, tidak semua memberikan hasil sempurna. Hiks.

1. Malam Takbiran

Saat mulai memasuki jalan raya Pantura, kami disambut dengan karnaval mobil hias di sepanjang kanan-kiri jalan. Begitu banyak kreasi menarik yang dipajang di atas mobil maupun di rumah-rumah, gapura dan masjid yang terlihat. Ada bentuk unta, masjid, bedug, kepiting, macam-macam, deh.

Seru sekali melihatnya. Tentu saja tangan ini sudah gatal jepret sana-sini untuk memotret semua karya yang menakjubkan itu. Tapi eh tapi, mengapa hasilnya tidak ada yang bisa dilihat? Hua...!

 

Selain hiasan warna-warni memenuhi jalan, langit pun tak kalah seru pesonanya. Bukan hanya gemerlap oleh cahaya, namun juga diiringi suara riuh mendesing yang diikuti dengan pecahnya benda terbakar di udara. Ya, pesta kembang api di mana-mana!

Tak bosan-bosan aku menengok ke kanan, kiri, depan, belakang dan atas untuk menangkap kemilau kembang api di angkasa. Namun apa daya, hasilnya kalau dilihat lama-lama kok bikin kulit agak bergidik, ya? Tampak mulur-mulur kayak cacing kecemplung glitter, deh. Hua...!

2. Berkumpul dengan Banyak Orang

Tentu saja, salah satu momen berharga saat berhari raya itu adalah berkumpul dengan banyak orang, kan? Baik yang tidak dikenal, misalnya saat salat Id, maupun para tetangga dan sanak saudara. Percaya atau tidak, aku tidak punya foto bersama keluarga di momen Lebaran ini! Lho?

Ya, kami terlalu asyik mengobrol sambil mengunyah hingga tak ada seorang pun yang mengangkat telepon pintarnya untuk mengabadikan. Hihihi... Ingatnya paling-paling ya, saat seperti foto di atas saja. Waktu mendengarkan ceramah Idulfitri, dalam mobil dan usai makan di sebuah mal.

Memotret banyak orang itu ada tantangannya tersendiri. Jumlah obyek yang banyak membuat kamera kesulitan mencari fokus. Apa lagi jika mereka hadir bukan dalam keadaan sadar kamera seperti jika foto bersama di studio. Jadilah jurus candid kita harus benar-benar berdaya.

3. Makanan

Sebelas dua belas dengan foto keluarga, foto makanan sebagai pelengkap acara kumpul-kumpul tak banyak yang tersimpan. Alasannya pun sama. Lha, namanya mudik itu saatnya menikmati makanan yang jarang ditemui di perantauan, kan?

Memotretnya pun jadi agak asal-asalan karena terlanjur banyak tangan yang ingin segera mencomotnya. Hihihi... Andai ada waktu untuk mengatur sana-sini dulu kamera teleponku. Biar agak lebih menggiurkan gitu, hasilnya. Atau bisakah sekali klik saja langsung bagus hasilnya?

4. Bermain!

Hari itu, kami diajak para keponakan ke plaza untuk membelanjakan uang Lebaran pemberian handai taulan. Hehehe... Kalau kami sih, sudah jelas yang dituju kalau ke plaza. Alih-alih membeli barang, kami lebih suka menghabiskan waktu di area bermain. Namanya juga keluarga banyak anak.

Sudah pasti gembiranya mereka bermain di sana. Naik-turun, susun-bongkar, berlari dan melompat. Ah, bahagianya. Kepikiran sih, ingin mengabadikan aksi mereka saat melambung di atas trampolin. Biar jadi foto ala-ala levitasi. Tapi kok jadinya failed, ya? Kebanyakan pada blur, deh. Eaa...

5. Langit

Ya, ini adalah salah satu obyek foto favoritku. Saat matahari terbit juga terbenam, saat langit cerah atau pun mendung. Saat penuh awan, berpelangi atau bintang-gemintang. Bepergian ke banyak kota menjadi kesempatanku untuk mengeksplorasi langit. Hasilnya? Iyain aja, deh.

6. WBL dan Maharani Zoo & Goa

Ini adalah pengalaman pertama kami ke mari. Kesannya? Puas! Karena begitu banyak hal asyik yang bisa dilihat, dinikmati dan dialami di sini. Tempatnya juga bersih dan terawat dengan baik. Bikin nyaman dan hepi, deh!

Sayangnya, kebahagiaan kami di sini kurang bisa kutularkan dengan paripurna pada pembaca. Karena tidak didukung dengan foto-foto yang representatif. Berbagai jenis atraksi di tiap titik lokasi membuat fitur otomatis pada kamera telepon kurang bisa menceritakan masing-masing detilnya.

Di sini ada bangunan yang keren seperti Islamic Art Museum yang berlatarkan laut lepas jika kita melihatnya dari arah jembatan menuju Maharani Zoo & Goa. Goa Maharani? Jangan ditanya keindahannya. Bak istana pualam! Foto yang sudah cantik di atas itu sebenarnya belum mewakili.

Baca cerita lengkapnya di: Maharani Zoo & Goa, Eksotika Alam di Jalur Pantura

Kebun binatangnya juga indah sekali. Setiap lokasi ditata dengan apik dan cukup rinci bahkan sampai pada jenis tanaman hiasnya dan desain eksteriornya. Seperti lokasi Burung Flamingo di atas, Itu di belakangnya ada air terjun, lho. Nggak kelihatan, ya? Hiks.

Begitu juga saat kami dengan riangnya memasuki Rumah Kucing di WBL. Berhubung kami sekeluarga pecinta kucing. Lucu-lucu dengan keunikan masing-masing. Tapi ya ... gitu, deh. Bahkan ekspresi maksimal Si Meong tidak dapat aku rekam dengan cemerlang. Huhuhu ...

7. Dan Banyak Lagi yang Meleset, Karena ...

Memori penuh! Hua ...! Hal ini berkali-kali terjadi selama aku mudik kemarin. Iya, memang telepon genggamku sudah kuhubungkan dengan Google Foto. Jadi semua jepretan otomatis tersimpan juga di sana. Namun itu butuh dukungan baterai dan sinyal internet, kan?

Kadang kejadiannya seperti saat di WBL. Memang di Maharani saja aku memotret setiap hewan dan detil informasi yang dipajang di dekat kandangnya. Belum lagi saat melihat koleksi batu mulia di dekat Goa Maharani. Jadilah di tengah perjalanan saat di WBL, memori kembali penuh.

Begitu aku mengosongkan album, dalam proses sedang memuat tiba-tiba ... Cling! Mati! Baterai habis, Saudara-Saudara. Kami pun menyusuri sisa perjalanan di WBL tanpa kamera. Kisah kehabisan memori ini aku tuangkan dalam artikel: Wisata Bahari Lamongan, Asyiknya Melebihi Bayangan (1).

Tetap asyik sih, walau tanpa kamera. Cuma ya, terasa ada yang kurang, gitu. Lha, setelah itu kami masuk ke Istana Boneka yang desainnya bikin terkagum-kagum. Lalu melihat berbagai desain kapal di Galeri Kapal. Itu keren banget!

Yang mengenaskan adalah, kami masuk 3D Art Trick tanpa kamera. Njur lapo? Itu kan ibarat makan nasi goreng yang tidak digoreng. Hahaha... 

Dan momen yang paling disayangkan itu ketika aku sampai di area Rukyatul Hilal di Tanjung Kodok. Laut dan langit sama-sama luas membentang tanpa batas dan bertemu di sebuah garis tipis dengan pendaran cahaya matahari yang tampak begitu dekat. Fenomenal!

Kisah meneruskan perjalanan kami di WBL tanpa kamera ini sudah aku tuangkan dalam artikel lanjutan: Wisata Bahari Lamongan, Asyiknya Melebihi Bayangan (2).

Idulfitri tahun ini tetap menjadi momen terbaik buatku. Namun ya harus sadar diri saja kalau dituduh hoax karena no pics. Andai saat itu aku punya telepon genggam yang mantap kameranya. Yang seperti apa sih, yang mantap itu? 

Huawei Nova 3i, Jawabannya!

Begitu membaca tentang Huawei Nova 3i ini, aku langsung jatuh cinta, deh. Sepertinya, inilah ponsel yang seharusnya kumiliki di tahun 2018 ini. Karena dia memiliki setidaknya 4 keunggulan utama, yaitu:

Desain Keren

Kalau kenal sama aku, sepertinya tak perlu dijelaskan lagi ya, mengapa aku menganggapnya keren. Ungu! Perpaduan warna favoritku ini dengan warna biru benar-benar bergaya. Itulah salah satu warna pilihan dari produk ini. Selain juga tersedia dalam warna hitam dan camaro.

Layarnya lebih besar dari ponselku saat ini, yaitu 6,3 inch FHD+ (2340 x 1080). Nyaman banget deh, untuk dipandang. Namun tetap nggak boros tempat dan pas digenggam.

4 Kamera AI

Iya, ponsel ini memiliki masing-masing 2 kamera di depan 24 MP + 2 MP dan belakang 16 MP + 2 MP. Jadi totalnya 4 kamera! Kamera ganda ini bermanfaat sekali untuk bisa menangkap dengan optimal hasil foto jarak dekat dan jauh secara bersamaan. Efek bokeh pun kece.

Kamera ganda di tiap sisi ini juga dilengkapi dengan AI yang membantu menghasilkan foto apik tanpa perlu repot mengatur ini-itu. AI? Apa itu? Singkatan dari Artificial Intelligence alias Kecerdasan Buatan. 

Sebelumnya, software berfungsi untuk komputasi dan otomatisasi. Membantu manusia mengerjakan tugas yang sama dan berulang agar lebih cepat. Nah, dengan AI ini, software jadi mengambil sedikit bagian tugas manusia, seperti: menganalisis, menyimpulkan dan membuat keputusan. 

Kamera ponsel ini bisa jadi andalan lho, bagi yang suka selfie. Karena kemampuan kedua kamera depannya untuk mencapai detail yang jelas dan kedalaman info yang akurat. Dilengkapi teknologi AI scenery recognition yang kuat. Hingga dapat menyesuaikan lingkungan dengan kecantikan alami kita.

Ada 8 kategori selfie yang bisa kita pilih sesuai kebutuhan, yaitu: Blue sky, Plant, Night, Flower, Beach, Room, Snow dan Stage performance

Kameranya juga memiliki fitur HDR Pro yang canggih. Fitur ini berguna untuk menyeimbangkan jumlah cahaya yang diterima oleh setiap obyek yang terbingkai dalam foto. Jadi, nggak ada lagi nih ceritanya selfie kelihatan muka doang. Atau sebaliknya, model kebanting sama latar. Hahaha...

Fitur HDR Pro ini dapat digunakan untuk membuat foto maupun video selfie. Pratinjaunya juga real time, lho. Bahkan saat di bawah sinar matahari.

Nah, kalau kamera belakangnya ganda dengan aperture f/2.2. Menciptakan efek bokeh yang profesional dan alami. Garis tepinya rapi, di mana batas antara obyek dan latarnya tampak lembut.

Algoritma AI-nya juga luar biasa, deh. Didorong pengetahuan lebih dari 100 juta gambar! Sehingga mampu mengingat 22 kategori dari 500+ momen. Hasil potretnya pun dioptimalkan berdasarkan hasil dari tes laboratorium Huawei. Wow!

Kategori momen yang disediakan meliputi: Flower, Ancient building, Group Photo, Food, Panda, Beach, Snow, Waterfall, Text, Portrait, Night, Sunrise/ Sunset, Blue sky, Plant, Fireworks, Autumn leaves, Overcast, Auto, Bike, Cat, Dog, Stage performance

Dengan begini, kita dapat dengan mudah merekam momen-momen indah, di mana pun dan dalam situasi apa pun. Duh, rasanya ingin mengulang momen Lebaran kemarin deh, sambil bawa ponsel ini. Agar terekam semua gemerlap malam takbir, gelak canda keluarga, kelezatan makanan dll.

Memori 128 GB

Memori 128 GB? Wah, paling besar nih, di kelas ponsel mid-end saat ini. Setiap momen bisa terselamatkan dalam memori tanpa sibuk dulu menghapus foto dan video yang sudah tersimpan.

GPU Turbo

Waini, bonusnya bagi bloger yang kadang jenuh menatap layar melulu untuk bekerja. Sesekali cari hiburan, dong. Game adalah pilihan yang populer diambil untuk mengisi jeda.

Dalam rangkaian game AI yang dipadukan dengan teknologi GBU Turbo, Huawei Nova 3i merilis kemampuan chipset untuk merespon dengan cepat. Transisi yang lembut antara 4G dan Wi-Fi memberikan pengalaman yang mulus, bahkan ketika jaringan mengalami penundaan.

Wah, bahagia rasanya ya, kalau bisa memiliki ponsel ini. Menangkap momen dan menceritakannya kembali dalam blog akan menjadi pengalaman yang lebih berarti dari sebelumnya. Kapan ya, aku bisa memilikinya? Kamu mau juga? 

“Tulisan ini diikutsertakan dalam giveaway blognya Jiwo”