Kalau sebelumnya aku pernah membahas sekilas tentang kopi yang disajikan dengan bantuan mesin yaitu espresso, maka kali ini aku akan mengajak mengenal cara menyeduh kopi tanpa mesin alias manual.
Baca juga: Berkenalan Dekat dengan Espresso.
Pengertian Manual Brew
Manual Brew adalah Petualangan
Manual brew memberikan sensasi yang sangat beragam dibandingkan jika kita minum kopi hasil olahan mesin yang seragam. Walau hasil seduhan dengan metode manual brew memang tidak sekental Espresso yang permukaannya dilapisi krema yang tebal.
Manual brewing kemudian menjadi tren di kalangan penikmat kopi karena mampu memunculkan rasa dengan karakteristik ketajaman rasa kopi yang beraneka. Gerak tangan manusia yang tidak konsisten malah menghadirkan rasa “manusiawi” yang tidak didapatkan dari mesin.
Proses penyeduhannya yang membutuhkan waktu lebih lama justru semakin membuat kopinya istimewa untuk dimaknai. Toh, hari ini tak selalu sama dengan hari kemarin. Wajar saja jika kopi pagi ini sedikit berbeda dengan biasanya.
Biji Kopi Arabika (kiri) dan Robusta (kanan) |
Keunikan pertama jika kita memesan kopi yang diseduh manual, barista akan menyediakan beberapa pilihan biji kopi yang beragam, lokal maupun impor. Jika masih awam, kita bisa meminta keterangan lebih dari para barista, seperti apa rasa yang dimiliki oleh masing-masing biji kopi.
Dengan begini, pengetahuan kita pun akan bertambah tentang kopi yang dihasilkan berbagai daerah di Indonesia juga mancanegara. Kalau butuh contekan untuk jenis-jenis kopi hasil kekayaan alam Indonesia, silakan baca juga: Kopi dan Batik, Oleh-Oleh Khas Indonesia.
Tentu saja, perlu diingat bahwa persepsi rasa dalam kopi tidak sama persis dengan rasa makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Contohnya, bila dikatakan rasa dari salah satu jenis biji kopi adalah manis, bukan berarti semanis gula. Namun lebih mirip manisnya buah yang tidak tajam rasanya.
Dengan begini, pengetahuan kita pun akan bertambah tentang kopi yang dihasilkan berbagai daerah di Indonesia juga mancanegara. Kalau butuh contekan untuk jenis-jenis kopi hasil kekayaan alam Indonesia, silakan baca juga: Kopi dan Batik, Oleh-Oleh Khas Indonesia.
Tentu saja, perlu diingat bahwa persepsi rasa dalam kopi tidak sama persis dengan rasa makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Contohnya, bila dikatakan rasa dari salah satu jenis biji kopi adalah manis, bukan berarti semanis gula. Namun lebih mirip manisnya buah yang tidak tajam rasanya.
Keunikan kedua adalah kita dapat memilih metode apa yang diinginkan untuk menyeduh kopi tersebut. Biji kopi yang sama akan menghasilkan rasa kopi yang beragam dengan metode yang berbeda.
French Press juga memiliki nama lain yaitu Plunger atau Cafetiere. Cara kerjanya dengan mengekstrak paling banyak citarasa kopi yang terdapat di dalam bubuk kopi. Menghasilkan kopi dengan cita rasa tebal dan pekat.
Sama dengan French Press yang menggunakan tekanan dalam menghasilkan kopi. Hanya saja, Aeropress menggunakan tekanan udara untuk mengekstraksi kopi yang sudah terendam air panas selama 30-60 detik. Hasilnya bersih tanpa ampas dan lebih konsisten.
Manual brew ini sangat sederhana tanpa mrnggunakan listrik dan kompor, hanya mengandalkan kekuatan tangan kita untuk menekan kedua tuasnya secara bersamaan. Kita bisa menghasilkan espresso dengan alat ini tanpa bantuan mesin.
Alat ini terbilang sulit digunakan dan butuh kesabaran dalam menghasilkan kopi tanpa ampas dengan rasa yang nikmat.
Mana kopi seduhan manual yang pernah kamu coba? Bisa jadi, keunikan pengalaman yang diberikan oleh metode seduh kopi manual ini akan menjadi sebuah alasan tersendiri bagimu mengunjungi suatu kafe untuk hangout. Yuk, mari!
Macam-Macam Metode Manual Brew
1. Kopi Tubruk
Kopi Klotok, salah satu varian Kopi Tubruk |
Kopi tubruk adalah cara seduh kopi yang dibuat dengan mendidihkan biji kopi bersama dengan gula. Mirip dengan kopi Turki dan Moka Pot dari Italia cara membuatnya. Memang cara ini dibawa dari Timur Tengah. Di sana, kopi tubruk ini dikenal sebagai kopi lumpur.
Kopi tubruk merupakan cara termudah dalam menghidangkan kopi. Hal utama yang harus diperhatikan dalam membuat kopi tubruk adalah air yang digunakan haruslah benar-benar panas. Jika tidak, akan ada biji kopi yang tersisa.
2. Sanger
Sanger merupakan campuran kopi hitam, susu kental dan gula dalam takaran tertentu yang harus pas. Kopi diseduh dengan saringan dari kain yang bentuknya kerucut, lalu ditambah dengan susu kental plus sedikit gula dan dikocok sampai berbuih.
Meski sudah bercampur dengan susu, aroma kopi tetap mendominasi. Sanger dapat dinikmati panas maupun dingin. Minumam kopi jenis ini hanya terdapat di Aceh.
3. Pour Over/ Drip
Vietnam Drip |
Dripping adalah salah satu teknik paling populer karena mudah dilakukan di rumah. Teknik ini menghasilkan kopi dengan rasa yang lebih ringan. Caranya dengan mengalirkan air panas melalui biji kopi dalam saringan, hingga air hasil ekstrasinya mengalir ke cangkir.
Alat paling populer untuk teknik ini di antaranya adalah Chemex, Hario V60 Dripper, Kalita Wave, Cold-drip/cold-brew dan Vietnam Drip.
4. French Press
French Press juga memiliki nama lain yaitu Plunger atau Cafetiere. Cara kerjanya dengan mengekstrak paling banyak citarasa kopi yang terdapat di dalam bubuk kopi. Menghasilkan kopi dengan cita rasa tebal dan pekat.
5. Aeropress
Sama dengan French Press yang menggunakan tekanan dalam menghasilkan kopi. Hanya saja, Aeropress menggunakan tekanan udara untuk mengekstraksi kopi yang sudah terendam air panas selama 30-60 detik. Hasilnya bersih tanpa ampas dan lebih konsisten.
6. Rokpresso
Manual brew ini sangat sederhana tanpa mrnggunakan listrik dan kompor, hanya mengandalkan kekuatan tangan kita untuk menekan kedua tuasnya secara bersamaan. Kita bisa menghasilkan espresso dengan alat ini tanpa bantuan mesin.
7. Vacuum/Syphon
Alat ini terbilang sulit digunakan dan butuh kesabaran dalam menghasilkan kopi tanpa ampas dengan rasa yang nikmat.
Sebagian jenis alat Manual Brew |
Baca juga: Ini 6 Alasan Kamu Memilih Tempat Hangout.
boleh juga nih dicoba seduh kopi sendiri, jadi bisa sesuai selera, porsi kopi dan gula bisa di atur sendiri, kalau ane biasanya beli bungkus platis kak, dan diminum di kost kosan hhhhh
BalasHapusBanyak sekali ya cara seduh kopi manual dan rasanya bisa beragam tergantung suasana hati juga kayaknya...kalau saya sih dirumah biasanya minum white coffee sachet krn nggak punya alatnya kalau mau bikin yg kayak gini
BalasHapusbanyak ya macamnya cara seduh kopi manual brew. Aku ada yang frech press & atomatis tapi lebih mahal beli kopinya hihihi, akhirnya beli yg sachet deh itu pun aku gak terlalu suka kopi pahit
BalasHapusSaya biasa minum pake sanger atau pour drip, di rumah suami penikmat kopi dan seneng mengeksplor ttg kopi. Jadi sering dibikinin dgn kedua teknik itu.
BalasHapusAku belum berhasil bikin kopi sendiri seperti itu. hihihi. Biasanya beli kayak di kafe mba krena aku ngerasa komposisi bikinnya nggak muda
BalasHapusBerbagai cara manual untuk kenikmatan secangkir kopi....tubruk paling fovorit, rockpresso boleh juga dicoba ntar...sedaaap
BalasHapusBaru tahu loh mba penyajian kopi ternyata bermacam-macam hehehe, kayaknya kalau suami sih tahu banget tentang ini secara doyan ngopi kalau aku jujur sampe wow gitu ternyata yah banyak tehniknya :)
BalasHapusVietnam Drip ini yang paling sering aku lihat kalo ke kedai kopi di daerah jogja nih.. memang beda racikan beda rasa ya.. apalagi jika membuat ice kopi, itu salah racik bisa beda rasa juga infonya.. jadi paham nih tentang menyeduh kopi ala manual brew
BalasHapusJuga suka nih yg model manual brew, meski bukan pecinta kopi bangettt sih hehe. Tapi vietnam drip itu enakk banget mbak kl yg sering dipesen pak suami :)
BalasHapusMostly like drip aku mba. Kalau mau ngopi dengan manual brew kudu ke kafe kalo aku wkwkkw
BalasHapusMacam-macam ya teknik brewing kopi ini. Aku nggak mudeng nih, taunya bikin kopi ya udah ditubruk aja :) Kalau anak kekinian dan para penggemar kopi di cafe, pasti ngerti aneka cara brewing ini. Aku pernah nyobain yg cold brewing, rasanya enak banget.
BalasHapusYa ampun, aku baru tahu tentang aneka cara seduh kopi ini.
BalasHapusYang paling sering aku praktekkan ya kopi tubruk itu.
Yup benar sekali, airnya kudu mendidih.
Aku bahkan "membilas" bagian dalam gelas juga dengan air mendidih beberapa kali sebelum menaruh serbuk kopi dan menuangkan kembali air mendidih.
Tips ini aku dapatkan dari bartender juga.
Hmmm... aroma kopi yang "seksi" langsung memenuhi rumah dan hati.
Coba dan buktikan sendiri ya!
Kalo tubruk ak bikin sendiri
BalasHapusKalo sanger biasanya kudi ngopo ke kafe. Di kendal banyak yang nawarin kek gini kafenya
Baru tahu dengan metode seduh kopi manual brew ini. Kalau belum pernah coba cara-cara seduh kopi yang disebut di atas soalnya saya memang nggak biasa minum kopi mbak. Tapi jadi penasaran saya dengan rasanya, ternyata dari satu biji kopi saja bisa menghasilkan rasa yang berbeda ya mbak. Tergantung dari metode atau cara seduhnya.
BalasHapusAku pernah nyobain beberapa macam kopi yang dibrewing ini. Tapi tetap aja seleraku kembali ke kopi instant sachetan #dijambakmassa hahahahaha
BalasHapusBeraneka cara menikmati seduhan kopi.
BalasHapusUwww~
Selama ini yang aku tau cuma dripping.
Apakah setelah di drip, ampasnya bisa digunakan kembali?
Ini yang bikin kopi ala cafe itu harganya lebih mahal ya, karena kopinya original dan nyeduh sendiri.
BalasHapusPengen banget ngrasain pengalaman nyeduh kopi manual gini. Sekarang juga udah banyak ya kafe yang mempersilakan pengunjungnya buat belajar manual brew.
BalasHapusHmm, mbayangin aroma kopi yang menyeruak pasti bikin merem melek, hihi.
Ini pasti hasil dari WS kopi yang diikuti sama anak2 kemarin ya mbak? #sokteu :D
BalasHapusNhliatnya jadi pengen ngopi. Tapi walau pecinta kopi aku tu kyknya bukan yg garis keras, soalnya lbh suka es kopi ketimbang yg panas, dan aku msh suka nambahin pemanis hehe :P
Wahhh bagi penyuka kopi, wajib banget nih untuk mengetahui cara seduh kopi yang baik agar kopinya terasa lebih nikmat lagi saat diminum :)
BalasHapusSuamiku penyuka kopi, Mba. Sepertinya dia harus membaca artikel ini nih, hehehe :)
BalasHapusAku taunya cara minum kopi aja mbak hahaha btw kopi Turki memang enak mba, lebih ramah untuk perutku. Tapi katanya kebanyakan kopi di Turki juga bahannya dari Arabica kopi.
BalasHapusAku kalo kopi suka dibuatkan aja mba. Atau pakai kopi instan aja, hihii
BalasHapuskayaknya yg Drip itu udah mulai banyak yg gunakan juga ya Mbak.. teman-teman kantor yg emang doyan ngopi udah pada pakai cara ini nih seduh kopinya.
BalasHapushihi aku baru tau ada istilah Manual Brew dalam menyeduh kopi ^^ sebenernya bukan tergolong pecinta kopi, hihi.. kadang minum kopi dengan seduh kopi saset atau beli di coffee shop xD
BalasHapusTiap hari aku pasti bikin kopi tubruk buatku sendiri dan buat suami. Sekarang sudah nggak pernah lagi minum kopi instan. Kalo lagi ada duit ya nyobain ngopi di kafe, hihi.
BalasHapusYang paling sering ya kopi tubruk itu to, Mbak. Bapakku, suamiku, sampai mbahku ya andalannya kopi tubruk itu. Kalau soal ngopi di kafe, jarang banget. Soalnya aku juga bukan penikmat kopi. Kalau sesekali minum ya oke. Tapi, paling seminggu sekali saja belum tentu.
BalasHapusHai Mbak... salam kenal.
BalasHapusSaya penggemar kopi tubruk alias kopi lumpur hahah.
Sudah coba macam-macam cara dari yang rebus biasa di panci, lalu coba yang Drip (tapi ini gak terlalu memuaskan buat saya), lalu French Press dan pakai Moka Pot.
Jadi tergantung ada kopi apa dulu di rumah baru pilih masak pakai apa.
Untuk Cara Seduh Kopi manual saya lebih memilih Syphon karena keunikan dari proses penyajiannya.
BalasHapus