Tentang Sebuah Nama, Maryam

Dari Abu Darda’, ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : “Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama kalian dan nama bapak-bapak kalian. Maka baguskanlah nama-nama kalian” (HR. Abu Dawud, Ad-Darimi dan Baihaqi)

Setiap orangtua tentu memiliki alasan tersendiri saat memberi nama anak. Tak jarang, ada kisah unik di balik pemilihan sebuah nama. Nah, kali ini aku mau bercerita tentang asal mula dipilihnya nama Maryam untuk putri bungsu kami.

Baca juga: Surat Cinta untuk Maryam, Bayi Termanisku.

Memberi Nama Adik, Menjadi Hak Istimewa Kakak

Tradisi ini bermula sejak kelahiran anak keempat. Begitu lahir, kami memberikan Si Sulung kesempatan memilih nama untuk adik laki-lakinya yang baru. Saat itu, usia Si Sulung 7 tahun lebih. Ini adalah salah satu usaha kami untuk menciptakan ikatan cinta kakak beradik.

Hal ini berlanjut pada anak kelima. Kali ini, kakak-kakak yang lain mulai ikut berebut ingin memberi nama. Ada 2 nama kandidat untuk Sang Adik, Ibrahim dan Musa. Maka keputusan diserahkan pada bayi. Lho, bagaimana caranya?

Kami bertanya pada Adik Bayi, dia suka punya nama yang mana? Bayi diminta memberi tanda atas pilihannya. Kalau tangannya ke atas, artinya dia suka nama Ibrahim. Kalau tangannya ke depan, maka nama yang dipilih adalah Musa. Dan tangannya pun ke atas!

Hak Istimewa yang Penuh Kejutan

Nah, untuk Si Bungsu Sang Anak Keenam ini, kesepakatannya jika dia perempuan maka yang memberi nama adalah Putri Ketiga. Sedangkan jika laki-laki, maka yang memilihkan namanya adalah Putra Keempat.

Sebenarnya, mereka berdua ini sangat mengharapkan adik perempuan, karena belum memilikinya. Bahkan, mereka memprovokasi Si Kelima untuk menginginkan adik perempuan juga, "Kan, kamu juga belum pernah punya adik perempuan." Ya iyalah, bontot ini. Hahaha ...

Sayangnya, saat USG pertama, kata dokter jenis kelamin Sang Janin adalah laki-laki. Sedangkan USG-USG berikutnya tidak pernah berhasil melihat jenis kelaminnya dengan jelas, karena selalu tertutup posisinya.

Putra Keempat menjalankan tugasnya memikirkan nama laki-laki untuk adiknya. Tak disangka, hadir kejutan membahagiakan bagi semua. Ternyata bayi yang lahir adalah perempuan. Antara panik dan gembira, Putri Ketiga mencari nama untuk adiknya.

Baca juga: [Cerpen] Rezeki Sang Bloger

Maryam, Nama Pilihan

Nama ini dikenalnya dari kisah Nabi Isa alayhissalam yang sering ia baca dan tonton. Sspertinya kesan yang begitu mendalam di benaknya tentang sosok Ibunda Maryam adalah kedudukannya sebagai ibu dari seorang nabi, dengan sebuah cara yang ajaib, tanpa suami.

Tentu saja, nama yang dipilihnya sangat bagus. Mengingat berbagai keistimewaan yang dimiliki oleh Ibunda Maryam, antara lain:

1. Salah Satu dari 4 Perempuan yang Sempurna

“Yang sempurna dari kaum lelaki sangatlah banyak, tetapi yang sempurna dari kaum wanita hanyalah Maryam binti Imran, Asiyah binti muzahim, Khadijah binti khuwailid dan Fatimah binti Muhammad.” (HR Bukhari)

2. Satu-Satunya Perempuan yang Namanya Disebut dalam Alquran

Bukan hanya itu, bahkan namanya menjadi nama salah satu surat dalam Alquran, yaitu surat ke-19. Sebagaimana nama keluarganya yang diabadikan sebagai nama surat ke-3. Mengingatkan pada kita bahwa perempuan terbaik hanya akan lahir dari keluarga terbaik.

3. Sangat Terkenal di Dunia

Lebih dari 3/5 penduduk dunia saat ini, terutama umat Islam dan Nasrani, tahu namanya. Tentu saja dalam berbagai varian gaya bahasa seperti Maria, Marie, Mary, Mariah, Mariam, Meriam, Miriam, Marian, Maureen ...

4. Taat Beribadah dan Menjaga Kesucian

“Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).” (QS. Al-Imran: 42)

Bukan tanpa alasan jika Ibunda Maryam begitu agung kedudukannya. Beliau memang berasal dari keluarga yang salih dan telah diserahkan sebagai pelayan Allah sejak dalam kandungan. Hari-harinya hanya diisi dengan beribadah tanpa ternoda dari pria asing.

5. Sabar dengan Ujian Allah

Terlahir dari keluarga terhormat dengan tindak-tanduk yang terpuji ternyata tidak otomatis membuat Beliau hidup mulia selalu. Ujian hamil tanpa suami tentu benar-benar saat menimpa perempuan suci seperti Beliau.

Perjuangan Beliau dalam menghadapi tekanan selama mengandung, melahirkan, merawat, membesarkan dan mendampingi putranya dalam dakwah hingga akhir hayatnya sungguh tiada bandingan.

Meme, Nama Panggilannya

Iya, selain Maryam, Putri Bungsuku ini juga sering dipanggil Meme. Kalau dalam video, kakaknya tidak tahu alasannya mengapa dipanggil begitu. Maka, aku beri tahu, ya. Panggilan Meme ini dipakai karena 3 alasan, yaitu:

1. Nama Pendek dari Nama yang Diberikan Bunda

Bundaku alias neneknya Maryam, biasa memanggil Maryam dengan sebutan Meriam, seperti jika kita menyebut nama Meriam Bellina. Suku pertama nama Meriam inilah yang diambil sebagai nama kecil Maryam.

2. Berarti 'Adik Perempuan'

Menurut bahasa apa? Mungkin di antara kalian sudah bisa menebaknya dengan benar, ya dari Bahasa Mandarin, Mei Mei. 

Mengapa Mandarin? Berhubung sebenarnya memang aku ada garis keturunan Suku Tionghoa. Herannya, di antara keenam anakku, baru Maryam inilah yang mewarisi mata kecil yang khas itu. Wajar saja jika kami sangat suka melekatkan panggilan itu padanya.

3. Menggambarkan Makanan Idaman Selama Hamil

Memangnya mengidam apa saat aku hamil Maryam? Ada beberapa. Salah satu yang terkuat adalah Lunpia Cik Me Me. Mungkin karena aku baru tinggal di Semarang lagi dan lunpia ini adalah inovasi terbaik yang pernah aku kenal di jagat lunpia.

Baca juga: Lunpia Cik Me Me, Ikon Kuliner Kota Semarang.

Itulah kisah tentang nama Maryam yang disandang Putri Bungsuku. Kamu tentu punya cerita yang tak kalah menarik tentang nama Si Kecil, kan? Berbagi yuk, di kolom komentar!