Insto Dry Eyes Membantuku "Bye, Mata Kering!"

Percaya kan, kalau setiap orang itu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing? Nah, jika selama ini kamu kesulitan menemukan kekuranganku (uhuk!), aku bakal bocorkan salah satunya. Sebenarnya, aku sudah lama menjadi Si Mata Kering. Hah? Apa itu? Kenapa itu?

Apa itu Mata Kering?

Mata kering atau istilah medisnya keratoconjunctivis sicca (KCS) adalah keadaan di mana mata kekurangan asupan air mata sebagai pelumas. Bisa karena:

• produksi air mata yang menurun
• meningkatnya penguapan air mata, atau 
• komponen air mata yang tak seimbang. 

Padahal, air mata ini berfungsi penting untuk:

• menjaga permukaan mata tetap halus dan jernih
• melindungi mata dari benda asing yang masuk
• membersihkan kotoran di permukaan mata
• membunuh bakteri
• membantu menyaring cahaya yang masuk, dll

Gejala Mata Kering

Makanya, kalau Si Mata Kering sedang melanda, sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, deh. Secara memang hampir seluruh kegiatan kita melibatkan mata sebagai salah satu organ penting dalam melakukan sesuatu. Jadi, kita perlu waspada gejala mata kering. Apa sajakah itu?

   

1. Mata Sepet

Apa sih, sebenarnya mata sepet itu? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi mata sepet adalah:

sepet/se·pet/ a cak 1 rasa kelat seperti rasa buah salak yang masih mentah; sepat; 2 rasa seperti melekat atau tidak enak (tentang mata)

Jadi, mata sepet itu adalah ketika kita sulit membuka mata karena terasa lengket, mengganjal, buram dan sensitif dengan cahaya yang biasa sekali pun. Mata sepet ini disebabkan oleh tidak mampunya mata membersihkan kotoran, akibat mata kering alias kekurangan air mata.

2. Mata Pegel

Nah, kalau mata pegel alias mata lelah ini seperti apa? Jika melihat definisinya, sebagai berikut:

pegal/pe·gal/ a 1  berasa kaku (tentang tulang-sendi dan sebagainya): karena terlalu banyak bekerja

lelah/le·lah/ a 1 penat; letih; payah; lesu; tidak bertenaga 

Jadi, mata pegel atau mata lelah ini sensasinya berupa rasa kaku, lemas atau berat di sekeliling mata akibat kerja mata yang terus-menerus fokus dalam jangka waktu lama. Hal ini terjadi karena kita mengamati benda-benda kecil dalam jarak dekat, atau bisa juga karena kelainan refraksi mata.

3. Mata Perih

perih/pe·rih/ a pedih; sakit

Kalau mata perih, sepertinya sudah terbayang ya, seperti apa rasanya? Mata perih membuat mata terasa seperti terbakar, dan kadang ditandai dengan munculnya garis-garis merah bercabang pada bagian putih mata. Jadi, berbeda dengan mata merah atau pink eyes akibat iritasi/alergi, ya.

Kamu juga pernah mengalami salah satu atau lebih dari gejala-gejala mata sepet, mata pegel dan mata perih di atas? Kalau iya, jangan lagi anggap remeh!  Kamu perlu menyadari sekarang bahwa mata sepet, mata pegel dan mata perih adalah gejala mata kering yang harus segera diatasi.

Penyebab Aku Jadi Si Mata Kering

1. Hamil dan Menyusui

Aku pertama hamil sejak 2 bulan menikah. Selanjutnya, aku terus mengalami masa hamil dan menyusui secara bergantian atau bahkan bersamaan, tanpa jeda selama 15 tahun hingga sekarang. Hal ini membuatku sangat dekat dengan ancaman dehidrasi akibat kebutuhan cairan yang meningkat.

Memang mekanismenya sudah diatur oleh Sang Pencipta, ya. Jika ibu hamil dan menyusui mengonsumsi cairan, akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan bayinya terlebih dulu. Jika pemenuhan cairan ini terbatas, maka Sang Ibulah yang berkorban, menjadi Si Mata Kering.

Selain memang membutuhkan air lebih banyak, hormon yang bekerja pada ibu hamil dan menyusui pun dapat memicu mata kering.

2. Aktivitas Bloger

Tahu dong, kerjaan bloger kayak apa? Sangat akrab dengan gawai elektronik, baik itu ponsel, laptop atau pun komputer. Menyusun artikel, berbagi di media sosial, membuat grafis, memotret, menyunting video atau aktivitas digital lainnya.

Semua pekerjaan di atas membuat mata bloger jadi sering diajak untuk fokus dalam jangka waktu yang lama dan lupa berkedip. Mata jadi kurang pelumas dan akibatnya gampang mengalami mata sepet, mata pegel dan mata perih, deh.

Ditambah paparan blue light yang dipancarkan layar para gawai elektronik. Cahaya yang berenergi sangat besar ini memiliki gelombang terpendek, sehingga cenderung berkedip-kedip. Hal inilah yang membuat mata lelah.

Belum lagi, yang namanya bekerja menggunakan laptop atau komputer biasanya membutuhkan ruang ber-AC untuk menjaga gawai agar tidak cepat panas. Nah, AC ini pun memicu air mata kita menguap lebih cepat. Lengkap sudah bloger menjadi kandidat kuat sebagai Si Mata Kering!

3. Memakai Lensa Kontak

Namanya lensa kontak, selembut apa pun bahannya, tetap saja dianggap benda asing oleh mata. Makanya, mata akan bekerja keras untuk terus-menerus melumasi permukaan mata. Kalau asupan air mata ini sampai terganggu dalam jangka waktu lama, mata kering pun melanda.

Apa lagi, aku biasanya memilih lensa kontak dengan kadar air tinggi. Alasannya, lensa kontak berkadar air tinggi dapat meneruskan oksigen lebih banyak ke mata sehingga terasa lebih sejuk. Cuma ya gitu, aku juga harus rajin menjaga kelembabannya lebih ekstra.

Lensa kontak itu kan, tidak memproduksi air, melainkan membutuhkan air. Makin tinggi kadar airnya, makin banyak pula kebutuhan airnya. Kebutuhan ini dipenuhi oleh larutan perendam saat tak dipakai. Sedangkan saat digunakan, kelembaban lensa kontak dipenuhi dengan mengambil air mata.

Sudahlah air mata terpakai, kerja mata pun jadi cenderung ekstra. Menggunakan lensa kontak sesuai ukuran minus itu membuat pandangan kita menjadi sangat jelas. Hal ini secara tidak sadar mendorong kita untuk jelalatan mengamati apa pun di sekitar kita. Kan, bikin mata pegel, tuh?

Parahnya lagi, kondisi lensa kontak yang melekat di mata ini membuat aku sering lupa kalau sedang memakainya. Jika sedang dalam perjalanan jauh, atau sudah lelah beraktivitas seharian, tiba-tiba aku tertidur aja gitu, dalam keadaan masih memakai lensa kontak! Gimana nggak mata kering, coba?

Saat kita tidur, kan tidak berkedip. Produksi air mata jadi berkurang. Padahal, stok air mata yang ada terus di pakai lensa kontak untuk menjaga kelembaban. Bangun-bangun, mata sepet karena segala kotoran yang masuk tidak terbuang. Selain mata sepet, terasa juga mata perih dan mata kering jadinya.

4. Tinggal di Negara Tropis

Hidup di tengah iklim tropis itu artinya kita akrab dengan suhu hangat dan cahaya matahari sepanjang tahun. Sinar matahari mengandung cahaya biru alami yang juga dapat mengganggu kinerja mata sebagaimana cahaya biru yang dipancarkan dari layar gawai elektronik.

Angin tampaknya menjadi idaman sebagai penyejuk di daerah tropis. Namun sesungguhnya, angin justru memicu penguapan air mata lebih cepat sehingga bisa membuat mata kering.

Saat musim kemarau, asap dan debu menjadi musuh bagi mata jika kita keluar rumah. Walau bukan penyebab utama, namun faktor lingkungan seperti ini dapat memperparah kondisi mata kering.

Bukan cuma aku lho, yang bisa mengalami mata kering. Sindrom mata kering ini juga bisa menimpamu. Selain penyebab-penyebab yang sebelumnya aku sudah sebutkan karena aku alami sendiri, mata kering juga bisa menjangkiti jika kamu seperti yang tertulis dalam gambar di atas.

Nah, sebelum mata sepet, mata pegel dan mata perih sebagai gejala mata kering ini melanda berkepanjangan, simak terus artikelku ini, ya. Aku akan berbagi tips agar kita bisa sama-sama mengucapkan, "Bye, Mata Kering!"

Wahai, Penduduk Negeriku! Yuk, Kita "Bye, Mata Kering!"

Cara yang pertama adalah dengan menjaga asupan cairan, Vitamin A dan Omega 3 agar produksi air mata kita tetap ideal. Kita bisa mendapatkannya dengan mengonsumsi ikan, susu, telur, hati domba, ubi kuning, kale, kangkung, brokoli, paprika merah, bayam, mangga, semangka, pepaya, jambu dll.

Olahraga teratur membantu menyehatkan tubuh secara keseluruhan, sehingga kita terhindar dari penyakit yang dapat memicu mata kering, seperti: diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi dll. Olahraga rutin juga bisa menurunkan risiko terkena penyakit glaukoma hingga 25%.

Selain itu, selalu siapkan pelindung mata saat kita keluar rumah. Pilih kacamata hitam anti UV dengan desain yang melekat di wajah atau yang memiliki bingkai sampul / perisai samping untuk memperlambat penguapan air mata. Gunakan juga pelindung kepala.

Imbangi penggunaan AC dengan menjaga kelembaban ruangan menggunakan humidifier. Sesekali, keluarlah dari ruangan ber-AC untuk mengistirahatkan mata kita di tengah pekerjaan secara berkala. Manfaatkan suburnya tanah negeri kita dengan memandangi hamparan tanaman hijau di luar sana.

Kadang, tidurlah dengan posisi terlentang. Tidur dengan posisi wajah menempel pada bantal dapat mengakibatkan tekanan pada mata, sehingga kita merasakan mata lelah atau mata pegel saat bangun. Kompres mata dengan air hangat atau mentimun selama 15 menit sebelum beraktivitas.

Bloger Pun Bisa Bilang, "Bye, Mata Kering!"

Agar nyaman, atur posisi tubuhmu saat bekerja. Letakkan layar komputer sedemikian rupa hingga posisi mata sejajar dengan tepi atas layar. Pilih kursi yang nyaman, hingga kakimu sejajar dengan lantai.

Gunakan layar anti silau untuk meredam radiasi cahaya dari layar komputer. Aktifkan mode eye protection pada laptop atau ponsel. Jika terasa gejala mata kering, berkediplah.

Ingatlah taktik 20-20-20 agar tidak mengalami mata lelah atau mata pegel. Setiap 20 menit, istirahatkan mata dengan memandang sejauh 20 kaki (6-7 meter) selama 20 detik. Selain itu, tiap sedikitnya 2 jam, beristirahatlah selama 15 menit untuk berolahraga kecil.

Bekerjalah dalam ruangan dengan pencahayaan yang optimal, tidak terlalu redup dan tidak pula menyilaukan. Tutuplah tirai seperlunya di siang hari dan sediakan lampu dengan kapasitas cahaya yang cukup di malam hari.

Mata Minus Tetap Bisa Bilang, "Bye, Mata Kering!"

Mata pegel atau mata lelah juga dapat terjadi akibat memakai alat bantu penglihatan yang tidak sesuai dengan kelainan refraksi mata. Maka, pakailah lensa kontak / kacamata dengan kekuatan lensa yang sesuai dan tetap nyaman dipakai. Periksakan mata secara berkala untuk memastikan ukurannya.

Sesuaikan kadar air lensa kontak kita dengan kondisi mata. Bila kuantitas dan kualitas air mata  normal, gunakan lensa kontak berkadar air tinggi. Namun, bila produksi air mata sedikit, pilih lensa kontak berkadar air di bawah 50%, karena lebih sedikit menyerap air mata saat dipakai.

Pastikan kondisi lensa utuh sebelum digunakan. Adanya sobekan pada lensa kontak membuat mata perih dan mata kering. Jangan menggunakan lensa kontak melebihi masa pakai yang dianjurkan pada kemasan.

Sebelum menyentuh lensa kontak, cuci tangan hingga bersih dan keringkan. Perhatikan pemakaian produk di sekitar wajah, seperti kosmetik atau hair spray, agar tidak mengotori lensa kontak.

Bersihkan lensa kontak setelah dipakai dan simpan dalam cairan disinfektan. Jangan menggunakan cairan yang tidak dikhususkan untuk lensa kontak.  Pilihlah larutan pembersih lensa yang bebas pengawet.

Gunakan lensa kontak hanya saat benar-benar diperlukan. Selebihnya, tetap memakai kacamata sebagai alat bantu.

Terakhir, selalu ingat untuk melepas lensa saat mata lelah beraktivitas atau menjelang tidur.

Semua tips di atas biasa aku terapkan dalam kehidupan sehari-hari guna mengurangi risiko mata kering. Seperti saat harus meliput acara di luar kota dalam bentuk vlog, misalnya. Perjalanan jauh dan penuh tantangan pemicu mata kering dapat aku lalui dengan nyaman.

Insto Dry Eyes Membantuku "Bye, Mata Kering!"

Ya, selain tips yang sudah aku sebutkan di atas, aku memang selalu sedia Insto Dry Eyes sebagai senjata pamungkas untuk mengatasi gejala mata kering seperti mata sepet, mata pegel dan mata perih. Mengapa aku memilih Insto Dry Eyes?

Pertama, karena memang Insto Dry Eyes ini berfungsi sebagai air mata buatan yang membantu melumasi permukaan mata agar senantiasa lembab. Cukup dengan meneteskan 1-2 tetes Insto Dry Eyes pada setiap mata, 3 kali sehari atau sesuai anjuran dokter, bisa mengurangi gejala mata kering.

Hal ini tak lepas dari dua bahan aktif yang terkandung di dalamnya, yaitu:

• Hydroxypropyl methylcellulose 3,0 mg yang bekerja sebagai air mata buatan dan sangat efektif mengatasi gangguan mata kering
• Benzalkonium chloride 0,1 mg yang berfungsi sebagai zat antiseptik untuk membersihkan mata dari berbagai virus, jamur dan bakteri.

Penggunaannya memang sangat mudah. Produknya pun mudah ditemukan di apotek, supermarket dan minimarket terdekat. Harganya ramah di kantong. Aku hanya merogoh dompet sedalam 16.600 rupiah saja untuk mendapatkan benda mungil dengan berat bersih 7,5 ml yang praktis ini.

Tentu saja, tetap perhatikan cara penyimpanan dan pemakaian seperti yang disebutkan pada kemasannya, ya. Insto Dry Eyes memang dapat menyebabkan keburaman sementara pada penglihatan dan sengatan sejuk pada saat pemakaian. Diamkan dulu 15 menit sebelum beraktivitas.

Hasilnya, aku yang biasanya cuma tahan memakai lensa kontak selama 3 jam, kini bisa memakainya lebih lama dengan nyaman karena terhindar dari mata sepet, mata pegel dan mata perih yang merupakan tanda-tanda kita mengalami mata kering.

Yang perlu diingat, Insto Dry Eyes hanyalah senjata pamungkas yang tidak untuk dipakai rutin terus-menerus dalam jangka waktu lama. Tetap jalani semua tipsku di atas dan gunakan Insto Dry Eyes jika perlu, agar kita semua bisa mengucapkan, "Bye, Mata Kering!"