Halo! Siapa nih, yang sudah kangen sama cerita tentang Bilqis? Iya, putriku Si Ketiga yang disleksia dan lebih senang disebut "ratu" sesuai dengan arti namanya itu. Bagaimana ya, perkembangannya setelah masuk sekolah formal dalam keadaan masih belum lancar baca-tulis?
Baca juga: Disleksia Hanyalah Salah Satu Bakatmu, Nak.
Bilqis Anak Sekolahan
Seperti yang sudah bisa ditebak, tentu saja awalnya begitu berat bagi Bilqis untuk mengikuti pelajaran. Padahal dia dimasukkan ke kelas 2 SD, bukan kelas 3 SD sebagaimana seharusnya jika menilik dari usianya. Semua itu karena mempertimbangkan kemampuan Bilqis juga.
Beberapa kali Bilqis mengeluh kepayahan dengan pelajaran di sekolah. Dia tidak bisa menghafal, menulis, membaca dan memahami soal. Apa lagi jika semua itu hadir dalam pelajaran Bahasa Arab. Benar-benar mati kutu dia!
"Kenapa sih, bukan pelajaran Bahasa Inggris saja? Aku kan, tidak bisa Bahasa Arab!" protesnya di sekolah maupun di rumah. Lha, memangnya kalau Bahasa Inggris dia bisa membaca dan menulisnya? Ternyata, memang lebih bisa. Bahkan dibandingkan dalam Bahasa Indonesia. Hahaha ...
Sebenarnya seperti apa sih, cara belajarnya Bilqis ini? Aku sendiri kalau ditanya, ya bingung menjawabnya. Jangan-jangan memang selama ini aku tidak segiat video-video di Youtube saat mengobrol dengannya. Pletak! Sayangnya, pelajaran Bahasa Inggris belum ada di jenjang kelas 2 SD.
Bahkan hingga masa UTS pun, aku masih banting tulang peras keringat menemani Bilqis belajar menyiapkannya menghadapi ujian esok hari. Setiap malam selalu dilewati dengan perdebatan dan gumaman mantra Bilqis, "Aku tidak bisa. Aku tidak mengerti. Mengapa aku harus belajar ini?"
Dan setiap pagi harinya menjelang berangkat sekolah, Bilqis semakin melunak dan berusaha keras untuk bisa menguasai pelajaran sebisanya. Menjadi siswa yang paling akhir pulang sudah menjadi hal biasa baginya. Karena Bilqis membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menulis jawaban.
Baca juga: Sabar, Ini Ujian!
Lha, mau bagaimana lagi? Malah, hingga kini pun dia masih meminta petunjukku jika ingin menuliskan sesuatu. Hanya saja, semakin lama semakin cepat prosesnya. Dan beberapa kata pun bisa langsung dituliskannya tanpa bertanya karena sudah hafal.
"Umi, bagaimana caranya menulis 'es krim'?"
"Es. Se dibalik jadi es. Beri jarak."
"Sa si su se. Es! Sudah. Lalu?"
"Ka tanpa a."
"K. Lalu?"
"Ri."
"Ra ri. Lalu?"
"Ma tanpa a. Selesai."
"M. Horeee ...!"
Deg-degan juga rasanya menunggu nilai UTS-nya. Aku tidak berani berharap terlalu banyak. Tapi, ternyata hasilnya di luar dugaan. Bilqis mendapatkan nilai berkepala 8 dan 9 di semua mata pelajaran. Masih termasuk 3 yang terbaik di kelasnya. Masyaallah.
Tentu saja, hal ini membuatnya lebih percaya diri dan bersemangat mempelajari segala sesuatu. Dia suka sekali belajar apa pun yang menggunakan cara bercerita. Suatu hari, ia menggambar di komputer dan memintaku merekam saat ia menjelaskan apa yang sedang digambarnya.
Lucu juga ya, mendengar tatanan bahasanya yang seolah merupakan hasil terjemahan mentah-mentah dari Bahasa Inggris. Hihihi ...
Baca juga: Namaku Bilqis, dan Ini Ceritaku.
Hari Ibu, Momen yang Dikejar untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis
Ide memberi hadiah untuk hari ibu ini mulai muncul di benak Bilqis saat ia berusia 7 tahun. Siang itu, dia pulang dari bermain di luar sambil membawa serangkaian beberapa jenis bunga liar yang dibalut dengan selembar kertas, "Ini untuk Umi. Aku mengumpulkannya dari bunga-bunga di tepi jalan."
Entah mengapa, bunga itu tampak indah sekali di mataku. Bisa jadi karena warnanya yang didominasi oleh warna favoritku. Tatanannya pun tampak artistik permainan warna, bentuk dan tinggi rendahnya. Sampai-sampai aku potret dan kujadikan foto profilku di Facebook hingga hari ini.
Melihat reaksiku yang begitu gembira menerima hadiahnya, Bilqis pun bertanya kepadaku, "Umi, kapan Hari Ibu?"
"22 Desember."
"Masih lama? Kalau sudah tanggalnya, Umi beri tahu aku, ya. Aku akan mengumpulkan bunga seperti ini lagi untuk Umi sebagai kejutan." Kalau sudah bilang begini kan, bukan kejutan lagi, ya?
Sayangnya, setelah itu, kami pindah rumah. Dan di tempat tinggal kami yang baru, Bilqis tidak menemukan bunga yang menurut dia cocok untuk dirangkai dan dihadiahkan kepadaku. Maka, ia pun mulai beralih menyiapkan ide berupa gambar dan tulisan seperti di bawah ini:
Foto ini diambil pada tanggal 22 Desember 2018, hampir setahun lalu. Begitu ia tahu hari itu tanggal 22 Desember, ia pun menggambar dan menulis. Lalu, hasilnya ditunjukkan padaku dan Suami. Kejutan? Tunggu dulu! Kami berdua hanya bisa tertawa pasrah menerimanya, karena ...
Jauh sebelum itu, hampir setiap hari Bilqis menggambar dan menuliskan hal yang sama untuk kami. Pastinya, di awal dulu, tulisannya masih banyak kesalahan. Jadi, kemampuan menggambar dan menulis Bilqis pun berkembang salah satunya dengan cara begini.
Hampir setiap hari kami harus menerimanya dan menjawab pertanyaan, "Umi suka? Abi suka? Ini adalah kejutanku di Hari Ibu dan Hari Ayah. Umi, kapan Hari Ibu? Kapan Hari Ayah?" Hingga akhirnya, "Oh, Hari Ayah sudah lewat, aku lupa memberikan ini. Aku jadikan satu saja, ya." Hihihi ...
Bagaimana? Apakah aku masih bisa terkejut saat itu? Dan ngomong-ngomong, tahukah kalian kapan Hari Ayah Nasional itu?
Farida ibu yg luar biasa!
BalasHapusAku pengin meng-homeschooling-kan anak sih, tapi masih blum ketemu dgn partner yg OK
Bismillah, semoga segera dapat yhaaa
kayaknya hari ayah baru lewat deh minggu lalu atau dua minggu sebelumnya ya, lupa :D
BalasHapuswahh bilqis anak yg hebat...semoga terus jadi kebanggaan keluarga ya nak
Wah bunganya cantik.
BalasHapusAku juga senang kalau dapat kejutan dari anak, meski cuma gambar dan tulisan2, masih kusimpan sampai sekarang.
Masya Allah. Bilqis yang cerdas, ibu yang kreatif dan sabar 😍
BalasHapusAnak dari adik saya ada yang disleksia parah, Mbak. Jauh-jauh dari Bontang dibawa untuk terapi di Bandung. Sudah sekira 5 tahun ini terapi, khusus di tempat terapi disleksia.
Ponakan itu sampai di beberapa perilaku harus ditangani dengan serius.
Kesulitan belajarnya mirip Bilqis. Kelebihannya di mengingat serangga. Dia kayak peneliti serangga, tahu banget banyak serangga.
Alhamdulillah sejak diterapi dia banyak perkembangan, ibunya telaten juga kayak Mbak Farida.
Semoga setahap demi setahap akan makin maju Bilqis. Anak pintar yang tak ragu buat berhenti belajar menulis :)
BalasHapusSemoga sehat selalu ya buat Bilqis dan keluarga. ❤️ Kalo hari ayah barusan lewaat deh kayaknya Mbak.
BalasHapusBeberapa hari atau minggu yang lalu kan hari ayah, saya juga lupa, baru ingat pas liat postingan teman-teman di instagram...
BalasHapusBilqis hebat ya, semangat banget belajarnya :)
Bilqis, hari ayah dan hari ibu diperingati setiap hari karena menjadi ayah dan ibu itu setiap hari. So, enggak apa-apa menggambar dan memberikan kejutan setiap hari pada kedua orang tua. Hihi ... tetap semangat belajar dan bermain ya, Ratu.
BalasHapusIbu yang keren, selalu membuat anak-anaknya bahagia dan berhasil. Salah satunya Mba Farida nih. Sabar banget membantu Bilqis dalam setiap belajar.
BalasHapusDan saya menunggu kejutan apa yang akan diberikan Bilqis kepada Umi-nya di tanggal 22 Des 2019 esok. Apakah akan menggambar lagi, atau ada hal lain nih.
Wah Bilqis romantis sekali ya, saya pun bacanya terharu lho mbak. Effort belajr menulis dan menggambar bisa dilakukan dari hal-hal anak sukai yaa. Sehat selalu untuk Bilqis.
BalasHapusIya mbak dari sekarang anak harus diajarkan menulis rapi, soalnya anakku termasuk yang terlewati jadi agak berantakan. Kebanyakan baca dan mengetik hihihi, makanya sekarang ngejar banget
BalasHapusPasti banga dan terharu menerima pemberian dari anak ya mbak. Seneng banget juga.
BalasHapusWah mungkin emang ada metode yg lbh tepat buat anak suka sama suatu matpel. Pelajaran jg buatku nih kudu ngapain kalau anak ada pelajaran yg gk disuka hoho
Saya jadi ingat dengan kebiasaan si sulung di hari ibu. Dia juga sering menulis surat untuk saya dan kadang diberikan bersama bunga.
BalasHapusMasya Allah Bilqis saya terharu bacanya. Kok saya jadi ikut-ikutan surprise ternyata nilainya 8 dan 9 kereeeen. Alhamdulillah ya, Mak, progressnya semakin baik. Semoga selalu diberi kelancaran.
BalasHapusBravoooooo.. oke banget mba proses belajarnya. Tidak mudah tapi semangat terus yaa
BalasHapusPas hari ibu, dan long distance sama anakku, pernah dikirimin video ucapan dari dia. So sweet
BalasHapusIya ya sebentar lagi hari ibu. Hebat iih bilqis.. semoga jadi anak sholehah selamanya yaa
BalasHapusKreatif makkk. Selamat hari ibu mak. Keren banget. Aku kok mau ngajari udah lemes duluab
BalasHapusSelamat Hari Ibu dan Ayah (digabungin)
BalasHapusSemoga senantiasa bisa memberikan inspirasi kepada ibu ibu lainnya