Novel Ayugesa: Primadona Kota yang Terpaksa Hidup di Desa

 

Halo, Teman-Teman! Kali ini aku akan memperkenalkan novel pertamaku yang akhirnya naik cetak. Berhubung aku ini adalah seorang Bloger yang Ingin Bekerja sebagai Penulis, maka tidak heran jika saat kutulis surat Kepada Diriku di Usia 40 Tahun dulu, salah satu pesanku adalah agar aku bisa menelurkan buku solo pada umur tersebut.

Syukurlah, sebulan sebelum genap berusia 40 tahun, aku berhasil juga mencetak buku ini secara mandiri. Gara-gara sudah mendapat komentar positif dari beberapa kalangan serta kurator dalam kelas menulis online, jadinya aku mantap deh, menerbitkannya walau masih melalui jalur independen.

Sekilas tentang Novel Ayugesa

Novel Ayugesa ini mengangkat kisah nyata dari seorang primadona mulai dari kehidupannya di masa SMP hingga menikah. Novel bergenre drama, romantis, dan komedi ini tadinya merupakan sebuah naskah panjang. Kemudian, penerbit menyarankan untuk membaginya menjadi dua seri.

Karena itu, kini novel Ayugesa hadir dalam dua seri, yaitu Seri Gesa dan Seri Ayu. Keduanya adalah serial yang bersambung karena memang asalnya berasal dari satu naskah. Jadi, sayang deh, kalau cuma punya salah satu aja. Hehehe. 

Lalu, apa bedanya kedua seri ini? Keduanya mewakili dua fase besar dalam kehidupan Ayugesa. Jadi, kalau selama ini banyak yang bertanya, apakah Gesa dan Ayu ini adalah tokoh yang sama? Jawabannya, iya.

Terus, kenapa namanya berbeda? Karena memang lingkungan cenderung menyebut Ayugesa dengan nama panggilan yang berbeda pada kedua tahap hidupnya ini. Jadi, seperti misalnya aku dulu waktu kecil sering dipanggil Ida, tetapi kalau sekarang banyak yang memanggilku dengan sebutan Farida.

Buat lebih detilnya tentang isi masing-masing seri ini, aku jelaskan dalam bab terpisah berikut ini, ya.

Ayugesa: Seri Gesa

Seri Gesa berisi tentang pengalaman Ayugesa saat remaja hingga kuliah. Di sini, dia memang lebih dikenal dengan nama panggilan Gesa karena dia sendiri yang ingin disebut begitu berhubung nama Gesa kesannya lebih tangguh.

Sayangnya, di masa ini justru masalah yang dihadapinya malah lebih banyak terkait dengan keayuannya, bukan ketangguhan. Dia ditaksir banyak orang dalam kondisi memang sedang merindukan kasih sayang. Jadi, deh, dia sulit menampik perhatian para pria tersebut.

Terbayang ya, kalau di seri ini kamu akan disuguhi kisah cinta remaja yang manis serta beberapa permasalahan seputar keluarga dan sekolah. Selain sebagai novel romantis, buku ini juga memuat banyak pengetahuan tentang dunia yang lebih luas seiring dengan masuknya Gesa ke jurusan jurnalistik yang sangat menantang itu.   

Ayugesa: Seri Ayu

Nah, kalau seri kedua ini menceritakan tentang kehidupan Ayugesa sejak magang dan akhirnya menikah. Jadi, tema yang diangkat di dalamnya lebih dewasa ya, dibanding Seri Gesa. Primadona yang tadinya terbiasa dengan kehidupan kota, tiba-tiba harus beradaptasi dengan suasana desa. Secara alami, Ayugesa jadi lebih dikenal dengan sebutan Ayu di lingkungan barunya ini.

Dalam seri ini, ada beberapa masalah klasik pernikahan yang dibahas. Misalnya tentang ekonomi, hubungan menantu dan mertua, kehadiran anak, serta orang ketiga. Meskipun klasik, banyak pasangan yang berlarut-larut dalam masalah ini bahkan berakhir dengan perpisahan.

Yang unik, Ayugesa dan pasangannya akhirnya mampu mengatasi semua masalah itu melalui cara-cara yang tidak biasa dengan segala keterbatasan pribadi Ayugesa yang tidak sempurna. Di masa inilah, Ayu justru perlahan namun pasti membuktikan bahwa dia bisa menjadi perempuan yang lebih tangguh dari sebelumnya.

Bagaimana? Tertarik untuk memilikinya? Kamu bisa order novel Ayugesa ini melalui IG/Twitter: bukufaridapane.

Karya lainnya yang sudah kuunggah secara digital adalah Novel Diary Ingin Cerita dan Bes: Son of Science yang saat ini sedang berpartisipasi dalam lomba di Kwikku.com dan menunggu keputusan dewan juri. Silakan mampir ke sana untuk membaca dan memberikan dukungan like. Terima kasih!

Omong-omong, kalau buku non fiksi, apa judul favoritmu?