Jalan-jalan ke Ayanaz Gedongsongo di Masa Pandemi

Minggu lalu ada saudara yang datang berkunjung ke kotaku dan minta diantarkan ke beberapa alternatif destinasi wisata Semarang. Berhubung baru dari Dusun Semilir (yang mana bahkan aku pun belum ke sana), maka mereka ingin ke Ayanaz Gedongsongo yang sudah hadir sejak Juni 2018 lalu.

Ayanaz di Mana?

Kalau kalian belum tahu Ayanaz di mana, wahana wisata Semarang ini biasa juga disebut Ayanaz candi Gedong Songo karena letaknya memang berada di dalam kawasan candi Gedong Songo, tepatnya dekat candi pertama.

Lokasinya masih termasuk wilayah kecamatan Bandungan, kabupaten Semarang. Jaraknya sekitar satu jam perjalanan dari kota Semarang. Termasuk mudah ditemukan, kok, karena ada gapura bertuliskan  candi Gedong Songo terpampang di pinggir jalan raya. Tinggal lewat tol Bawen, kemudian ikuti petunjuk aja dari Google Map.

Harga Tiket Masuk Ayanaz Gedongsongo

Sebelum memasuki area Ayanaz, kita harus membeli tiket masuk dulu ke candi Gedong Songo. Biayanya 10.000 rupiah per orang. Setelah itu, kita berjalan lurus naik sebentar hingga bertemu pangkalan berkuda, lalu belok kiri. Dari sini, sudah akan terlihat lokasi Ayanaz Gedongsongo yang dicari.

Harga tiket masuk Ayanaz candi Gedong Songo bisa disimak melalui foto di atas. Anak di bawah umur dua tahun gratis, ya. Selanjutnya, 10.000 rupiah untuk anak di bawah 10 tahun dan 25.000 rupiah untuk dewasa. Ada diskon 10% untuk rombongan di atas 20 orang.

Ayanaz candi Gedong Songo Ramai?

Kebetulan, kami ke sana saat akhir pekan. Aku enggak tahu apakah tarif Ayanaz ini sama atau berbeda di hari kerja. Bahkan, aku juga enggak tahu sih, apakah tetap dibuka selain hari libur begini. Mengingat sekarang lagi pandemi, tetapi kok ya tetap ramai. Sampai-sampai, parkir dalam penuh sehingga kami parkir agak di luar dengan tarif 20.000 rupiah untuk mobil.

Terkait Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Situasi New Normal, untuk protokol cuci tangan, tersedia di depan loket candi Gedongsongo dan Ayanaz. Sedangkan masalah jaga jarak, meski masih tampak ramai tetapi tampaknya masih bisa diterapkan, kok. Yang penting, pakai masker dan hindari kontak yang tidak perlu, ya.

Ada Apa Aja di Ayanaz?

Bisa dibilang, ini adalah salah satu pilihan wisata swafoto di Semarang. Wahana utama yang tersedia di sini adalah aneka spot cantik untuk berfoto. Ada sofa-sofa berbantal empuk warna-warni, sangkar beralas rumput, ayunan, dan lain-lain.

Hampir semuanya gratis dipakai. Yang perlu diingat, ini digunakan untuk swafoto, ya, bukan beristirahat. Kasihan pengunjung lain kalau kita pakai buat berlama-lama duduk di situ. Yang lain jadi enggak bisa foto di situ, dong. Kalau mau duduk santai, disediakan banyak kursi di sepanjang area, kok.  

Meski kondisinya ramai, kita enggak perlu kawatir bakal banyak "iklan lewat" saat mengambil foto. Kontur lokasinya yang seperti teras siring membuat kita mudah menjepret momen berlatar langit indah atau pepohonan hijau tanpa diganggu lalu-lalang orang. Pengunjung lain hanya akan berseliweran di belakang atau di bawah kita. Demi lebih jelasnya, tonton aja video di akhir artikel ini, ya.

Kita hanya perlu merogoh kocek lebih dalam kalau mau swafoto di rumah bola transparan. Di sini, tarifnya 20.000 rupiah/2 orang dan 30.000 rupiah/6 orang untuk berfoto sepuasnya. Akan tetapi, faktanya kita enggak akan bisa lama-lama di dalam, sih. Soalnya gerah banget! Mungkin enggak terlalu parah kalau misalnya kita datang pagi, ya.

 

Selain jepret-jepret dengan gawai pribadi, kita juga bisa minta tolong jasa fotografer yang pakai seragam merah itu untuk hasil yang beda seperti foto di atas. Kita bisa minta difoto sepuasnya di spot mana aja. Bayarnya nanti dihitung berdasarkan jumlah file yang ingin ditransfer. Kalau mau dapat versi cetak langsung jadi, ada biaya tambahan. 

Berapa biaya file aja maupun cetak? Aku enggak paham. Hihihi ... Maaf. Soalnya aku juga dikasih saudaraku sih, ini. Terima beres aja. Versi cetaknya bakal dikemas dalam map kecil merah seperti ini. Ada informasi singkat tentang candi Gedong Songo di belakangnya.

Berkuda di Gedong Songo

Seperti yang aku sebut di awal, lokasi Ayanaz ini dekat dengan pemberhentian berkuda. Jadi, buat yang mencari tempat berkuda Semarang, ada pilihan ke Ayanaz Gedongsongo ini selain Nirwana Stable. Keberadaan kuda ini membantu bagi yang enggak kuat jalan kaki naik menyusuri satu demi satu sembilan candi yang ada di Gedong Songo.

Jalur berkuda Semarang yang satu ini memang istimewa. Selama mampir ke tiap candi, kita akan disuguhi pemandangan indah. Boleh kok, di tengah-tengah perjalanan itu kita minta berhenti sebentar buat foto-foto.

                    

Biayanya bervariasi tergantung panjangnya perjalanan dan jumlah penumpang, berkisar 50.000 - 150.000 rupiah. Seperti kedua anakku ini, memilih sampai di pemandian air panas di candi keenam (kalau tidak salah). Perjalanan 20 menit ini dikenakan biaya 120.000 rupiah untuk dua anak. 

Kuliner dan Souvenir di Ayanaz

Keduanya bisa kita dapatkan di jalur sebelum pintu keluar. Sempat mampir ke sini sebentar untuk menikmati semangkuk ronde nikmat sesuai ekspektasi. Selain itu, masih ada banyak pilihan menu yang disediakan di sini. Di samping ronde, sebenarnya aku ingin icip ubi bakar Cilembu juga, tetapi khawatir kekenyangan. Hehehe.

Baca juga: Inilah Empat (4) Kuliner Khas Kabupaten Semarang Idamanku.

Itulah sekelumit cerita tentang pengalamanku saat jalan-jalan ke Ayanaz Gedongsongo di masa pandemi. Mana bagian yang paling bikin kamu penasaran?