Kompor gas sudah semakin akrab dengan keseharian kita, ya. Hampir di setiap dapur menggunakan alat masak ini. Memang mudah, praktis, dan cepat, sih. Namun, kita juga perlu berhati-hati terhadap beragam risiko yang bisa muncul. Ingat, tips manajemen rumah juga terkait dengan keamanan, kan? Jadi, perhatikan hal-hal berikut ini jika memiliki kompor gas di rumah, ya.
1. Jaga sirkulasi udara dapur
Pastikan dapur dilengkapi ventilasi yang cukup agar panas yang muncul saat memasak bisa keluar dengan baik. Jika terjadi kebocoran, gas juga bisa langsung keluar. Kalau dapurku, malah ditaruh di tempat semi terbuka, nih. Jika dapurmu tidak memiliki sirkulasi udara yang baik, bukalah jendela dan pintu dulu sebelum mulai menggunakan kompor gas.
2. Gunakan perlengkapan berlabel SNI
Telitilah sebelum membeli. Pastikan regulator, selang, tabung gas, dan kompor yang dipakai sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan asli seperti Kompor gas Rinnai. Sebab, Kompor gas Rinnai, pilihanku dari dulu hingga kini. Jangan mudah tergiur dengan harga murah karena keamanan akan jadi taruhan.
Kebanyakan regulator otomatis berlabel SNI mampu menahan gas dari tabung dan hanya menyalurkannya bila pemantik kompor dinyalakan. Selain itu, pilihlah regulator yang dilengkapi jarum penunjuk angka tekanan gas. Untuk keperluan rumah tangga sehari-hari, cukup gunakan regulator dengan tekanan rendah.
3. Cek posisi kompor dan tabung gas
Kompor dan tabung gas harus ditempatkan di atas permukaan datar dan kokoh. Jika tidak, tabung gas bisa terjatuh serta selang dan regulator tertarik hingga longgar. Gas bisa keluar, walaupun sedang tidak digunakan.
4. Jauhkan tabung dari bahan yang mudah terbakar
Beri jarak cukup antara tabung gas dengan kompor dan benda-benda lain seperti soket/colokan listrik, plastik kertas, aluminium, kaca, dan semprotan aerosol. Jika punya kompor minyak, letakkan agak jauh dengan kompor gas dan jangan menggunakannya secara bersamaan dalam satu ruangan.
5. Pasang selang dan regulator dengan baik
Posisi selang dan tidak terpasang sempurna pada regulator maupun kompor sering menyebabkan terjadinya ledakan pada tabung gas. Jika terdengar suara mendesis atau bau gas, itu berarti regulator belum terpasang dengan baik. Tekan tuas pengaturnya hingga terdengar bunyi klik, sebelum menyalakan kompor.
Pastikan juga selang gas tidak tertekuk atau terjepit karena bisa menghambat aliran gas dari tabung ke kompor. Selain memengaruhi nyala api, juga bisa membuat selang mudah rapuh, pecah, dan kebocoran gas.
6. Periksa kondisi tabung secara teratur
Hal ini agar bisa segera tahu dan bisa mengatasinya jika terjadi kebocoran. Gosoklah sambungan regulator dengan mulut tabung dan selang gas menggunakan air sabun. Jika terdapat kebocoran, maka akan muncul gelembung-gelembung udara pada air sabun.
Pastikan pula tabung gas masih dalam keadaan baik. Minimal 90% dari permukaannya masih tertutup cat dan tidak banyak karat, terutama bagian bawah. Karat di bawah tabung bisa mengindikasikan tabung lama tidak dirawat dan mungkin bocor. Masukkan tabung ke dalam air. Jika muncul gelembung-gelembung udara, berarti tabung bocor.
7. Bertindak cepat saat kebocoran
Jika tercium bau khas gas elpiji yang menyengat dan terdengar suara mendesis dari regulator, segeralah mematikan kompor dan melepaskan regulator dari mulut tabung. Setelah itu, bawa tabung ke tempat terbuka, serta bukalah pintu dan jendela agar gas dalam ruangan segera keluar. Selama masih tercium bau gas, jangan menyalakan api atau peralatan listrik dulu, ya.
8. Lepas regulator saat pergi lama
Lepaskan regulator dari mulut tabung untuk mencegah gigitan tikus atau regulator longgar yang dapat menyebabkan ledakan. Matikan juga semua peralatan elektronik yang tidak terpakai dan mencabutnya dari soket listrik, untuk mencegah timbulnya korsleting yang dapat menjadi sumber percikan api.
9. Atur api
Hanya nyalakan kompor gas ketika memasak. Pastikan api tidak melebihi bagian bawah peralatan masak yang diletakkan di atas tungku. Jika api tidak langsung muncul setelah kompor dinyalakan, matikan dan tunggu sejenak. Bila terus terjadi, kompor mungkin tersumbat dan perlu dibersihkan.
10. Rutin bersihkan kompor
Salah satu penyebab munculnya risiko dalam penggunaan kompor gas adalah keteledoran dan minimnya perawatan. Selain menimbulkan bahaya, kompor kotor juga bisa membuat api berwarna merah sehingga boros gas. Bersihkan kompor kain basah atau pembersih dapur setiap usai digunakan.
Cuci tungkunya minimal seminggu sekali dengan air dan sabun cuci piring. Bila ada kotoran atau serpihan makanan di tungku atau lubang munculnya api, gunakan tusuk gigi atau benda tajam seperti pisau untuk membersihkannya. Pastikan tidak langsung mengangkat tungku setelah memasak, ya. Tunggulah hingga dingin baru dicuci.
11. Gunakan peralatan masak yang tepat
Pastikan peralatan bersih dan kering sebelum diletakkan di atas kompor. Bagian bawah peralatan masak harus menutupi api ketika dinyalakan. Posisikan gagang panci atau wajan di samping agar tidak menonjol sehingga bisa jatuh dan masakan pun tumpah.
Bahan peralatan masak pun harus anti korosi dan tidak mudah terbakar. Jangan gunakan peralatan plastik, melamin, atau kaca dengan kompor gas. Tembaga merupakan bahan yang sangat baik untuk digunakan ketika memasak dengan kompor gas.
Sebelum ada regulator otomatis saya suka kesulitan pasang gas pas kebetulan habis. Sekarang sih udah bisa pasang sendiri meski kadang tetap ga langsung nyala.
BalasHapusMenghadap fenomena kompor gas emang susah susah gampang ya. Takutnya kalau ada kejadian seperti gas bocor lalu timbul kebakaran. Tips dalam artikel ini kalau dipraktikkan insyaallah bisa meminimalisir hal tidak diinginkan ya
Gak harus jadi ahli dapir tapi tetep harus sedikit banyak tentang alat seperti kompor gas ini yaa, karena kalau pemakaian dan perawatannya salah bukan hanya tidak terawat tapi juga tidak berfungsi dengan baik, amit-amit kalau terjadi hal yang tidak diinginkan.
BalasHapusIni nih yang kadang bikin bahaya kalo regulatornya ngowos. Bener banget kalo pasang kompor gas harus di area dengan sirkulasi udara baik. Dapur saya pas deket jendela banget. Dan pake Rinnai yang sudah SNI,
BalasHapusdapur saya belakang, kanan, kiri bangunan tumah orang semua. Ngga ada ventilasi hehe. Jadi kynya satu2nya cara dipasangi apa itu namanya yang mesin penyedot bau/udara..
BalasHapusSampai sekarang belum berani pernah pasang regulator, entah nih masih deg2an. Tapi posisi dapur insya Allah sirkulasi udaranya bagus, karena dapur agak terbuka juga
BalasHapusKalau di rumahku masih pakai kompor minyak tanah. Jadi aku belum terbiasa untuk masang gas. Kadang di rumah mertua gasnya bocor aja udah ngeri. Walaupun dibilangin gpp selama ga ada api. Tp tetep aja kan ya kitanya takut.
BalasHapusTerima kasih tipsnya, Mbak. Pemilihan kompor gas yang baik dan cara pasang selang & regulator ini penting banget untuk dikuasai supaya aman di dapur.
BalasHapusterima kasih tips nya mbak
BalasHapusmemang biar aman harus pilih selang dan regulator yg bagus kualitasnya biar aman
Melepaa regulator ketika hendak meninggalkan rumah lama penting banget ya, Mba. Tapi aku jarang melakukan karena gak bisa pasang lagi dan tidak orang yang membantu. Entah, kenapa walau sudah pakai peralatan SNI masih gak berani pasang bongkar regulator.
BalasHapussirkulasi udara emang penting banget, kita juga jadi gak pengap masaknya kalau sirkulasi udaranya bagus, paling tidak jendela/pintu terbuka.
BalasHapussaya dulu bisa pasang selang sendiri, tapi sekarang ntah mengapa jadi takut, kalau lepasnya sih masih bisa, nah saat pasangnya itu suka was-was sendiri padahal semuanya SNI kok.
Sebagai pengguna kompor gas tiap hari, memang penting menjaga secara baik agar aman digunakan. Penempatannya jauh dari barang-barang mudah terbakar dan jangan pengap, kemudian pilih yang SNI dan juga dicek secara berkala takutnya ada yang mulai rusak atau perlu diperbaiki
BalasHapushuhu kadang aku nih yang gabisa ngatur apinya. Kapan gede kapan kecil ternyata itu ngefek juga ya sama keawetan kompor
BalasHapusdi rumahku juga gitu, mbak.
BalasHapusKalau mau pergi lama, gasnya pasti di-disconnect-in agar gak terjadi apa2 saat kita di luar rumah
Ouw, bahkan sebaiknya nggak menggunakan kompor gas dan kompor minyak dalam ruangan yang sama di waktu yang bersamaan pula ya. Wah baru tahu kalau sebenarnya kebiasaan begini nih memancing bahaya.
BalasHapusaku kalau mau keluar rumah yang nginep nginep gitu kadang suka lupa melepas regulator gas. Pas di jalan sempat khawatir juga, tapi karena udah jauh ya sudah berserah saja....
BalasHapusEntah kenapa kalau pasang regulator itu ke tabung gas rada deg deg an haha.ternyata sering service rutin sangat diperlukan, agar kompor gas tetap aman di gunakan wkw
BalasHapusregulator gas emang salah satu hal penting yang memang jadi bagian vital yang harus dipilih dengan tepat, harus bisa lancar dan bikin pengalaman memasak makin menyenangkan
BalasHapusSetuju banget, harus pastikan dapur punya sirkulasi udara yang baik yaaa. Buat penanggulangan saat terjadi kebocoran gas, supaya gas ga menumpuk di 1 area yAa
BalasHapussaya punya kompor gas kata ortu harus kondisikan jangan sembarang memasang kompornya agar bisa aman dan nyaman saat memasak
BalasHapussekarang saya tinggal sendirian di rumah, jadi penggunaan kompor gas sangat sering dan tanggungjawab sendiri, baca ini jadi lebih hati2 dan tahu bagaimana agar tetap aman
BalasHapusAku sampai sekarang masih belum berani lho ganti gas sendiri haha
BalasHapusIya, aku penakut. Padahal udah pakai regulator yang katanya bagus
Oh ya memang urusan kompor gas ini kudu hati-hati ya
Dan jauhkan benda-benda mudah terbakar dari sekitarnya
Yang jadi PR buat aku ya lepas regulator saat bepergian, hampir gak pernah kami lakukan
Padahal ini termasuk langkah penting untuk keamanan ya
Besok2 bakal dilakuin deh
Makasih tipsnya. Aku suka panik kalau baru ganti tabung gas terus tiba-tiba tercium bau gasnya. Gimana kalau bocor dan meledak? Padahal bongkar pasangnya gampang banget sih.
BalasHapusAkutuh paling horor kalau gas udah bau bau gitu. Jadi takut mau ngidupin kompor. Jadi parno duluan soalnya mbak
BalasHapusTernyata oeralatan masak juga berpengaruh ya untuk pakai kompor gas biar aman. Ukuran dan bahannya harus pas biar gak terjadi hal-hal yang nggak diinginkan.
BalasHapus