Penyebabnya ternyata adalah kebersihan mulut yang buruk. Selain memang ada penyebab lain, seperti: kebiasaan merokok atau mengunyah tembakau, kekurangan nutrisi terutama vitamin C, memiliki riwayat radang gusi dalam silsilah keluarga, bentuk gigi palsu yang kurang pas dengan rongga mulut dan posisi gigi, serta perubahan hormon pada masa tertentu, misalnya ketika pubertas, kehamilan, atau saat mengonsumsi pil KB.
Wah, mungkin karena selama ini aku lebih gencar makan makanan manis daripada membersihkan gigi, ya. Harus lebih waspada, nih. Sebab, radang gusi yang enggak ditangani dapat menyebabkan gigi terlepas atau kondisi serius lainnya.
Makanya, sejak punya anak, aku jadi lebih waspada soal gigi. Baik bagiku, maupun anak-anakku. Perawatan yang benar sejak dini tentu enggak mengkhianati hasil. Sejak gigi pertamanya tumbuh, aku selalu memastikan bahwa giginya sudah cukup dibersihkan setiap hari.
Aku juga membiasakan mereka berkonsultasi ke dokter gigi tiap enam bulan sekali. Enggak perlu menunggu sakit gigi dulu, ya. Dengan begini, mereka sudah terbiasa dengan suasana ruang periksa gigi. Yang mereka tahu, para dokter gigi itu selalu ramah dan membantu mereka menjaga kesehatan.
Jadi, kalau suatu saat harus menjalani perawatan ekstra karena kondisi khusus, misalnya: gigi susu yang belum tanggal atau gigi berlubang, mereka enggak takut sama sekali. Semua mereka lalui dengan berani meski akhirnya tampak begitu lega akhirnya karena sudah berhasil melewati masa menegangkan. Ha ... ha ... ha ...
Cara membersihkan gigi yang disarankan adalah:
- Menyikat gigi secara rutin 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur
- Minum air putih dalam jumlah banyak untuk menetralkan pH mulut, terutama usai menyantap makanan dan minuman bercita rasa manis atau asam
- Menggunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gusi. Pilih yang berbahan monofilamen (PTFE) karena teksturnya lebih lembut dan licin sehingga tidak berisiko melukai gusi.
- Berkumur dengan obat kumur yang bebas alkohol supaya tidak membuat mulut kering dan tidak menimbulkan sensasi terbakar pada rongga mulut.
Memangnya, kalau sudah rajin membersihkan gigi, masih bisa sakit gigi? Ya, bisa dong! Apa lagi kalau kita kurang teliti membersihkannya. Jadinya, gigi bisa berlubang dan kuman pun menyerang sampai ke gusi. Makanya, kalau sudah radang gusi, mestinya dibawa ke dokter.
Mengobati radang gusi bisa membutuhkan tindakan yang berbeda, tergantung penyebabnya. Jika disebabkan oleh kerusakan gigi, maka perlu ditambal. Sedangkan untuk yang diakibatkan oleh plak dan karang gigi, maka harus dilakukan pembersihan karang gigi (scaling).
Betul, gigi harus dirawat berkala. Banyak kejadian baru ke dokter gigi pas udah fatal kesakitan. Akibatnya gigi harus dicabut deh padahal kalau preventif gigi bisa diselematkan
BalasHapussepakat banget nih. memang seenggaknya 6 bulan sekali ke dokter gigi untuk memeriksakan gigi. Wajib banget hukumnya sikat gigi sehari 2 kali sesudah makan dan sebelum tidur ya. Btw, aku belum pernah mencoba membersihkan gigi dengan benang gigi nih.
BalasHapusMemang rutin ke dokter gigi penting sekali, ya. Apalagi, jika sudah sering ada masalah seperti radang gusi, yang membutuhkan tindakan yang berbeda, tergantung penyebabnya. Bisa ditambal atau untuk yang diakibatkan oleh plak dan karang gigi, harus dilakukan pembersihan karang gigi
BalasHapusSetuju banget. Aku punya pengalaman gak enak gara-gara gak rajin perawatan gigi. Sekarang udah tobat.
BalasHapusGigi anakku juga aku jaga biar nggak rusak.
Setuju sekali Mba dengan pentingnya perawatan gigi dan gusi ini. Karena kalo udah sakit, duh.. jadi panjang deh peernya. Bisa bolak balik dokter gigi berkali-kali untuk memperbaikinya.
BalasHapusPernah tiba-tiba mulut gak enak banget dan bengkak, ternyata gara-gara gusi. Ke dokter gigi cuman disemprot selesai hehe, memang kita harus menjaga kebersihan gigi dan rongga mulut dengan benar.
BalasHapusSaya pun memiliki masalah gigi. Ada yang bolong, ada yang longgar. Dokter menyarankan ditambal. Semoga saj angka terasa sakit lagi nih
BalasHapusKadang kita jarang memperhatikan kesehatan gigi, lebih sering menjaga kesehatan tubuh bagian yang lainnya. Padahal kesehatan gigi juga penting. Jangan sampai deh gigi rusak, harus dijaga dengan baik
BalasHapusSaya tuh sering mengalami radang gusi karena ada gigi bungsu yang posisinya tidur. Sekarang lagi nunggu jadwal untuk cabut gigi. Semoga setelah itu nggak kumat lagi, nih.
BalasHapusAku nih termasuk yang rada bandel urusan gigi, makanya banyak lubang. Pengennya sih anak-anak jangan sampai mengalami masalah yang sama, harus rajin2 dilatih gosok gigi dan konsul ke dokter 6 bulan sekali nih ya.
BalasHapusAnakku sulungku sering banget punya masalah dgn gigi dan gusi. Emaknya perlu lebih aware lagi nih.
BalasHapussakit gigi ini memang nggak enak banget, ya, mbak. mana kalau sudah bermasalah perawatannya bisa mahal banget. makanya nih kita disarankan untuk rutin memeriksa gigi biar nggak banyak-banyak banget keluar uang karena gigi terlanjur rusak
BalasHapusMenjaga kesehatan gigi dan mulut ini memang bermula dari kebiasaan.
BalasHapusKalau udah sakit gigi, ya Allah...sedih dan perih menjadi satu rasanya..
Dibersihkan tiap hari aja berpotensi sakit, apalagi kalau malas gosok gigi ya
BalasHapusDuh...radang gusi itu enggak enak banget, sungguh menyiksa pokoknya. Yang penting harus rajin merawat dan membersihkan gigiya biar tidak terjadi masalah serius.
BalasHapusAku bersyukur banget ada Teledentistry Pepsodent nih jadi untuk yang kecil-kecil bisa konsul via Whatsapp dulu aja sebelum memutuskan untuk periksa langsung.
BalasHapusRadang gusi kayanya pernah sesekali, dan itu bikin nggak bisa makan banget, huhu.