Demam berdarah ini merupakan penyakit yang tidak bisa dianggap sepele. Bisa dilihat dari jumlah kasus kematian yang cukup tinggi di tahun ini. Dalam kasus yang berat, demam berdarah dapat menyebabkan pendarahan yang serius. Selain itu, demam berdarah juga dapat menyebabkan syok atau penurunan tekanan darah secara tiba-tiba. Sedangkan dalam kasus ringan, ciri-ciri DBD yang biasa muncul adalah demam tinggi serta berbagai gejala yang serupa dengan flu.
Perubahan cuaca ke musim hujan saat ini membuat Anda harus semakin berhati-hati dengan penyakit yang satu ini. Anda bisa konsultasi dokter online apabila mengalami gejala dari DBD ini.
Seperti apa gejala dari DBD dan bagaimana cara mengobatinya? Simak artikel berikut ini.
Penyebab DBD
Demam berdarah merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue. Penyebaran penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk. Sehingga, penyakit ini tidak menular hanya dengan berdekatan dengan penderita.
Terdapat dua jenis nyamuk yang dapat menjadi media penyebaran penyakit ini, yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua nyamuk tersebut dapat ditemukan di mana saja termasuk di sekitar lingkungan Anda.
Proses penularan dbd sendiri terjadi saat nyamuk tersebut menggigit orang yang terinfeksi dengan virus dengue. Saat itu, virus tersebut masuk ke dalam tubuh nyamuk. Ketika nyamuk tersebut mengigit orang lain, virus dengue di dalam tubuh nyamuk masuk ke dalam aliran darah dan akhirnya menyebabkan infeksi.
Beberapa hal yang menyebabkan virus ini sangat cepat menyebar di Indonesia, yaitu karena masyarakat Indonesia umumnya memiliki daya tahan tubuh yang tidak baik. Kemudian, kebiasaan buruk dengan tidak menjaga kebersihan lingkungan juga bisa menjadi salah satu penyebab virus ini mudah menyebar.
Gejala DBD
Gejala DBD seringkali disalah artikan sebagai gejala dari penyakit lainnya. Sehingga, penanganannya seringkali terlambat.
Penyakit ini akan menimbulkan gejala setelah 4 hingga 10 hari pasca Anda digigit oleh nyamuk yang terinfeksi virus dengue. Umumnya, Anda akan mengalami demam yang cukup tinggi, yaitu 40 derajat Celcius. Kemudian akan ada beberapa gejala penyerta yang turut timbul, yaitu:
Munculnya ruam,
Nyeri pada otot, tulang dan sendi,
Sakit kepala,
Terasa sakit di belakang mata,
Terjadi pembengkakan kelenjar.
Dalam kasus yang ringan, penderita DBD akan sembuh dalam kurun waktu seminggu atau lebih. Namun, dalam kasus yang berat, gejalanya dapat bertambah buruk bahkan bisa mengancam jiwa.
Penyakit demam berdarah bertambah parah jika terjadi kerusakan atau kebocoran pembuluh darah. Dalam kondisi seperti ini, akan terjadi penurunan jumlah sel pembentuk trombosit di dalam aliran darah. Saat ini terjadi, tubuh akan mengalami beberapa perubahan seperti adanya pendarahan internal, syok, dan kegagalan organ.
Saat demam berdarah bertambah parah, ada beberapa tanda yang bisa Anda kenali. Tanda ini harus segera Anda sadari agar tidak berakibat fatal. Berikut beberapa tandanya:
Muntah secara terus-menerus,
Pendarahan yang terjadi pada gusi dan hidung,
Memar atau pendarahan yang terjadi di bawah kulit,
Kelelahan,
Sakit perut yang parah,
Mengalami iritabilitas atau kegelisahan.
Cara mengobati DBD
Masih belum ada pengobatan khusus yang dapat mengatasi penyakit demam berdarah ini. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah untuk mengatasi penyakit demam berdarah ini, yaitu:
Mengonsumsi banyak cairan
Penderita diharuskan banyak mengonsumsi air putih agar terhindar dari dehidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan trombosit dan juga syok. Minumlah 2 sampai 3 liter dalam sehari.
Istirahat total
Saat penderita mengalami demam, disarankan untuk beristirahat total. Anda juga perlu untuk memonitor kadar trombosit dan juga sel darah merah sampai mencapai batas normal.
Mengompres seluruh badan
Penderita yang sedang mengalami demam, bisa mengompres seluruh bagian tubuh. Terutama pada bagian ketiak dan juga selangkangan.
Mengonsumsi obat yang bersifat simptomatik
Obat yang bersifat simptomatik merupakan obat yang biasa digunakan untuk mengatasi gejala umum suatu penyakit. Misalnya seperti demam, sakit kepala, mual dan muntah, diare dan lain-lain.
Walaupun demam beradarah dapat diatasi sendiri di rumah, namun Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter agar penyakit demam berdarah tersebut tidak bertambah parah. Anda bisa melakukan konsultasi dengan dokter secara online untuk memudahkan konsultasi.
Cara mencegah penyebaran wabah DBD
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penyakit Demam berdarah Dengue atau DBD ini merupakan penyakit yang mudah sekali menular. Media penularannya sendiri melalui gigitan nyamuk yang tinggal di sekitar Anda.
Untuk mencegah hal tersebut, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu:
Tidak membuang sampah sembarangan
Nyamuk penyebab demam berdarah menyukai tempat yang gelap, kotor, dan lembab. Jika di tumpukan sampah tersebut terdapat sampah kaleng ataupun botol yang terisi genangan air, nyamuk dapat berkembang biak di tempat tersebut.
Rajin menguras kamar mandi
Bak mandi yang jarang dikuras bisa menjadi sarang nyamuk. Sehingga, kuraslah bak mandi dua minggu sekali.
Kurangi kebiasaan menumpuk baju kotor
Tumpukan baju kotor biasanya dapat mengundang nyamuk untuk datang ke rumah. Hindari menumpuk pakaian kotor.
Itulah beberapa informasi tentang penyakit demam berdarah yang bisa Anda ketahui demi mencegah penyebaran wabah demam berdarah. Anda juga bisa konsultasikan gejala-gejala yang timbul dengan dokter secara online.
Memang ya kl sakit DBD terus pengobatannya terlambat bisa fatal banget akibatnya. Keponakanku pernah kena DBD dan dehidrasi parah, untungnya langsung dilarikan ke UGD. Btw, makasih sudah diingatkan tips agar terhindar dr DBD mbaak
BalasHapusMengingatkan saya pada tahun lalu ketika anak kena DBD. Duh ngga kebayang sakitnya panas tinggi, turun drastis, naik lagi. Alhamdulillah bisa sehat kembali setelah demam 3 hari di rumah dan rawat inap 3 hari juga di RS.
BalasHapusDBD ini emang paling menakutkan sih ya, waktu kecil, ponakan saya sampai 2x masuk RS gegara kena DBD :-(
BalasHapusmakanya kami paling takut kalau demam udah lebih 3 hari dan tanda-tanda menyerupai DBD :(
Duh, saya ini yang sudah 2x kena DBD. Yang terakhir malah merosot trombositnya sampai angka 30. Dokter langsung wanti-wanti gak boleh turun dari tempat tidur utk menghindari pecahnya pembuluh darah. Bismillah, kita semua selalu sehat ya, Mbak.
BalasHapusBener banget, menumpuk baju-baju kotor membuat nyamuk happy ya Mbak. Intinya rajin menjaga kebersihan lingkungan yaa? Ulasannya top. Terima kasih Mbak.
BalasHapusSedih ya kalau lihat anak sakit demam begitu. Sekaramg nyamuk juga makin ganas, efek dari climate change. Musim yang berubah-ubah, bikin nyamuk makin asik berkembang biak.
BalasHapusDBD biasanya muncul di musim penghujan Kaya sekarang. Kita memang harus waspada ya Mba. Biar anak, keluarga nggak kena penyakit ini.
BalasHapusTetap selalu jaga kesehatan dan kebersihan agar terhindar dari bahaya DBD seperti ini ya, pernah ngerasain sekali dan itu rasanya gak enak banget..
BalasHapusDi kantorku, kalau lagi wabah DB, banyak permintaan foging nyamuk. Memang fogging nyamuk bulan solusi efektif, selama pemilik rumah tidak menjaga kesehatan dan kebersihan ya mbak.
BalasHapusJadi ingat beberapa waktu lalu anak saya sempat di diagnosis kena DBD dan nyaris dirawat di rumah sakit tapi syukur kondisinya segera membaik setelah minum obat
BalasHapus