Wordpress
Pertama kali aku menjalankan website itu tahun 2007. Cepat aja aku langsung memilih menggunakan Wordpress. Kenapa? Ini atas saran suamiku yang katanya Wordpress itu:
- lebih populer
- fiturnya lebih lengkap
- kepemilikan di tangan kita jika membayar biaya hosting
- lebih ramah SEO
- lebih aman
- tampilannya terlihat profesional.
Hingga saat ini, aku pribadi mengakui sejumlah keunggulan Wordpress di atas. Blog pertamaku ini bukan berisi ceritaku pribadi, melainkan lebih seperti website yang memuat berbagai informasi bagi para ibu. Jadi, isinya itu ya tentang kehamilan, melahirkan, menyusui, bayi, anak, dan lain-lain. Baik itu dari sisi kesehatan, psikologi, pendidikan, maupun sarana.
Sejak awal, suamiku dengan cepat mendukung untuk serius mengurus blog ini. Salah satu caranya adalah dengan menjadikannya memiliki domain berbayar. Aku berusaha menulis artikel setiap hari. Senang sih, mengelola blog ini. Sebab, aku bisa menebar manfaat ke banyak orang.
Apa lagi, ternyata memang kian hari kian ramai aja pengunjungnya. Dalam waktu yang menurutku cukup cepat, yaitu dua tahun, trafiknya sudah 1000-an per hari. Zamannya belum ada Google Search Console, angka sekian tentu cukup fantastis bagiku mengingat semuanya aku kelola sendiri sebisanya.
Apakah aku mendapatkan keuntungan finansial dari blog ini? Ya, sempat juga. Aku pernah memasang Google AdSense di blog tersebut, tetapi enggak lama. Mungkin cuma satu dua bulan, lalu aku lepas lagi. Alasannya, blogku jadi lambat jalannya. Pikirku, orang berkunjung ke blogku tentu ingin segera memeroleh informasi yang dibutuhkan, bukannya melihat iklan, kan?
Selain itu, isi iklan yang dimuat lebih sering enggak berhubungan langsung dengan isi blogku. Jadi, sepertinya enggak terlalu menarik dan membantu para pembacaku juga. Maklum, ya. Saat itu memang jenis iklan Google AdSense belum terlalu variatif, sih.
Untuk postingan berbayar, saat itu aku sama sekali buta, sih. Enggak tahu bagaimana mendapatkan penghasilan dengan cara seperti itu. Jadi, blog ini cuma mendapatkan pemasukan dari ruang iklan yang aku sediakan di bilah sisi.
Menjadi populer itu terkadang mengerikan, sih. Makin lama, aku merasa blogku ini dijadikan rujukan oleh banyak ibu. Bahkan sampai mengalahkan tenaga profesional seperti: bidan, dokter kandungan, dokter anak, psikolog, guru, ahli gizi, dan lain-lain.
Di satu sisi, aku ingin tetap bisa memberikan manfaat ini sesuai kapasitas sebagai ibu rumah tangga saja. Aku berusaha terus belajar untuk mengetahui perbaruan ilmu terkait apa-apa yang pernah kutulis dalam blog. Namun, di sisi lain, waktu dan tenagaku juga terbatas. Tentu aja, masih ada keluarga yang harus mendapatkan prioritas utama.
Apa lagi, saat itu aku masih menerapkan sekolah rumah untuk Si Sulung. Begitu dia menginjak usia tujuh tahun, aku merasa harus lebih serius menata pendidikannya karena sudah memasuki usia wajib belajar. Jadi, sejak itu, tepatnya saat blog ini berusia lima tahun, praktis aku enggak pernah lagi memperbarui isi blogku.
Meskipun, aku tetap memperpanjang biaya hosting dan domainnya hingga dua tahun berikutnya. Setelah anak kedua berusia tujuh tahun juga, mantap deh aku memutus pembiayaan blog tersebut dan menutupnya. Alasannya jelas, agar bisa berfokus mendidik anak-anak dulu dan enggak menyesatkan para pembaca dengan ilmu yang mungkin sudah kedaluwarsa dalam artikel-artikelku.
Tiga tahun berikutnya, kerinduan menulis blog pun muncul lagi. Kali ini, aku juga enggak pakai lama memilih menggunakan Wordpress karena ini platform yang aku tahu. Cuma, aku memilih gratisan aja. Isinya pun lebih ke cerita seputar pengalaman pribadi agar enggak terlalu berat beban pertanggungjawabannya soal validitas informasi di dalamnya.
Silakan kalau mau mampir di https://rumahsurgablog.wordpress.com. Biarpun domain gratisan, tetapi aku sudah mendapatkan banyak penghasilan dari sini melalui lomba dan postingan berbayar. Sayangnya, aku sudah lama enggak sempat lagi memperbarui isinya.
Blogger
Alasan aku jadi jarang mengisi blog gratisan Wordpress di atas adalah karena aku memilih membuat blog baru dengan domain berbayar. Kali ini, aku segera memilih platform Blogger karena biaya hostingnya gratis dan lebih mudah digunakan. Selain itu, soal kecepatan pemuatan konten tentu seiring dengan kecepatan Google, enggak tergantung hosting seperti Wordpress.
Ya, blog yang sedang Anda baca inilah yang aku maksud. Sampai empat tahun ini, aku masih menikmati menulis blog di Blogger ini dengan sejumlah kesederhanaannya yang merupakan kelebihan sekaligus bisa menjadi kekurangannya juga. Enggak apa-apa, deh. Yang penting, tetap bisa berbagi dan dapat bonus penghasilan.
Bagaimana denganmu? Kamu pernah pakai platform Blogger atau Wordpress? Atau malah keduanya? Mana yang lebih kamu suka? Apakah kecepatan merupakan faktor pertimbangan penting bagimu?
Aku pakai dua²nya.
BalasHapusSejauh ini ya sama² punya plus minus
Yg penting enjoy
Saya sekarang pakai Blogspot tapi sedang belajar untuk Wordpress, biar bisa dua-duanya, dan menarik masing-masing mempunyai kelebihan tersendiri
BalasHapusSaya sampai sekarang masih pakai Blogspot. Pernah mencoba buka WP, tapi akhirnya balik lagi dengan kesederhanaan Blogspot. Btw, rajin banget pernah menulis setiap hari, Mbak. Saya cuma seminggu sekali. Hehehe.
BalasHapusSaya baru belajar pakai Blogspot, nih, Kak. Mungkin kapan-kapan mau coba belajar WP juga. Masing-masing mestinya punya plus minus sendiri ya.
BalasHapusSaya juga lagi nimbang2 nih mba mau pindah WP tapi kayaknya ribet. Lebih fleksibel di blogspot
BalasHapusPengalaman saya di blogspot masih sangat minim Mbak. Tapi berhubung sudah terlanjur "nyemplung" di wordpress, sekarang jadi coba untuk serius di sini dulu hehehe. Btw, salut dengan Mbak, pengalaman blogginnya ternyata sudah panjang ya..
BalasHapusSemua punya plus minus dan kita bebas memilih.sesuai kemampuan kita. Informasi membuat saya paham dengan blogspot dan wordpress
BalasHapusKeduanya..
BalasHapusAku juga pertama kali kenalan dunia blogging punyanya WP dulu. Tapi karena merasa belum mampu menghidupi WP yang punya banyak banget fitur yang kudu dipenuhi, maka aku beralih ke BP.
Tapi seneng banget...
Karena blognya jadi beranak.
Semoga apapun platformnya, bisa kita isi dengan konten yang bermanfaat dan mengedukasi.
Aku baru tahu kalau adsense melambatkan loading blog Mbak. Apa sekarang polanya masih seperti itu?
BalasHapussekarang mungkin udah enggak terlalu begitu, ya. apa lagi kalau pilih hosting yang cepet
HapusKalau saya baru punya website dengan Blogger mbak
BalasHapusBelum punya wordpress
Pengen sih, tapi masih maju mundur gitu
Aku dulu galau milih antara blogspot atau wordpress mbak, akhirnya milih blogspot karna domainnya lebih kejangkau sama kantongku hahahahhahaa
BalasHapusSy pakai dua2nya, tp masih belum bisa optimal konsisten nulis, dan jg belum bisa mengoptimalkan penggunaan blog. Masih harus banyak belajar ini
BalasHapusSaya pakai Blogger. Gak tau kenapa Wordpress agak bingung makainya. Bikin blog kedua malah pakai wixsite yang masih ada hubungan sama perusahaan gugel. Wixsite ini enak banget cuma belum populer.
BalasHapussaya pakai dua2nya mba. Semua platform ada kelebihan dan kekurangannya sih
BalasHapusSaya pakai dua-duanya, ya segalanya ada kelebihan dan kekurangan masing-masing
BalasHapusKeduanya ada kekurangan dan kelebihan ya mba. Blogger memang juara di kemudahan cuma harus tunduk dengan Google. Kalau WP setahuku lebih bebas ya, cuma hosting sendiri, dan harus rajin maintenance sendiri
BalasHapussampai sekarang saya masih pakai blogger mbak, biarlah dia sederhana, saya belajar optimasinya dengan cara lain, memang tidak secanggih wordpress sih
BalasHapusyang penting saya enjoy dulu untuk saat ini
aku pake 22nya kak hehehe jadi adil :D
BalasHapusKalau aku pernah pakai dua duanya dan masih nyaman di blogspot sih. Untuk wordpress emang lebih lengkap, tapi kayanya itu untuk level advance, aku belum sampai sana
BalasHapusaku pakai wordpress. dulu pernah pakai blogger tapi nggak tahu sekrang lebih enjoy pakai word press
BalasHapus