Lanjut lagi membahas aneka jenis genre film yang lain, ya. Kali ini, aku akan mengupas tentang tiga genre pemicu adrenalin selain horor, yaitu: thriller, misteri, dan noir. Juga, aku akan membantumu membedakan di antara keempat genre tersebut.
Thriller
Bagi pecinta film horor, biasanya menyukai film dengan genre thriller. Genre ini dapat memicu ketegangan. Kata kunci dari genre film thriller adalah "menegangkan". Sedangkan untuk genre horor, kata kuncinya adalah "menakutkan". Jadi, hal paling mudah dirasakan soal perbedaan horor dan thriller adalah film thriller akan bikin kita terasa tegang, greget, emosional, gelap secara aspek, atau merasa super intens, tetapi enggak sampai takut.
Menurut Dan Brown, genre thriller adalah cerita yang membangun ketegangan demi ketegangan yang menarik, dan membuat kita terus menebak-nebak sampai akhir. Intinya, thriller adalah cerita yang didorong oleh plot yang gelap, mengasyikkan, dan menegangkan.
Ketegangan tersebut diciptakan dengan menunda adegan yang penonton lihat sebagai sesuatu yang tidak terhindarkan, kemudian dibangun melalui situasi yang mengancam para tokohnya. Rahasia penting yang ditutup-tutupi menjadi salah satu kunci yang digunakan dalam genre thriller. Ada komponen lainnya juga yang dihadirkan pada genre ini, yaitu plot twist, narator yang enggak bisa diandalkan, dan cliffhanger.
Perasaan yang muncul justru mungkin jadi makin penasaran dan membuat kita putar otak untuk mencari solusinya dalam keadaan tegang tetapi masih bisa tenang. Berbeda dengan kalau kita dalam situasi seperti di film horor, jalan keluar yang dipilih biasanya diambil dengan cara panik.
Contoh film thriller adalah film Searching, Buried, dan Black Swan yang murni menegangkan tanpa darah dan perkelahian. Begitu juga film The Menu yang pernah aku ulas di blog ini. Tentu aja isinya bukan menu sahur seperti yang ditulis blogger Kendari pemilik ruangmamak, ya.
Agar makin hidup, biasanya genre ini dikawinkan dengan genre lain, seperti: aksi, misteri, atau juga horor. Jadi, subgenre dalam kategori thriller ini terkait dengan genre gabungannya, ya. Maka, muncullah subgenre thriller aksi, thriller misteri, thriller horor, thriller psikologi, dan lain-lain.
Contoh hasil gabungan genre film thriller adalah Belahan Jiwa (2005) untuk drama thriller, Belenggu (2008) yang bergenre horor thriller, Serigala Terakhir (2009) termasuk aksi thriller, Pintu Terlarang (2009) bergenre misteri thriller, dan masih banyak lagi.
Misteri
Mungkin gara-gara kepopuleran drama radio berjudul "Misteri Gunung Merapi", kita jadi kesulitan mengenali perbedaan horor dan misteri. Padahal, sebenarnya mudah aja mengenali genre film misteri. Kata kuncinya adalah adanya teka-teki yang harus dipecahkan di sepanjang film.
Contoh film misteri horor adalah Pengabdi Setan, Sherlock Holmes merupakan film laga misteri, sedangkan Knives Out termasuk drama misteri.
Noir
Noir memang artinya gelap. Akan tetapi, berbeda dengan film horor yang menggunakan gelap untuk membangun suasana seram, genre noir menyajikan latar dengan teknik pencahayaan gelap terang untuk menggambarkan kehidupan depresi dan tema kriminal.
Film bergaya noir ini mulai diproduksi pada tahun 1940-an. Meski teknik gelap terang sudah enggak banyak dipakai di era kekinian, tetapi film noir masih banyak diproduksi dengan tetap mengangkat drama mafia, gangster, juga kehidupan kriminal.
Contoh film Barat bergenre noir di antaranya: Nightcrawler, Drive, Memento, dan sebagainya. Sedangkan beberapa film noir garapan lokal, misalnya: Jakarta Undercover, Novel Tanpa Huruf “R”, Kala, Kuldesak, dan sebagainya.
Nah, mana di antaranya ketiga genre ini yang paling seru menurutmu?
waah covernya dari film the menu nih, saya juga review film dark comedy ini. masuk kategori genre thriller kali ya, tapi ada darah-darahnya sih film ini. tapi berhubung ada mas nicholas hoult yaa gpp lah, hehehe
BalasHapusIya ini disebutkan sebagai contoh thriller di artikel
HapusAku dah nggak berani lagi nonton film horor, karena pasti akan susah tidur.
BalasHapusYang genre Noir daku baru tahu nih.
BalasHapusKalau thriller daku suka, karena bikin mata jadi melek dan otak ikut berpikir
Sepertinya tidak untuk direkomendasikan untuk saya ini kak. Penakut soalnya. Apalagi nemu yang psikopat, hantu dan lain sebagainya
BalasHapusOh Jakarta Undecvover tuh salah satu contoh genre film Noir, baru tahu. Kalau nonton thriller mah terang aja bawaannya sepanjang film tegang mulu tapi ngga dilanjutin penasaran.
BalasHapusAku baru tau lho mbak kalau ada genre film Noir. Belum pernah nonton juga sih film-film yang dicontohkan di genre ini.
BalasHapusBaru tahu kalau Jakarta Undercover masuk genre Noir.
BalasHapusThriller ga berdarah2 gitu filmnya ya . Kadang bingung bedain antara genre thriller Ama horor.
Yg jelas mending nontn film misteri atau thriller. Kalo horor gak dulu deh, takuuut.
Aku so far nyaman sama thriller. Deg2annya dapet dan bikin kepo. Bisa main tebak2an juga 🤣
BalasHapuskalau saya lebih suka ganre film misteri, Mbak. Dibalut nuansa apa saja, saya suka. Misalnya drama yang dalam sebuah keluarga, ada yang menguak sesuatu yang ganjil dalam keluarganya. Misalnya lain, sedang berlibur, menguak menguak misteri villa yang ditempati. termasuk misteri ini, masuk juga dalam kasus-kasus pembunuhan hehehe.
BalasHapusSaya suka genre thriller dan misteri, selama itu gak ada kaitanny sama hantu-hantu. Hahaha Yes, saya penakut lihat film gitu.
BalasHapusKalau cuma meneganggkan, memecahkan masalah, berkelahi, atau misteri mencari sesuatu yang janggal saya suka.
Vibes Lord Voldemort nya masih terasa sekali ya di Chef Kepala. Konsep ceritanya juga bagus dan thrilling sekali
BalasHapusKalau yg genre thriller sama misteri udah tahu. Tapi yang genre noir nih, diriku baru tahu. Next time jadi pengin nonton film yang genre noir.
BalasHapussaya belakangan ini lebih beralih ke film-film yang bergenre romantis karena kalau nontonin drama di atas tegangnya sampai ubun-ubun kadang suka kebawa samapi berhari-hari horornya
BalasHapuskalo disuruh milih dari ketiga genre film diatas saya bakal pilih thriller aja deh, soalnya saya belum bisa menikmati serunya nonton film horror hehe. dan kalo tuk genre Noir saya belum bener2 paham alias belum pernah nonton kayaknya.
BalasHapusBeberapa Minggu lalu nonton bareng anak dan suami film memento. Sampai sekarang anak masih terbayang bagaimana horornya. Berarti itu film berhasil menguasai penonton ya. Dan saya baru tahu itu Memento genre Noir?
BalasHapusKirain genre thriller aja
Genre Noir ini malah saya baru tau istilahnya. Sekarang udah gak terlalu banyak ya film dengan genre ini atau memang saya juga yang kurang terlalu ikut perkembangan genre film yang terbaru nih.
BalasHapusThriller ternyata beda dengan horor ya
BalasHapusBaru tahu saya dan sepertinya banyak drama Korea dan film juga yang thriller tetapi memaksa kita untuk memperluas wawasan
Oh jadi genre noir ini gak selalu kudu thriller ya, kak Farida.
BalasHapusAsalkan temanya dark, distopia dan chaos, bisa masuk ke genre noir.
Seneng banget discuss mengenai film. Apalagi sama ahlinya begini..
Dibandingkan misteri dan noir, saya lebih suka thriller. ketegangannya terasa banget kalau udah nonton film genre thriller, belum lagi endingnya yang unpredictable suka buat kita jadi penasaran sampai beres
BalasHapuspaling saeru thriller sih soalnya enggak suka film horor. Sering di rumah sendiri, takut kalo keterusan inget filmnya hahaha
BalasHapusBaru tau ada genre film yang disebut noir ya kak. Jadi penasaran sama genre film Noir ini gimana. Nanti deh aku coba tonton dari beberap rekomendasi film itu. Makasih ya kak, jadinya dapat referensi film buat ditonton nih.
BalasHapusFilm horor bikin aku deg2an tutup mata ternyata keberanianku mengkerut setelah menonton film horor.
BalasHapusBerarti sukses dunk yaa tu film kalau berhasil bikin yang nonton ketakutan😃
Saya paling suka thriller, karena gak bikin ngantuk. Kalo horor gak suka karena saya penakut, haha. Kalo genre noir menarik juga karena seringnya membahas sesuatu yang asing banget buat kita...
BalasHapuswah iya nih udah sering muncul di timeline, padahal kemarin abis langganan disney juga ga sempet-sempet nonton malah :'D
BalasHapus