"Keluarga Cemara The Series" merupakan sebuah drama seri 8 episode produksi Visinema yang ditayangkan oleh Disney+ Hotstar sejak September 2022 lalu. Seperti yang banyak orang tahu, "Keluarga Cemara" adalah cerita bersambung yang populer di majalah Hai, kemudian diangkat menjadi sinetron legendaris pada tahun 1996, serta telah diadaptasi menjadi film bersekuel pada tahun 2018 dan 2022.
Persamaan dan Perbedaan Versi Film dan Series
Disutradarai oleh Ismail Basbeth, yang juga mengarahkan film "Keluarga Cemara 2", serial ini menawarkan suasana yang tetap konsisten dengan film-film sebelumnya. Secara garis besar, "Keluarga Cemara the Series" melanjutkan cerita dari film "Keluarga Cemara 2".
Menariknya, seluruh pemeran dalam drama seri ini sama dengan versi filmnya, sehingga para penonton dapat tetap merasa terhubung dengan karakter-karakter yang telah mereka kenal sebelumnya. Ada Ringgo Agus Rahman sebagai Abah, Nirina Zubir sebagai Emak, Adhisty Zara sebagai Euis, Widuri Puteri sebagai Cemara, dan Niloufer Bahalwan sebagai Agil.
Omong-omong, kalian tahu enggak sih, kalau Niloufer Bahalwan yang menggemaskan ini adalah adik dari Saga Bahalwan? Saga merupakan pemeran utama dalam series "Pada Suatu Hari, Ada Ibu dan Elang" yang skenarionya aku tulis bareng tim ISP Nulis. Kalian sudah tonton belum, di akun YouTube Telon Lang?
Selain banyak hal baik yang masih bisa kita jumpai, ada perbedaan penting dalam "Keluarga Cemara the Series". Versi serialnya lebih menitikberatkan pada kisah Euis dan kawan-kawannya di sekolah. Meskipun merupakan kisah remaja, alur cerita dan nilai-nilai yang ada tetap dipertahankan dari kisah originalnya.
Sang sutradara tak tergoda untuk mengikuti arus cerita remaja yang biasanya berputar di masalah percintaan. Bekerjasama dengan penulis skenario Indriani Agustina dan Carine Regina, Ismail Basbeth konsisten menunjukkan keluguan anak SMA di pedesaan. Di sini, kita akan menyaksikan bagaimana Geng Kampung yang terdiri dari Euis, Rindu, Deni, Andi, dan Ima, berjuang menjadi perwakilan sekolah dalam sebuah kompetisi cerdas cermat.
Pendapatku tentang "Keluarga Cemara The Series"
Alur
Keluarga Cemara adalah gambaran keluarga ideal di mata masyarakat Indonesia. Sayangnya, beberapa penonton kecewa dengan film "Keluarga Cemara 2" yang dinilai membosankan. Kabar baiknya, semua itu bisa terbayar lunas di series ini. Produksinya tampak digarap sangat serius seperti film layar lebar dengan pengambilan gambar yang keren.
Episode 1 dibuka dengan kehangatan dan keceriaan khas Keluarga Cemara. Gaya cium jauh mereka yang dijawab anggota keluarga lain dengan desahan "aaah..." sambil berakting seperti mau pingsan, tetap saja bikin geli walau sudah beberapa kali ditampilkan.
Series ini juga memuat sisi kepolosan dan keunikan remaja SMA yang jarang terlihat dalam drama remaja pada umumnya. Karakter para remaja yang berfokus pada pendidikan mungkin memang tidak populer di kalangan remaja Indonesia sekarang. Padahal, seperti yang disebutkan dalam salah satu blog homeschooling tentang merdeka belajar, seharusnya kegiatan akademik saat ini sangat menyenangkan dan melahirkan banyak kisah menarik.
Sebaliknya, masalah akademik ini benar-benar membawa nostalgia bagi yang tumbuh di era tahun 90-an sepertiku. Ini juga yang sangat terlihat dalam novel-novel remaja karyaku seperti "Ayugesa", "Katamu Aku Cantik", "Diary Ingin Cerita", dan "Bes, Son of Science".
Semangat remaja yang ingin mengejar impian di tengah persaingan, permasalahan keluarga, persahabatan, kisah horor nan polos, dan romansa klasik, semua tersampaikan dengan baik. Benar-benar terasa klasik karena ada kisah cinta di laci meja yang sungguh terjadi di masaku. He he he ....
Akting
Euis memang jadi sosok utama dalam drama ini. Dulu, karakternya masih kekanak-kanakan, keras kepala, dan sulit mengalah sama adik. Namun, di serial ini, justru Euis sudah lebih dewasa dan memperhatikan keluarga, meski tetap ambisius.
Ajaibnya, Adhisty Zara sebagai tokoh utama dan sudah punya nama besar justru aktingnya tidak mencolok sendirian. Dia bisa berbaur manis dengan akting para anggota Geng Kampung yang lain. Kalau Yasamin Jasem yang memerankan Rindu sih, memang sudah berpengalaman, ya.
Namun, Joshia Frederico dan Kawai Labiba secara mengejutkan bisa membawakan peran sebagai Andi dan Ima dengan sangat natural dan menjiwai. Mereka mengisi jalan cerita yang ringan menjadi tidak bosan diikuti. Satu bukti lagi bahwa tidak harus menjadi cakep untuk menampilkan akting yang memukau.
Kredit terbesar soal akting dalam serial ini aku persembahkan untuk Donny Alamsyah yang berperan sebagai Aan, ayah Andi. Melihatnya di sini, rasanya seperti ketemu mantan yang sudah lama ghosting, sangat kaget bercampur penuh rindu. Berhubung filmnya yang kutonton cuma "Fiksi" (2011) dan dua sekuel "The Raid" (2011, 2012). Lampau banget, kan?
Meski menjadi mantan narapidana, sosoknya di sini jauh dari kesangaran seperti yang pernah kulihat. Aan justru hadir sebagai pribadi yang canggung, mungkin karena rasa bersalah dan kesedihan akibat selalu ditolak anaknya. Ini merupakan karakter yang segar bagiku dan dibawakan dengan sangat meyakinkan. Suka banget deh, melihat keluasan perkembangan akting Donny Alamsyah ini. Jadi pengin lihat lagi dia membawakan karakter-karakter lain yang lebih kaya.
Catatan Kecil untuk "Keluarga Cemara The Series"
Secara garis besar, aku suka sama serial ini. Keseruan masa remaja yang inspiratif dan kembali mengingatkan akan pentingnya peran keluarga. Skornya 7,8/10, deh. Meski tentu saja, ada beberapa hal yang bisa diperbaiki dan ditingkatkan lagi ke depannya agar lebih keren.
Judul
Mengingat ceritanya lebih berfokus pada Euis dan teman-temannya, judul "Keluarga Cemara" jadi terasa kurang relevan. Mungkin maksudnya mau memakai ketenaran judul ini di masa sebelumnya, ya. Namun, ini bisa jadi pisau bermata dua sih, mengingat film terakhir dari IP ini justru kurang populer.
Sepertinya, akan lebih baik kalau serial ini diberi judul berbeda yang lebih menunjukkan isi cerita, misalnya "Geng Kampung". Hal ini sah saja jika menilik beragamnya judul film-film dalam semesta Marvel, misalnya. Bisa jadi, judul yang berbeda dan konten yang sangat remaja akan lebih menarik target pasar sesuai usianya.
Akting
Agak berat memang konsekuensi Kafin Sulthan mengambil peran di serial ini. Segala perangkat ciamik dan adu akting memadai di sekitarnya membuat dia tertuntut tampil menyeimbangi semua dalam berlakon sebagai Deni. Padahal, dia juga wajah baru, sebenarnya. Jika di serial lain, mungkin saja aktingnya yang masih kurang stabil dan menjiwai ini bisa lebih dimaklumi.
Dialog
Aku pribadi agak terganggu dengan kalimat "Waktu dan tempat kami persilakan" yang diucapkan Bu Anjani saat debat calon ketua OSIS. Ini kan, bentuk tidak baku, ya. Sebab, enggak logis kalau yang dipersilakan itu waktu dan tempat.
Ironisnya, karakter yang mengucapkan ini adalah guru Bahasa Indonesia. Jadi, bagi penulis skenario dan siapa pun yang masih terpeleset mengucapkan kalimat di atas, bentuk yang lebih tepat bisa dipilih antara "Kepada Rindu, kami persilakan" atau "Kepada Rindu, waktu dan tempat kami berikan," ya.
Demikian ulasanku tentang "Keluarga Cemara The Series". Kalian sudah menonton? Bagaimana pendapatmu?
saya termasuk yang nonton yang kedua dan memang agak membosankan. Mungkin karena membandingkan dengan yang pertama, yg lebih dapet gitu pokok permasalahannya.
BalasHapusUntuk dialog, mungkiiiin penulisnya terinspirasi dengan medsos yang sering keluar kata2 waktu dan tempatnya dipersilahkan - tapi ini kan semua tahu kalau ditujukan ke netizen. Jadi biar kekinian... mungkin seperti itu
Kami gak nonton yang kedua, sebab anak-anak kan sudah bisa searching info , jadi mereka udah ada info duluan, jadi mereka gak mau waktu itu aku aja nonton, gak mau, hehehe
BalasHapusSetuju tidak harus menjadi cakep untuk menampilkan akting yang memukau, soalnya banyak juga yang cakep tapi aktingnya biasa aja
BalasHapusdrama/film remake emang gak mudah ya?
BalasHapusKarena pasti dibandingkan dengan pendahulunya
Sementara waktunya telah berbeda
Dulu saingannya belum banyak
Menurutku pemilihan cast film ini udah cukup oke, dan pastinya ga ada film yang sempurna, tapi itulah tantangannya. Apalagi film ini remake dari film terdahulu sehingga pastinya orang2 punya ekspetasi tertentu.
BalasHapusSedetil itu sih, kak Farida..
BalasHapusAku terpukau dengan ulasannya. Waktu nonton beneran berasa PD-nim ya.. Tapi memang hal yang sudah kita anggap wajar dalam sehari-hari maka bukan berarti hal yang benar juga ya.. Suka banget dengan koreksian dari segi bahasa dan dialog dari Keluarga Cemara.
Waaah Donny Alamsyah sudah jadi ayah 😃😃. Mungkin fokus ke Euis karena Adhisty Zahra sangat menjual dengan segala kontroversi dia. Syukurlah keseluruhan pemeran sama, jadi penonton gak gagap. Filme series keluarga lagi nggak ada sekarang. Kudu diperbanyak.
BalasHapusAkutu sebenernya seneng sama Adhisty Zara.
BalasHapusTapiii...tau kehidupan pribadinya, jadi agak memengaruhi penilaianku akan aktingnya euii.. soalnya, dia kebiasaannya dapet akting cewe lugu, polos dan cinta pertama gitu kaan..
Kenapa ya, akutu kudu banget tau sampek kehidupan pribadinya segala?
Ribet amaatt.. huhuhu, maafkan~
Belum nonton film yang versi sekarang. Dulu pernah nonton selewat pas kecil tapi lupa lagi ceritanya. Inget dengan tokoh utamanya aja yang polos dan membekas. Agak kaget yang jadi Euis sekarang Adhisty Zara, hee... film keluarga yang bagus menurutku
BalasHapusKalau dulu lebih ke kisah keluarga secara keseluruhan. Ada abah, emak, Euis, Ara dan 1 lagi lupa tuh adeknya yg paling kecil. Banyak pembelajaran hidup yang bisa diambil dari serial ini.
HapusAh iya ya, sekarang mah ada Keluarga Cemara series. Jadi inget seriesnya yang dulu deh. Aku belom pernah nonton yang seriesnya sekarang.Kudu nonton nih. Kepengen bandingin sama yang dulu. Yang dulu itu favorit banget deh.
BalasHapusTernyata Keluarga Cemara ini sudah jadi series toh, masih nonton yang pertama terus gak berani lagi nonton yang selanjutnya, karena gak relate sama aku, jadi kalo nonton mewek mulu, berhubung aku bukan orang yang suka nonton film sambil mewek, akhirnya aku gak terusin film ini. Tapi yang pertama itu menurutku bagus banget, saking harmonis nya cerita aku sampe belum pd mau nonton lagi.
BalasHapusBelum pernah nonton Keluarga Cemara yang jaman sekarang, jadi keingetnya tetep yang versi asli semasa aku masih kanak-kanak, dulu pulang sekolah nonton Keluarga Cemara, hehe
BalasHapuswihooo dijamin apik ini.
BalasHapuskarena plot nya bagus
pemain juga keren
Sudah terlalu lama utk bisa mengingat tokoh2 para pemain dan jln ceritanya Keluarga Cemara PD jaman anak2 bunda masih kecil dan bunda LG sibuk bak bikbek dngn pekerjaan. Tp tetangga bilang asyik nonton Kel Cemara Seri 1. Seri 2 pun ketika bunda sdh sepuh dan anak cucu sdh bisa memilih apa2 yg mau mereka tonton.
BalasHapusDulu saya suka banget serial keluarga cemara. Belum nonton kalau yang versi barunya. Bahkan filmnya juga belum. Ada aja tertundanya. Kayaknya saya harus mulai nonton juga. Supaya bisa menilai sendiri, sama bagusnya atau enggak dengan serial yang lama
BalasHapusAku dulu nonton sinetronnya lalu film Keluarga Cemara 1 di bioskop. Pas film yang kedua sempat baca komen jauh dari harapan jadi batal nonton. Seriesnya belum nonton, sih..penasaran ah apalagi disebutkan mengangkat kisah remaja, dengan alur cerita dan nilai-nilai yang tetap dipertahankan dari kisah originalnya.
BalasHapusAku tuh penggemar berat Keluarga Cemara pendahulu. Mungkin karena aku ngefens pada almarhum Adi Kurdi yang pas banget membawakan Tokoh Abah. Kayaknya ayah ideal banget, walau pak punya harta banyak, tapi mampu menumbuhkan kekayaan pada jiwa keluarganya. Nah yang series baru ini belum nonton. Habis masih keenakan dengan C-Drama dan K-Drama :)
BalasHapusNonton film Keluarga Cemara hanya sekali saja yang pertama, sedang Keluarga Cemara kedua dan The Series ini belum nonton. Tapi saya paling suka aslinya yang diperankan Adi Kurdi, itu sepertinya pas banget aktingnya.
BalasHapusSenang kalau Keluarga Cemara yang series ini jauh "lebih baik" dari KC 2
BalasHapusNostalgia sebenarnya dengan kisah Keluarga ini. Tetap kangen sama tokoh Euis yang sederhana tapi mengisahkan khas remaja desa
Apalagi lomba cerdas cermat itu, jaman sekarang mana ada ya? Adanya sejenis OSN hehehe
Tahun banget ini lagunya dulu..
BalasHapus"Harta yang paling indah adalah keluarga.."
Iya sih pas nonton KC 2 aku merasa agak membosankan tapi aku tetap nonton kok karena keluarga cemara series ini mengingatkan aku pada kenangan masa kecil, drama tv legend ini. Baru tahu kalau sudah dibikin series versi baru di OTT, harus nonton nih.
BalasHapusWah, kabar baik inii, ada keluarga cemaraa series. Saya penggemar keluarga cemara dari dahulu. Suka dengan jalan ceritanya yang natural dan related banget. Apalagi pemilihan perannya juga pas banget ya...
BalasHapusFilm jadul yang sekarang jadi series ya Mbak? Masa film pertama dulu saya ndak begitu mengikuti karena ada di ponpes, sehingga hanya mendengar saya sinetron viral dimasanya dulu.
BalasHapusWah, Keluarga Cemara 2 aja aku belum nonton euy. Bener sih, setuju sama idenya, judul berbeda namun di universe yang sama sah-sah aja ya dibuat. Jadi bisa saja ini judulnya Geng Kampung.
BalasHapusDaku belum nonton kak series ya ini.
BalasHapusKarena pernah melihat trailernya sepertinya sih titik tumpu ceritanya ke Euis. Eh bener kan
Keluarga Cemara ada versi seriesnya, jadi penasaran ingin nonton, secara dulu penggemar serial Keluarga Cemara. Nostalgia melihat remaja SMA yang memang berprilaku sesuai anak sekolah.
BalasHapusAku sudah nonton semua, nih, mba, baik film season 1 dan 2 maupun seriesnya. Nggak pernah bosan, meski ceritanya sederhana mengangkat kisah sebuah keluarga yang kehidupannya bersahaja. woaaa...mba salah satu penulis skenario di chanel Telon lang, yaa, langsung meluncur, nih liat si gumush.
BalasHapusOooo jadi ini lebih fokus ke Euis yaa. Tapi kyknya gpp tu mbak, kali aja lain kali lbh menekankan karakter lain, jd Keluarga Cemara membernya bisa dibahas semua satu per satu hehe. BTW Aku jd keinget zaman dulu sebenarnya gak terlalu suka nonton ini tapi kutonton aja. Aku sebelnya krn hidup mereka melas gtu lhooo, xixixi. Tapi kalau sekarang pas udah dewasa dah paham emang ada kalanya hidup kek gtu hehehe.
BalasHapusBerarti kyk menitikberatkan pada kehidupan remaja yaa. Aku penasaran dengan settingnya apakah menyesuaikan kyk eranya keluarga Cemara dulu di mana anak gak kenal hp dll atau diadaptasi settingnya jd masa sekarang ya?
HapusMasa sekarang, Mbak
HapusKeluarga Cemara zaman dulu, aku gak pernah absen nontonnya karena emang menyenangkan banget. Pas ada lagi muncul Keluarga Cemara 2 (yang sepertinya ingin mengulang kesuksesan Keluarga Cemara masa lalu), aku pun nonton. Sayangnya, sedikit kecewa. Nah yg series ini entahlah, nanti saja kita lihat hahaha
BalasHapusWah penasaran nih dengan remake Keluarga Cemara series ini. Dulu nggak pernah absen nonton Keluarga Cemara
BalasHapusBernostalgia lagi kemasa kecil nih tontonan yang setiap hari Minggu, penasaran dgn alur ceritanya nanti
BalasHapusAku senang jika ada movie diserieskan tapi g pakai ada pergantian pemain. Jadi feelnya sama dg movienya memsi versi panjangnya..
BalasHapusDuh aku padahal belum nonton nih keluarga cerama 2
Wah klo series nya tentang Euis, jadi cerita remaja dong ya
BalasHapusAku nontom filmnya aja sih
Nelim nonton series nya
Aku jadi penasaran sama filmnya setelah baca ulasannya. Jadi inget dulu selalu nunggu tanyangannya di tv. Yg kedua aku ga ngikutin karena jarang lihat tv dan sibuk berpetualang. Hehehe.
BalasHapusLoh aku baru ngeh kalau ada keluarga cemara the series soalnya cuma pernah nonton filmnya
BalasHapusMelihat kehidupan Euis zaman sekarang, berasa nonton Reply the Series yaa, kak Farida.
BalasHapusHehee, rasanya seneng sii.. ternyata Keluarga Cemara ada kisah spin-offnya begini. Jadi berasa keseruannya tapi tetap dengan nilai-nilai keluarga yang dipegang oleh Keluarga Cemara.
Gak asing sama judul Keluarga Cemara, tapi kok lupa jalan ceritanya gimana. Beberapa kali nonton film yang diseries-kan selalu puas sih, dapat detilnya ditambah bumbu yang kian menarik ditonton sampai habis. Yang main Nirina Zubir kayaknya seru nih
BalasHapusKalo.film remake udh.otomatis kita bakalan.mbandingin ya. Aku sendiri belum nonton sih yg versi baru ni kalo yg film lepasnyq sama sih yg kedua aku pun kurang menikmati
BalasHapusKeluarga Cemara the series aku belum pernah nonton tapi baru tau yg jadi ayahnya adalah Donny Alamsyah. Doi kan biasanya yg sangar2 gitu ya mba. Penasaran deh mau lihat aktingnya.
BalasHapusCerita keluarga yg lejeen dan aku jg mengalami buku di laci, flashback pas nontonnya
Kesederhanaan keluarga Cemara tetap utama cuma versi anak anaknya sudah ABG jadi lebih ke realitas yang dihadapi anak ABG.
BalasHapuswah, saya baru tahu kalau KC ini dulunya cerita di majalah Hai. Jadi tau pertama ya dr zaman sinema di TVRI. Zaman itu emang belum kenal majalah Hai sih hehehe.
BalasHapusAku belom pernah nonton yang versi sekarang yang series, pastinya ada sisi perubahan dari para castnya yaa. Soalnya legend banget keluarga cemara ini yang pernah sukses filmnya juga.
BalasHapusSemoga yang seriesnya ikutan sukses pula ...
Berbagai kepolosan anak SMA yang jarang diperlihatkan dalam drama remaja pada umumnya, jadi kelebihan dan keunikan tersendiri di Cerita Keluarga Cemara Series ini
BalasHapusAku baru nonton film Keluarga Cemara yang pertama aja. Yang kedua dan serialnya ini belum nonton. Eh, yang serial sempat nonton episode pertamanya, deng. Sukanya dari Keluarga Cemara tuh logat Sunda-nya, hehe. Nanti kalau lagi ada waktu, aku coba nonton, deh. Terima kasih ulasannya, ya, Mak.
BalasHapusBaca ini jadi penasaran kelanjutan cerita Keluaga Cemara ini
BalasHapusMumpung langganan Disney
Hmmmm sepertinya lebih menarik the movie nya yaa.. eh tapi soal selera sik... cuman aku setuju kalo judulnya ngambil yang lain aja jadi gak nempel sama judul yang udah hits
BalasHapusAku belum nonton baik yang film atau series terbaru. Masih terbayang Keluarga Cemara zaman dulu. Kapan-kapan deh kalau terketuk buat lihat film-film Indonesia lagi. Sekarang belum, hehehe
BalasHapusDi saat arus deras teknologi dan pengasuhan yang serba cepat, menonton Keluarga Cemara the series bisa menjadi pengingat bagi kita semua untuk bisa lebih dekat dan hadir utuh bersama keluarga dari contoh-contoh sederhana yang mengena di hati penonton.
BalasHapusSatu hal yang aku kurang suka dari film dan drama serial di Indo tuh kadang kurang natural pemilihan tokohnya. Keluarga Cemara ini kan ceritanya keluarga super sederhana ya tapi tokohnya tu seringnya nggak menggambarkan "kesederhanaan", hiks.
BalasHapusTapi aku tetep lebih seneng versi aslinya sih dibanding remake ataupun seriesnya kayaknya.
Sejak di jaman sinetronnya banyak pesan moral yang kita dapat. Salah satunya juga sebagaimana ditegaskan Arswendo, ending sebuah cerita tidak mesti berakhir kaya raya dll. Artinya kesederhanaan mereka adalah kesuksesannya
BalasHapusmenurutku sih, keluarga cemara versi orinya maksudnya yang keluar pertama yang paling suka. sederhana dan apa adanya, menunjukan keluarga Indonesia pada umumnya gitu, ah aku jadi kangen zaman itu deh jadinya heuheu
BalasHapusaku belum nonton keduanya nih mbak soalnya nggak langganan disney. hehe. jadi ingat dulu waktu sd setiap minggu nonton keluarga cemara. kalau yang sekarang pastinya settingnya juga disesuaikan yaa dengan zamannya
BalasHapusAku jadi ingat sama pemeran Ayah dan Euis
BalasHapusApalagi pas nawarin Opak
Aku belajar sederhana dari mereka
wah aku belum nonton yang series Keluarga Cemara ini. Jadi pengen masukin list buat ditonton. Keluarga Cemara itu film yang berkesan banget buatku
BalasHapus