Siapa sih, di dunia ini yang enggak kenal lelah? Bahkan, yang tidur melulu pun lama-lama pegal juga badannya. Makanya, suka heran sama celetukan orang yang bilang "Kok, kamu sibuk banget, sih?" atau "Aku sibuk, deh. Enggak sempat untuk itu". Lah? Kan, semua orang juga pasti punya kesibukan masing-masing.
Hidup memang enggak pernah lepas dari kesibukan, termasuk bagi seseorang yang mengejar impian dalam dunia tulis-menulis sepertiku. Awalnya, ngeblog artinya sebuah batu loncatan bagiku untuk melatih otot-otot menulis agar lebih terampil menulis buku.
Manfaat Tetap Ngeblog bagi Penulis
Namun, meski sekarang sudah terjebak dalam rutinitas sebagai penulis novel dan skenario film, aku tetap berusaha mengatur jadwal agar sempat menulis di blog pribadi. Sebab, aku masih membutuhkannya untuk mendapat berbagai manfaat. Apa aja, sih?
Refleksi dan Ekspresi Diri
Menulis blog adalah cara yang efektif untuk merenungkan pengalaman dan pemikiran kita. Saat sibuk mengejar tenggat waktu sebagai penulis novel atau skenario, sering kali kita terjebak dalam dunia fiksi. Namun, blog memberikan ruang bagi kita untuk berbicara tentang pengalaman pribadi, pandangan hidup, atau bahkan hal-hal yang mungkin enggak relevan dengan pekerjaan sebagai penulis. Mengatur jadwal agar tetap ngeblog artinya punya cara merayakan ekspresi diri yang unik.
Latihan Konsistensi
Ketika sibuk menulis novel atau skenario, konsistensi menjadi kunci. Menulis blog secara rutin dapat membantu menjaga keterampilan menulis tetap terasah. Juga, membangun kedisiplinan dalam mengatur waktu agar tetap produktif. Konsistensi menulis blog menciptakan kebiasaan positif yang dapat memengaruhi kualitas tulisan kita dalam karya yang lebih besar.
Terhubung dengan Pembaca
Penting banget untuk tetap terhubung dengan pembaca kita. Blog memberikan sarana yang luar biasa untuk berkomunikasi langsung dengan mereka. Kita dapat merespons komentar, menjawab pertanyaan, dan bahkan meminta masukan atau gagasan untuk proyek-proyek kita selanjutnya.
Ini adalah cara yang baik untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan para pembaca setia kita. Bahkan, dengan menuliskan sisi lain dari kita yang terlepas dari predikat penulis, justru membuat mereka merasa semakin akrab dengan keseharian kita. Meski harus diakui, aku masih harus meluangkan waktu lebih banyak sih, untuk bisa konsisten menjaga keterikatan ini.
Membangun Komunitas
Menulis blog juga membuka pintu untuk membangun komunitas. Ketika berbicara tentang topik yang kita cintai atau pengalaman yang kita alami, hal tersebut bisa menarik pembaca yang memiliki minat yang sama. Mana lagi ruang yang lebih luas untuk berbagi cerita selain di blog? Bisa menulis panjang, memuat foto dan video, serta mengobrol melalui kolom komentar.
Ini dapat menciptakan hubungan yang bermanfaat dan saling mendukung dengan orang-orang yang memiliki pandangan serupa. Komunitas bisa menjadi tempat yang nyaman untuk berbagi pengalaman dan menjaga semangat positif.
Mengelola Emosi
Banyak orang di luar sana yang bilang aku penyabar dan enggak gampang marah. Duh! Aku ini manusia biasa, Teman-teman! Butuh pandai-pandai mengelola emosi juga agar enggak tersandung melakukan kekerasan verbal.
Tahu sendiri, dong. Perempuan punya jatah 20.000 kata setiap harinya untuk dihabiskan. Kalau ini engga tersalur semua, mau dibuang ke mana? Daripada menyakiti perasaan orang sekitar atau julid di media sosial, mending dipakai buat menghasilkan karya dan sebagiannya untuk bersenang-senang. di blog. Iya, kan?
Kita jauh lebih jarang mendapati berita tentang sebuah artikel blog dicaci-maki, dibandingkan dengan aneka kritikan untuk buku dan film. Mumpung belum terkenal, nih, harus sudah punya jalan mengendalikan emosi saat nanti mungkin karyaku dapat jatah dihujat. He he he.
Aku menggunakan blog sebagai wadah untuk berbicara tentang perasaanku, merenungkan makna dari fakta-fakta yang kuserap, dan mencari cara untuk menghadapinya dengan bijak. Menulis blog secara bebas ini merupakan terapi bagiku, dan membantu menjaga keseimbangan emosi.
Mengatasi Kekerasan Verbal
Masih menyambung dengan pembahasan di atas. Dengan mengelola blog, kita memiliki kendali lebih atas apa yang ditayangkan di sana. Kita dapat memoderasi komentar yang masuk dan memutuskan apakah akan mempublikasikan atau menghapusnya. Ini memberikan kekuatan kepada kita untuk melindungi diri dari kekerasan verbal yang enggak perlu.
Jadi, sebenarnya menulis blog itu kebutuhan para bloger sendiri, sih. Di antara segala kesibukan, apa pun itu, blog merupakan sarana jitu bagi kita untuk memetakan masalah dan menyelesaikannya satu per satu. Kalau kamu, apa yang membuatmu tetap mau menulis blog?
Iya juga yaa..
BalasHapusGak ada orang yang gak sibuk. Adanya orang yang sok sibuk, heheh.. Aku jadi sadar, kalau semua itu cuma alasan. Yang moody laah, yang lagi writer's block lah..
Huhuh..mendadak sedih karena inget belum ngerjain tulisan.
Nuhun ka Farida.
Jadi kudu ada DL yang dipatuhi di setiap harinya agar lebih produktif dan gak banyak alesan.
Dan satu lagi, menjaga kestabilan domain blog..kan bayar ya tiap tahun sayang dong kalau gak diisi tulisan huhuhu
BalasHapusNgeblog untuk menghabiskan jatah 20.000 kata supaya bisa tetap waras Teh hehehe
BalasHapussarana saya untuk menyalurkan ide tapi bisa dibaca orang lain juga sih
Betul mbak. Meski udah punya kegiatan lain, tapi kalau emang passion pada blog, tetep saja nulis tulisan apapun di dalamnya.
BalasHapusSama mba kalau di aku lebih ke kebutuhan apa ya aktualisasi diri sama hobby aja sih
BalasHapusya Allaah bener banget hehe.. aku lebih nyaman nulis di blog ketimbang di tempat lain. entah kenapa. Udah jatuh cinta ajaa sih sama blog hihi.. jadi rasanya kalo ngga ngeblog seminggu gitu udah bingung sendiri
BalasHapusNgeblog kita menyenangkan ya, Mbak. Banyak manfaatnya. Dan buat saya, ngeblog itu bisa menemukan sesuatu yang berarti. Bikin jiwa juga makin tenang dan gak gelisah terus.
BalasHapusNgeblog kalau udah menjadi bagian dari kebiasaan pastinya akan terasa kurang kalau ada sesekali tidak menulis, apalagi dengan ngeblog memberi banyak manfaat bagi kita
BalasHapusBenar Mbak, saya juga wes yakin, semoga bisa menyusul kak Farida ya nanti, hehehe. Kalau pun nanti saya bisa meluncurkan buku atau apapun rutin nulis di media online, saya tetap akan ngeblog sebagai bentuk ekspresi diri.
BalasHapusBusyeeet. 20rb kata ya? Lelaki brp yak? Kyknya cmn setengahnya deh. Mknya kalo bini gw lg ngomel, emg enaknya didiemin aja. Kalo dilawan, kata2 yg keluar bs nambah bnyk bgt tuh.
BalasHapusUntung aja keuangan lancar. Jd kl dia mau ngomel2 biasanya jg dituangkan dlm diary. Blm berniat ngeblog sih meski udh kuracunin. Tp kl lht semangat emak2 bs menumpahkan emisinya ke tulisan, smg dia akan luluh jg.
Kalau aku karena emang suka nulis mbak. Jadi pengen berbagi lewat tulisan. Untung untung bisa menghasilkan cuan. Iya gak? Hehe
BalasHapussatu lagi mba, ngeblog bisa buat nyimpan berbagai informasi yang mungkin kita perlukan lagi di kemudian hari, jadi enak bisa akses lagi tulisannya di blog gak perlu gugling lagi hehe
BalasHapushuaa keren banget! bener sih ini.. kadang aku suka share di blog pengalamanku terkena penyakit. jadi suatu saat, kalau aku kena sakit yang seperti itu lagi, aku tinggal search deh di blog ku bagaimana dulu penanganan dan pengobatannya :D
BalasHapusWhoaah, panutan banget nih Mbak Farida. Semoga nular yah semangatnya, hehe.. Menulis memang bisa banget bikin tenang, karena kita udah mengekspresikan diri.
BalasHapusKeren sekali mbak
BalasHapusSelalu produktif dalam menulis
Ya ngeblog, ya nulis novel ya bikin skrip
Semangat berkarya ya mbak
Setuju banget kalau nulis di blog itu kebutuhan blogger itu sendiri. Keren nih Mbak Farida sekarang jadi penulis novel dan penulis skenario film tapi tetap konsisten ngeblog.
BalasHapusAlways keren mba Ida ni.. Novel-novelnya terus bertambah dan ngeblog pun lancar jaya.. Sukses selalu, mba ...
BalasHapusMbak Ida idolaku, masyaAllah... produktif banget. Barakallah, Mbak, sehat dan sukses selalu. Aku pengen belajar skenario masih maju-mundur aja, nih. belum bisa fokus :(
BalasHapusSetuju banget yaa ngeblog itu bukan hanya hobi dan pekerjaan buat blogger, tapi sudah jadi kebutuhan primer buat kita...makasih remindernya ya Mbak Ida..
BalasHapusSetujuu mbaa banyak manfaat blogging utk penulis fiksi kaya kitaa. Bahkan yg profesinya jauh sr dunia tulis menulis pun ngeblog banyak manfaatnya
BalasHapusPoin2 yang out of the box mbak. Pastinya brandingnya loh keren banget. Buku, buku dan buku. Love
BalasHapusBener juga sih mba, apapun aktivitasnya, panggilan untuk update blog selalu ada. Terkadang klo sedang lelah menulis yang pake riset, malah lebih enak sejenak menepi, update blog yang isinya untuk hobi aja. Kayak jadi penyeimbang gitu antara ngeblog untuk kerjaan dan ngeblog untuk menghibur diri sendiri.
BalasHapusSalut dan kagum sama mbak Farida. Ngeblognya jalam, nulis bukunya juga jalan, ditambah lagi nulis skenario.
BalasHapusyang membuatku tetep ngeblog, karena aku suka nulis, apalagi bisa bertahan sampe sekarang disaat semua temen temen aku vakum total.
BalasHapusBlog juga sarana buat diary online dan menceritakan pengalamanku