Berhubung aku belum juga sempat menonton film idaman "Jatuh Cinta Seperti di Film-film", jadinya kali ini kita bahas film Ringgo Agus Rahman yang lain aja, ya, yaitu Film "Pulang". Ini merupakan salah satu penampilan terbaiknya, sih, buatku.
Film ini dirilis pada 2 April 2022, merupakan sebuah karya dramatis yang menggugah hati, disutradarai Azhar Kinoi Lubis dan diproduksi oleh KlikFilm Productions dan RK23 Pictures. Saat ini, bisa ditonton di Netflix, ya.
Sinopsis dan Pemeran Utama
"Pulang" berkisah tentang perjalanan seorang ayah, Pras (Ringgo Agus Rahman) dan putrinya, Rindu (Ziva Magnolya), menuju Yogyakarta untuk bertemu dengan sisa keluarga mereka, yaitu sang ibu yang bernama Santi (Imelda Therinne) dan Biru (Malvin Yoel) sang putra bungsu.
Sepanjang perjalanan, Pras dan Rindu berbagi cerita dan kenangan, membentuk sebuah ikatan ayah-anak yang hangat dan nyata meski ada beberapa ketidakcocokan di antara mereka. Hingga kemudian Rindu mengetahui rahasia menyakitkan dalam keluarganya yang menjadi alasan mereka ke Yogyakarta.
Narasi dan Alur
Naskah film yang ditulis Anggoro Saronto mengalir dengan alami dan realistis, menggambarkan interaksi ayah dan anak sebagai pusat cerita. Perjalanan mereka ke Jogja tidak hanya secara fisik, tetapi juga emosional.
Menjalankan fungsi parenting dalam perjalanan dengan anak remaja menggunakan mobil pribadi, tentu berbeda dengan yang dialami Mama Rani saat sekeluarga mudik dengan bus, misalnya. Keunikan inilah yang sempurna ditampilkan dalam film "Pulang".
Peralihan adegan dari perjalanan, ke kenangan, dan apa yang terjadi di Yogyakarta juga mulus. Dari dialog ringan hingga konflik mendalam, film ini berhasil mengelola emosi dengan sensitivitas tinggi. Dengan konflik perceraian orang tua yang menggelayuti, interaksi mereka menambah dimensi baru pada dinamika keluarga.
Akting dan Pengembangan Karakter
Ringgo Agus Rahman dan Imelda Therinne memberikan penampilan yang kuat sebagai pasangan suami-istri, menghidupkan dilema keluarga dengan emosi yang nyata. Sayang, film ini tampak lebih berfokus pada karakter Pras dan meninggalkan karakter Santi yang kurang tergali.
Kenapa aku bilang ini salah satu penampilan terbaik Ringgo, karena dia bisa lepas dari karakter kocak yang terlanjut melekat padanya sejak "Jomblo". Aku selalu tertarik dengan film yang ada Ringgo-nya. Terus terang, aku senantiasa melihat dia bisa memainkan bagiannya secara utuh tanpa cela, meskipun peran kecil. Perannya sebagai ayah di "Keluarga Cemara" tentu patut diapresiasi, tetapi dalam film "Pulang" sangat tebal emosinya. Top, lah!
Penampilan memukau juga ditunjukkan Ziva Magnolya. Mengingat ini debutnya di layar lebar, tentu sangat mengejutkan melihat betapa matangnya dia menghidupkan karakter remaja yang tengah berjuang dengan dinamika keluarga, romansa, dan stigma sosial, menciptakan lapisan kompleksitas dalam narasi. Karakter yang dibawakannya begitu unik, jujur, dan alami.
Visual dan Suasana
Visual film ini memikat, dengan nuansa warna yang hangat, pengambilan gambar lansekap alam, serta suasana Yogyakarta yang menawan. Apa lagi, mobil yang digunakan model retro yang bikin makin estetik. Lagu "Sesuatu di Jogja" dari Adhitia Sofyan turut memperkental suasana, meski terasa terlalu sering diputar.
Sayang, rute perjalanan mereka agak membingungkan. Kalau pernah atau bahkan sudah beberapa kali menempuh perjalanan Jakarta-Yogyakarta, kamu mungkin akan langsung menyadarinya.
Sebagian besar obrolan antara Pras dan Rindu dilakukan saat melintasi jalan tol. Bikin aku menduga-duga, ini dari tadi masih di situ-situ aja dan belum turun juga dari tol, ya? Pusat kota Yogyakarta kan belum terhubung langsung dengan jalan tol.
Di sisi lain, ada adegan yang mengambil tempat di pusat kota Yogyakarta, seperti Malioboro dan Keraton. Lalu, adegan di pantai dan hutan. Ini asli bikin otakku rancu. Kok, kaya berputar-putar begitu rutenya.
Pesan Moral
"Pulang" mengajarkan kita bahwa pulang tidak hanya sekadar kembali ke tempat, tetapi juga tentang memperbaiki dan merajut kembali hubungan. Film ini menggambarkan kompleksitas hubungan ayah dan anak perempuan serta dampak konflik orang tua terhadap anak-anak.
"Pulang" adalah sebuah perjalanan emosional yang menyentuh, menggali lebih jauh tentang keluarga, konflik, dan kenangan dalam berbagai dimensi. Film ini layak ditonton bagi siapa aja yang mencari cerita keluarga yang hangat dan menyentuh hati.
Jadi, kamu sudah menonton film ini, belum? Apa kesanmu? Bagi di kolom komentar, ya!
Wah aku blm menonton film ini. Dari ulasan mba, sepertinya ini salah satu film bagus dengan Ringgo yg bermain bagus. Terima kasih mba..jadi tahu ada film bagus ini
BalasHapusJadi di sini Ringgo mainnya serius ua mbak? Jadi penasaran ama filmnya. Pulang rmang bukan sekadsr pulang karena bisa jadi momen yg tepat untuk merekatkan kehangatan keluarga.
BalasHapusYup, serius.
HapusAku belum nonton nih, penasaran dengan akting Ringgo, sepertinya dalem nih ceritanya, perlu siap-siap tissue ga nih Kak saat nonton
BalasHapussiapin aja deh hehehe...
HapusRinggo Agus Rahman yang penampilannya selalu terkesan kocak ternyata sangat piawai dalam memerankan karakter lainnya seperti dalam film Pulang ini, pantai saja di film terbarunya jatuh cinta seperti di film-film ia juga tidak kaku sama sekali
BalasHapusAku belum nonton filmnya, film Pulang dalam ingatanku malah film pendek yg tayang di Video diperankan Della Dartyan.
BalasHapusJadi kepo sama film Pulang yang diperankan Ringgo ini, biasanya kalau ada Ringgo kan filmnya lucu, tapi ini kayaknya serius...
Seru ini kisah Ringgo jadi ayahnya Ziva si Biru. Dan gegara si Biru juga ya merekat lagi kedua orangtuanya
BalasHapusAku belum nonton film nya kak. Ternyata Ringgo juga ada main film dengan peran serius. Cus nonton film Pulang ah biar terjawab penasarannya.
BalasHapusYaya, selama ini lihat wajahnya Ringgo asa komedi banget karakternya.
HapusKalau dikasih karakter serius beneran jadi penasaran sama Film Pulang.
Aku pikir film "Pulang" adaptasi dari novel Bang Tere.
BalasHapusFilm Pulang membuat kita sejenak berpikir pentingnya ngobrol heart to heart dengan ananda dan menggali banyak harta karun terpendam di dalamnya.
Belum nonton tapi melihat ulasannya jadi penasaran. Apalagi kalau bertema parenting pasti harus siapin tisu sih.
BalasHapusAku belum nonton film ini, baru tahu malah, hehe. Aku suka Ringgo kalau perannya sebagai Ayah. Soalnya di keluarga cemara peran Ayah itu melekat banget di Ringgo. Jadi aku bayangin juga di film Pulang ini pasti emang emosional banget ya. Penasaran juga sama Ziva saat adu akting, kayanya ini sesuai karkater Ziva banget ya. Jadi hasilnya alamiah.
BalasHapusRutenya bikin bingung ya, mungkin nggak dijadikan fokus yang penting di jalan aja, heu.
Dari potongan ceritanya saja, film Pulang ini sudah menunjukkan sisi hangat, dalam artian penonton pun bisa dibuat merasakan betapa makna 'pulang' itu bukan hanya berarti kembali ke suatu tempat tapi merekatkan kedekatan dengan orang terdekat sih. Aku kapan hari cuma nonton trailernya doang. Belum nonton secara utuh.
BalasHapusAgus Ringgo memang jago aktingnya. Bisa jadi figur ayah meskk dibalik wajahnya yang kocak. Kukira dia komedian tapi pintar juga berakting serius.
BalasHapusKalau bercerita soal keluar, rasanya tak akan habis bahan untuk terus diulik ya. Selalu ada kisah menarik dan membawa pelajaran hidup
BalasHapusYah...belum langganan Netflix. Penasaran iiih...kayaknya bagus filmnya. Film tentang remaja tuh seru buat ditonton. Pastinya ada dialog-dialog ortu-anak yang harus sesuai zaman yah.
BalasHapussebelumnya udah pernah baca review fim Pulang ini dan bikin saya penasaran, sayangnya belum sempat nonton, waahh sekarang udah bisa ditonton di Netflix ya? Hmm, kudu langganan Netflix kayaknya nih secara banyak banget film keren-keren.
BalasHapusanyway, pesan moral dari film ini bagus banget ya, sejatinya pulang itu ya bisa buat semuanya jadi baik kembali, sama seperti pergi dengan baik-baik, maka pulang juga harus dengan baik ya.
Film yang bagus mbak. Mengulik sisi emosional antara anggota keluarga menuju rumah. Pulang tuh sama ibaratnya dengan kata "Rumah" yang pada kenyataannya bukan hanya bicara bangunan tapi ikatan emosional di dalamnya
BalasHapusFilm yg menerangkan parenting, kehangatan keluarga dan emosi yg sesuai realita.
BalasHapussetuju. pulang bukan hanya soal fisik saja. tapi juga memperbaiki emosi dan menyatukan kembali emosi yang mungkin udah tercerai berai.
BalasHapus"Pulang," sebuah kata yang memang harus dipahami maknanya oleh semua orang, dan disediakan waktu khusus untuk mengajr mereka
BalasHapus"Pulang," sebuah kata yang memang harus dipahami maknanya oleh semua orang, dan disediakan waktu khusus untuk mengajarkan mereka atau kepada sesama tentang makna sebuah kata. Sehingga saat diajak mengobrol bisa nymbung.
BalasHapusBack to film, sepertinya film ini memang sangat cocok untuk menjadi bahan dalam pengasuhan dan kehidupan keluarga
Kalo nonton Ringgo, emg bawaannya pgn ketawa sih. Bahkan di saat aktingnya serius sekalipun. Tp perlahan akting beliau mkn bgs. Bs diajak main dan perankan peran serius. Jd mkn berwibawa deh.
BalasHapusKebetulan lagi langganan Netflix. Besok nonton ah. Mumpung libur Natal.
film indonesia sekarang makin berkualitas ya, beberapa film bertema keluarga atau parenting juga cukup bagus termasuk "pulang". jalan ceritanyamenarik dan bikin saya pengen nonton.
BalasHapusbaca sinopsisnya kayaknya menarik sekali mba fa jadi pengen nonton, saya suka film-film yang berdasarkan tentang keluarga apalagi hubungan anak dengan orang tua, membuat kita banyak belajar
BalasHapusBelum nonton sih, tapi setelah baca deskripsinya jadi pengen nonton "Pulang" nih! Keluarga, konflik, dan kenangan emang tema yang selalu menarik dan bisa menyentuh hati ✨🎬
BalasHapusDri film pulang ini kita jadi belajar beberapa ilmu parenting ya kak. Tidak semua hal yg terjadi antara ayah dan ibu mesti diketahui anaknya. Tapi, emng iyaa, yaa, untuk anak seusia Zia hal itu masih berlaku?
BalasHapus