header permata pengalamanku

Tips Menerapkan Prinsip Profit First di Toko Pakaian Butik Anda

17 komentar
dear lover

‘Profit First,’ filosofi ini telah membantu para pemilik bisnis meningkatkan pertumbuhan mereka secara pesat di berbagai sektor. Di sini, kita akan membahas bagaimana prinsip Profit First dapat membantu pemilik toko pakaian butik secara dramatis, dan kami akan memberikan beberapa tips untuk menerapkan ide-ide Profit First.

Apa itu Prinsip Profit First?

Prinsip Profit First adalah ide manajemen keuangan yang didasarkan pada buku laris berjudul Profit First karya penulis bisnis Mike Michalowicz.

Buku ini menyarankan agar pemilik bisnis lebih berfokus pada membayar diri mereka sendiri terlebih dahulu (berarti lebih memperhatikan aspek keuntungan bisnis) daripada hanya memotong pengeluaran untuk menentukan keuntungan sebenarnya. Ide umumnya adalah mengalokasikan persentase dari pendapatan Anda untuk keuntungan sebelum Anda mulai memikirkan pengeluaran.

Meskipun tidak ada aturan baku tentang bagaimana sebuah bisnis harus mengikuti Prinsip Profit First, gagasannya adalah bahwa perusahaan harus berfokus pada pola pikir profitabilitas dan pertumbuhan, bukan sekadar bertahan tanpa memikirkan imbalan yang menguntungkan.

Mengapa Pemilik Toko Pakaian Butik Harus Menerapkan Prinsip Profit First?

Pemilik toko pakaian butik sering memiliki banyak biaya dan pengeluaran, termasuk stok, pemeliharaan toko, suplai & pengiriman, serta perawatan daring. Mereka terkadang lupa memprioritaskan diri mereka sendiri.

Ini adalah kekeliruan, mengingat industri fesyen sangat menguntungkan, dan toko butik dapat menemukan banyak cara untuk mendapatkan keuntungan yang layak mereka dapatkan.

Prinsip Profit First mendorong pemilik toko butik untuk lebih ambisius dalam pandangan bisnis mereka dan lebih tegas dalam mendapatkan keuntungan yang menjadi hak mereka.

Sebagai situs grosir pakaian wanita, Dear Lover menawarkan tips kepada pemilik toko butik tentang cara memprioritaskan keuntungan. Berikut adalah beberapa tips terbaiknya:

bisnis butik

Bagi Pendapatan Bisnis Toko Butik Anda Menjadi Beberapa Kategori

Pertama, bagi pendapatan toko butik Anda menjadi kategori-kategori yang jelas, seperti keuntungan, pengeluaran, pajak, dll. Dengan cara ini, Anda akan memiliki gambaran yang jelas tentang keuntungan yang Anda berikan kepada diri sendiri saat ini. Dari sini, Anda dapat memikirkan cara yang lebih baik untuk memprioritaskan keuntungan.

Bayar Diri Anda!

Begitu pendapatan Anda masuk, bayar diri Anda terlebih dahulu dan anggap pembayaran ini sebagai 'keuntungan' Anda. Inti dari Prinsip Profit First adalah untuk memberi penghargaan dan memberdayakan Anda, serta menyederhanakan pandangan bisnis dan keuangan Anda. Bayar diri Anda, kemudian teruslah bekerja untuk mengembangkan toko butik Anda.

Pertimbangkan Cara Mengurangi Pengeluaran

Setelah Anda menerapkan Prinsip Profit First, ini akan mengubah pola pikir Anda dalam hal pengeluaran bisnis. Sebagai pemilik toko butik, Anda mungkin akan membeli inventaris dari situs grosir seperti Dear Lover. Anda dapat mencari barang-barang baru, tren terbaru, dan diskon/tawaran khusus - berdasarkan pola pikir memprioritaskan keuntungan. Ini pasti akan membantu bisnis berkembang.

Pantau Keuangan Anda

Ini mungkin sudah jelas bagi kebanyakan pemilik bisnis, tetapi sangat penting untuk melacak keuangan Anda. Juga penting untuk secara rutin meninjau strategi yang sedang Anda jalankan, untuk memastikan bahwa ide-ide yang telah Anda terapkan berfungsi dengan baik untuk Anda.

Sumber foto: dear-lover.com

Related Posts

17 komentar

  1. Bukan hanya di butik, di usaha apa pun, harusnya kita juga dapat gaji dari usaha sendiri. Bagaimanapun, kita kan juga kerja. Jadi tahu itungannya gimana, bukan hanya ambil buat modal dan lainnya

    BalasHapus
  2. Kebanyakan gitu mbak fokus sama bisnis dan lupa dengan diri sendiri. Ternyata penting juga ya memperhatikan diri sendiri dalam berbisnis dengan membayar diri sendiri juga ya.

    BalasHapus
  3. Nah iya..yang ada pengusaha berprinsip sekadar bertahan tanpa memikirkan imbalan yang menguntungkan. Padahal aturan seperti prinsip Profit First ini bahwa perusahaan harus berfokus pada pola pikir profitabilitas dan pertumbuhan.

    BalasHapus
  4. Nah ini mendapatkan apa yang menjadi hal mereka perlu dipertimbangkan buat pemilik bisnis, agar bisnisnya juga bertumbuh ya

    BalasHapus
  5. meskipun sekarang banyak toko online, tapi masih butuh toko offline sebagai salah satu bentuk menjaga kepercayaan customer, namun pemilik bisnis jarang yang menggaji diri sendiri, sepertinya memang lebih fokus ke putaran produk meski harus banting harga

    BalasHapus
  6. aku masih sering belanja di butik. tapi kadang harganya tuh selangit. pas ke toko oren ada harga jauh leboh muurah itu gmn tuh mba

    BalasHapus
  7. Wah menarik nih konsep Profit First. Jadi kaya self reward dan memberi penghargaan buat diri sendiri nih. Namun tetap fokus juga dalam bekerja dan mengembangkan bisnis kita. Dan nantinya bisa mengubah pola pikir dalam hal pengeluaran bisnis.

    BalasHapus
  8. Berbisnis sudah pasti ingin mendapatkan keuntungan ya. Tapi jangan lupa akan kepentingan diri sendiri juga. Konsep profit first ini jujur baru saya ketahui dan beneran bikin tertarik

    BalasHapus
  9. Mbaa, sepakat sekali. Terutama terkait membayar diri sendiri. Karena bagaimanapun itu juga bentuk kita menghargai diri kita yang sudah berusaha mewujudkan atau bekerja dengan baik. Aku baru tahu nama konsep ini. Makasih yaa

    BalasHapus
  10. Penerapan Profit First ini bagus deh di semua bisnis. Kayak saat aku punya bisnis makanan home made, jujur aja malah suka lupa buat membayar rasa lelah dan segala ide diri sendiri. Padahal sangat penting banget ya, bisnis akan berjalan jangka panjang kalau pemilik bisa menerapkan konsep Profit First.

    BalasHapus
  11. emang harus sih ya menerapkan Profit First itu, mungkin gak hanya tuk bisnis butik ya, tapi bisnis lain juga, karena terkadang kita lupa tuk 'bayar diri' tapi malah sibuk mencari cara bagaimana usaha bisa lebih berkembang dari saat itu.

    BalasHapus
  12. Intinya jangan abai terhadap laporan keuangan ya Mbak. Uang masuk, uang keluar, biaya-biaya, dll sehingga lupa menghitung besaran untung yang diinginkan.

    BalasHapus
  13. Ternyata filosofi Profit First ini bisa dipahami bahwa harus tetap profesional dalam membangun usaha. Gak ada yang namanya waktu terbuang tanpa mendapatkan profit atau keuntungan.

    BalasHapus
  14. Saya baru tahu tentang Prinsip Profit First ini, dan menurut saya, nggak cuma bisnis butik saja yang perlu menrapkan prinsip ini ya

    BalasHapus
  15. memang sih katanya kalau kita punya usaha itu harus menggaji diri sendiri juga dan sebaiknya jangan dicampur juga dengan uang pribadi ya biar keuangannya tidak kacau

    BalasHapus
  16. Kalau bisnis memang kudu gitu ya mbak, harus bedain uang pribadi dan bisnis. Biar tau kas bisnis kita...

    BalasHapus
  17. Nah ini salah satu hal yang sering bikin aku bertanya-tanya, kalau punya usaha sendiri, apakah kita mengambil gaji sendiri dari pendapatan? Tapi kalau misalnya baru merintis usaha, rasanya gimana ya untuk menggaji diri sendiri. Setelah baca tulisan ini dan tahu tentang Profit First, ada benarnya juga ya.

    BalasHapus

Posting Komentar