Rekor FIlm Indonesia Tembus 60 Juta Penonton!

Membaca blog Dian Restu Agustina yang dulu suka mengulas film, aku jadi tergelitik untuk bertanya: apa hal paling ceria bagimu di September 2024? Buatku, rekor film Indonesia tahun lalu terpecahkan, dong!

Film Indonesia Telah Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Tahun 2023 kemarin, kita berhasil mematahkan rekor di angka 56 juta penonton pada bulan Desember. Tahun ini, masih September aja sudah 60 juta! Kalau animo ini stabil, kita bisa lo, mencapai angka 80 juta penonton di akhir tahun. Gila!

Perkembangan industri film Indonesia telah mencapai tonggak sejarah baru untuk pertama kalinya sejak industri perfilman nasional mulai berkembang pada tahun 1926. Pencapaian yang tak hanya menandai rekor tertinggi, tetapi juga melampaui jumlah penonton film impor di bioskop Indonesia. Cek aja, film Indonesia terlaris tahun ini adalah Agak Laen dengan 9,1 juta penonton, jauh di atas film impor terlaris yaitu How to Make Millions Before Grandma Dies di angka 3,5 juta.

Capaian ini tentu tak lepas dari berbagai program yang telah diinisiasi oleh Kemendikbudristek. Secara konsisten, pemerintah memberikan dukungan penuh untuk memajukan ekosistem perfilman nasional. Mulai dari pembiayaan, peningkatan kapasitas pelaku film, hingga promosi film-film lokal ke tingkat internasional, semua upaya ini telah membuahkan hasil yang gemilang.

Pencapaian 60 juta penonton ini juga menjadi bukti nyata dari antusiasme masyarakat terhadap karya anak bangsa. Film-film Indonesia semakin menunjukkan kualitas yang tak kalah bersaing dengan produksi luar negeri. Cerita yang semakin beragam, visual yang memukau, serta sentuhan budaya lokal yang kuat membuat penonton merasa lebih dekat dan terhubung dengan film yang mereka tonton.

Bisakah Kita Lebih Tinggi Lagi?

Sampai 80 juta penonton? Memang bisa? Bisa banget, dong! Tinggal menjaga semangat yang sudah ada aja. Apa lagi, hingga akhir tahun masih banyak film Indonesia kece menanti. Ada Home Sweet Loan, Kupu-kupu Kertas, dan Tulang Belulang Tulang yang sedang tayang. 

Kalau aku pribadi, sedang menunggu Laut Tengah, Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis, My Annoying Brother, Bila Esok Ibu Tiada, dan Pantaskah Aku Berhijab. Mantap enggak, tuh?

Yuk, Rajin Menonton Film Indonesia!

Hayo, kalian sedang mengincar yang mana? Buat yang rajin memantau jadwal tayang film, sadar enggak kalau kebanyakan film Indonesia itu tayang perdana di hari Kamis? Ada yang tahu kenapa? 

Kamis menjadi waktu yang ideal karena mendekati akhir pekan. Dengan tayang di Kamis, film memiliki peluang lebih besar untuk menarik penonton selama akhir pekan. Jika film mendapat sambutan baik saat Kamis, hal ini dapat meningkatkan jumlah penonton di hari Jumat, Sabtu, dan Minggu, yang merupakan waktu puncak bagi penonton bioskop.

Jadi, kalau kamu mau ikut serta menyemarakkan perfilman Indonesia, usahakan menontonnya di hari pertama tayang ya, yang biasanya di hari Kamis. Kalau enggak bisa, seenggaknya di minggu pertama. Sebab, itu masa krusial untuk menentukan apakah film tersebut akan tetap tayang atau turun layar.

Akhir kata, terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung perfilman Indonesia dengan datang langsung ke bioskop. Dukung terus industri kreatif tanah air dengan menonton dan menghargai karya-karya dari para sineas Indonesia. Mari kita jadikan momentum ini sebagai awal dari era keemasan perfilman Indonesia.

Yuk, terus dukung perfilman Indonesia!